Sperma Rusak Bisa Sebabkan Keguguran Berulang pada Ibu

Rabu, 09 Januari 2019 - 11:33 WIB
Sperma Rusak Bisa Sebabkan Keguguran Berulang pada Ibu
Sperma Rusak Bisa Sebabkan Keguguran Berulang pada Ibu
A A A
JAKARTA - Sperma yang rusak pada ayah bisa menjadi penyebab mendasar keguguran berulang yang biasanya dikaitkan dengan masalah kesehatan para ibu. Peneliti dari Imperial College London (ICL) yang menyelidiki efek kualitas sperma pada beberapa keguguran menemukan tingkat kerusakana DNA dua kali lebih tinggi pada pria yang pasangannya terkena dampak.

Dilansir dari Independent, keguguran berulang didefinisikan sebagai tiga atau lebih kehamilan yang hilang sebelum 20 minggu dan mempengaruhi satu dari 50 pasangan di Inggris. Namun sampai saat ini, kondisi tersebut biasanya dikaitkan dengan infeksi atau masalah kesehatan yang mempengaruhi ibu. Temuan terbaru ini digunakan untuk mengembangkan obat yang mengurangi penyebab kerusakan DNA dan menurunkan kemungkinan keguguran.

Lebih cepat mereka digunakan, dapat membantu para ayah mengatasi faktor gaya hidup yang meningkatkan risiko kerusakan dan keguguran. "Kami telah berpikir, secara tradisional, keguguran berulang adalah kesalahan dari pasangan wanita. Ini adalah subjek yang dipelajari dengan sangat baik dan ada beberapa penyakit pada wanita yang dapat menyebabkan keguguran berulang," kata penulis utama studi tersebut, Dr Channa Jayasena dari ICL.

"Dengan mengenali sperma pria memainkan peran dan memahami bagaimana hal itu terjadi pada tingkat molekuler, kita dapat merancang obat untuk benar-benar mengurangi stres oksidatif dan mengurangi kerusakan DNA. Ada upaya untuk mengembangkan obat-obatan ini saat ini serta melihat hal-hal dalam gaya hidup pria, misalnya menjadi sangat gemuk atau memiliki infeksi yang dapat menyebabkan efek ini," tambahnya.

Dr Jayasena dan timnya menganalisis sperma 50 pria yang terdaftar di klinik keguguran berulang di Rumah Sakit St Mary, London, setelah pasangan mereka menderita keguguran saat mencoba untuk hamil secara alami. Mereka membandingkannya dengan 60 relawan pria yang pasangannya tidak memiliki riwayat keguguran. Melihat kerusakan DNA, mereka menyarankan itu mungkin disebabkan oleh peningkatan kadar molekul yang ditemukan dalam semen yang dikenal sebagai spesies oksigen reaktif atau radikal bebas.

Molekul-molekul ini memainkan peran penting dalam melindungi sperma dari infeksi dan bakteri, tetapi dalam konsentrasi tinggi mereka dapat merusak sel-sel rapuh. Studi yang dipublikasikan dalam Clinical Chemistry, menemukan tingkat spesies oksigen reaktif empat kali lebih tinggi pada pria yang pasangannya terkena keguguran berulang. Selain mengembangkan obat, tahap selanjutnya dari penelitian dalah untuk memahami apa yang mungkin menyebabkan peningkatan level ini.

"Para sukarelawan yang sehat dalam penelitian ini memiliki usia rata-rata yang lebih muda daripada mereka yang terkena dampak, yang merupakan faktor lain yang bisa bertanggung jawab," tutur Dr Jayasena.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2044 seconds (0.1#10.140)