Wisata Kapal Pesiar Makin Diminati, Sandiaga Uno Siapkan Paket Menarik
loading...
A
A
A
JAKARTA – Wisata kapal pesiar (cruise) semakin diminati. Melirik pariwisata itu, pemerintah pun siap membuat kebijakan dan pengayaan paket-paket wisata yang dapat menarik lebih banyak minat wisatawan.
Hal ini diungkap Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno usai mengikuti Rapat Koordinasi Tindak Lanjut Optimalisasi Aktivitas Bisnis Kapal Asing di NIPA Transshipment Anchorage Area (NTAA) dan Benoa Cruise Terminal yang dipimpin MenkoMarves Luhut Binsar Panjaitan.
Sandiaga menjelaskan wisata minat khusus kapal pesiar (cruise) memiliki potensi luar biasa, terlebih Indonesia memiliki destinasi wisata bahari yang banyak dan beragam. Saat ini banyak perusahaan cruise besar yang telah membuat paket wisata cruise ke Indonesia.
"Peminatnya cukup tinggi dan pangsa pasarnya yang teridentifikasi adalah silver market atau market usia lansia," kata Sandi di The St. Regis Bali Resort, Nusa Dua, Bali, melansir website resmi Kemenparekraf.
Wisatawan silver market ini kata dia, merupakan wisatawan berkualitas karena rata-rata jumlah pengeluaran yang sangat tinggi dengan masa tinggal yang lebih lama.
Karenanya pemerintah dalam hal ini Kemenparekraf bersama seluruh kementerian/lembaga berkolaborasi untuk menghadirkan kebijakan-kebijakan yang dapat mendukung pengembangan wisata minat khusus kapal pesiar.
"Langkah-langkah yang telah disepakati adalah kita akan memperkuatnya dengan membuat paket wisata. Kita akan mempersiapkan alternatif paket wisata yang sesuai dengan kebutuhan dari preferensi wisatawan silver market ini," jelasnya.
Adapun beberapa destinasi yang menjadi favorit di antaranya seperti Bintan, Batam, Labuan Bajo, Sorong, dan Maluku dengan hub yang ada di Tanjung Benoa.
"Nanti juga akan ada relaksasi peraturan di pelabuhan dan dispensasi cabotage yang lebih banyak dalam konsep pilot project, sehingga akan ada kemudahan sistem perizinan yang terintegrasi," ucap Sandi.
Nantinya juga akan dilakukan workshop dan kajian-kajian untuk mengukur dampak atau spending dari wisatawan kapal pesiar ini yang diharapkan dapat mencapai angka di atas 1.000 sampai 2.000 dolar AS per pax.
"Kita akan evaluasi dampak ekonomi dari wisata kapal pesiar ini dengan koordinasi lebih erat lagi bersama Kementerian Perhubungan dan kementerian lain juga dengan industri," tuturnya.
Hal ini diungkap Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno usai mengikuti Rapat Koordinasi Tindak Lanjut Optimalisasi Aktivitas Bisnis Kapal Asing di NIPA Transshipment Anchorage Area (NTAA) dan Benoa Cruise Terminal yang dipimpin MenkoMarves Luhut Binsar Panjaitan.
Sandiaga menjelaskan wisata minat khusus kapal pesiar (cruise) memiliki potensi luar biasa, terlebih Indonesia memiliki destinasi wisata bahari yang banyak dan beragam. Saat ini banyak perusahaan cruise besar yang telah membuat paket wisata cruise ke Indonesia.
"Peminatnya cukup tinggi dan pangsa pasarnya yang teridentifikasi adalah silver market atau market usia lansia," kata Sandi di The St. Regis Bali Resort, Nusa Dua, Bali, melansir website resmi Kemenparekraf.
Wisatawan silver market ini kata dia, merupakan wisatawan berkualitas karena rata-rata jumlah pengeluaran yang sangat tinggi dengan masa tinggal yang lebih lama.
Karenanya pemerintah dalam hal ini Kemenparekraf bersama seluruh kementerian/lembaga berkolaborasi untuk menghadirkan kebijakan-kebijakan yang dapat mendukung pengembangan wisata minat khusus kapal pesiar.
"Langkah-langkah yang telah disepakati adalah kita akan memperkuatnya dengan membuat paket wisata. Kita akan mempersiapkan alternatif paket wisata yang sesuai dengan kebutuhan dari preferensi wisatawan silver market ini," jelasnya.
Adapun beberapa destinasi yang menjadi favorit di antaranya seperti Bintan, Batam, Labuan Bajo, Sorong, dan Maluku dengan hub yang ada di Tanjung Benoa.
"Nanti juga akan ada relaksasi peraturan di pelabuhan dan dispensasi cabotage yang lebih banyak dalam konsep pilot project, sehingga akan ada kemudahan sistem perizinan yang terintegrasi," ucap Sandi.
Nantinya juga akan dilakukan workshop dan kajian-kajian untuk mengukur dampak atau spending dari wisatawan kapal pesiar ini yang diharapkan dapat mencapai angka di atas 1.000 sampai 2.000 dolar AS per pax.
"Kita akan evaluasi dampak ekonomi dari wisata kapal pesiar ini dengan koordinasi lebih erat lagi bersama Kementerian Perhubungan dan kementerian lain juga dengan industri," tuturnya.
(tdy)