Miliki Rambut Tebal Alami, Benarkah Bisa Didapatkan dengan Transplantasi?

Sabtu, 16 Mei 2020 - 08:34 WIB
loading...
Miliki Rambut Tebal...
Foto: Doc. Istimewa
A A A
JAKARTA - Masalah kebotakan atau menipisnya volume rambut terkadang menghadirkan rasa kurang percaya diri terutama pada pria ini terjadi seiring dengan adanya pertambahan usia, perubahan hormon dan gangguan kekebalan tubuh akan berdampak pada tubuh, salah satunya kerontokan pada rambut. Pada akhirnya, ini akan mempengaruhi kepercayaan diri mengingat rambut disebut sebagai mahkota.

Salah satu solusi untuk mengatasi kebotakan yang sedang populer di Indonesia saat ini adalah tindakan Hair Transplant atau dikenal juga dengan istilah tanam rambut. Karena hasilnya yang terbilang lebih cepat dibanding perawatan rambut lainnya, maka perawatan ini menjadi pilihan para pria dan wanita untuk memperbaiki penampilan dan mengembalikan kepercayaan diri.

Akan tetapi, siapa yang tahu mengenai beberapa fakta mengenai hair transplant? Tindakan medis ini mulai dikenal pada tahun 70-an dengan sistem yang disebut Follicular Unit Transplantation (FUT) atau yang sering disebut dengan strip. Teknik ini dilakukan dengan mengangkat kulit kepala serta rambut dari belakang kepala, lalu rambut - rambut tersebut dipisahkan dengan kulitnya dan dipasangkan kembali ke kepala dengan menggunakan pinset.

Dalam perkembangannya sekitar awal tahun 2000 diperkenalkan suatu sistem yang disebut dengan Follicular Unit Extraction (FUE) yang merupakan teknik transplantasi rambut yang paling banyak digunakan di dunia. Untuk melakukan teknik ini, dokter tidak perlu membuat sayatan pada kulit kepala yang akan meninggalkan bekas jahitan, tetapi dokter hanya mencabut rambut beserta folikelnya dari belakang kepala dan ditanamkan kembali di daerah yang mengalami kebotakan dengan cara membuat banyak sayatan dan memasukkan folikel rambut satu persatu di lubang yang telah dibuat menggunakan pinset.

Yang terakhir adalah teknik yang disebut dengan Direct Hair Implantation atau yang lebih dikenal dengan tehnik DHI, di mana rambut yang ditanam tidak lagi ditanam dengan cara membuat sayatan dan memasukkan rambut dengan pinset, tetapi menggunakan alat sehingga dokter dapat mengatur baik kedalaman, kemiringan dan arah tumbuhnya sehingga hasilnya tampak jauh lebih natural dibanding dua teknik sebelumnya.

Untuk di Indonesia sendiri saat ini banyak klinik yang menyediakan layanan transplantasi rambut dan ribuan orang telah melakukan transplantasi rambut di Indonesia tanpa perlu ke luar negeri lagi. Teknik DHI sendiri sebagai teknik transplantasi rambut dengan teknologi terbaru masuk ke Indonesia dengan dibawa oleh dr. Cintawati Farmanina M. Bio(AAM) melalui Farmanina Clinic yang merupakan representative DHI Internasional yang merupakan klinik transplantasi terbesar di dunia yang telah mempunyai lebih dari 75 klinik di 45 negara.

Dalam penjelasannya dr. Cintawati Farmanina yang lebih dikenal dengan dr. Nina mengatakan dia memutuskan untuk mempelajari dan membawa teknik DHI ke Indonesia."Selain teknologi DHI merupakan pengembangan terbaru dari industri transplantasi rambut, hasilnya pun lebih natural, kepadatan rambut yang lebih baik dan tingkat keberhasilannya sangat tinggi. Kami bahkan berani memberi garansi 97% dari yang ditanam pasti akan tumbuh,” jelasnya.

Dengan keseriusannya itu, semua dokter yang bekerja di Farmanina Clinic telah mempunyai sertifikat kelulusan dari DHI International Academy sehingga standar yang berlaku di klinik Farmanina Clinic setara dengan klinik DHI di seluruh dunia (Eropa, Amerika, Asia).

Farmanina Clinic juga sangat memperhatikan Quality Standard termasuk Standard Operating Procedure (SOP) di semua proses untuk menjamin keamanan, kualitas dan hasil yang maksimal termasuk hingga pasca tindakan.
(atk)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1733 seconds (0.1#10.140)