Film Solata (Teman Adalah Keluarga yang Kita Pilih) Angkat Isu Pendidikan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indonesia Sinema Persada menghadirkan film berjudul Solata (Teman Adalah Keluarga yang Kita Pilih). Mengusung genre keluarga yang jarang diproduksi, film ini bisa melihat bagaimana wajah Indonesia dalam bingkai inspiratif.
Sebelumnya Indonesia Sinema Persada yang berbasis di Jakarta Selatan merilis film berjudul Silariang: Cinta (yang) Tak Direstui. Film tersebut tayang di bioskop pada Januari 2018 dan mendapat respons baik dari penonton.
Solata (Teman Adalah Keluarga yang Kita Pilih) merupakan film keluarga yang mengedepankan isu pendidikan dan anak. Berkisah tentang Angkasa, relawan dari Jakarta yang menjadi guru di Kelas Jauh di pedalaman Toraja. Di sana, ia bertemu dengan enam murid dengan nama-nama unik yang mirip dengan nama-nama Presiden RI.
Ide cerita film ini sudah berwujud sebagai sinopsis lebih dari 10 tahun. Kemudian dimatangkan kembali oleh sutradara dan produser Ichwan Persada pada akhir Desember 2022. Di bulan yang sama, tim kecil dari Indonesia Sinema Persada melakukan perjalanan ke Ollon yang akan menjadi lokasi utama dari film tersebut.
Skenario film Solata (Teman Adalah Keluarga yang Kita Pilih) menjadi film panjang perdana Ichwan sebagai sutradara. Sejak 2019, Ichwan sudah menyutradarai lima serial dan lima film pendek dan telah mengarahkan artis seperti Deva Mahenra, Prilly Latuconsina hingga Kemal Palevi.
Sedangkan bertindak sebagai produser eksekutif untuk film Solata (Teman Adalah Keluarga yang Kita Pilih) adalah pengusaha asal Surabaya, Eric WS Wong.
Dalam press gathering kick-off, acara ini dihadiri pemerhati pendidikan, dan anak yang sedang populer, Guru Gembul dan anggota DPD RI sekaligus tokoh masyarakat Toraja, Lily Salurapa. Selain membahas film, perbincangan menarik juga terjadi karena menyikapi bagaimana pemerataan pendidikan di negeri ini masih jauh dari mengakses pendidikan.
Guru Gembul dan Lily berharap kondisi yang terjadi di lapangan juga menjadi catatan penting untuk film ini kelak. Film Solata (Teman Adalah Keluarga yang Kita Pilih) akan memulai melakukan casting anak-anak asli Toraja dan sekitarnya mulai awal Juni mendatang. Pengambilan gambarnya sendiri direncanakan akan berlangsung mulai Minggu ke-3 Juli 2024.
Sebelumnya Indonesia Sinema Persada yang berbasis di Jakarta Selatan merilis film berjudul Silariang: Cinta (yang) Tak Direstui. Film tersebut tayang di bioskop pada Januari 2018 dan mendapat respons baik dari penonton.
Solata (Teman Adalah Keluarga yang Kita Pilih) merupakan film keluarga yang mengedepankan isu pendidikan dan anak. Berkisah tentang Angkasa, relawan dari Jakarta yang menjadi guru di Kelas Jauh di pedalaman Toraja. Di sana, ia bertemu dengan enam murid dengan nama-nama unik yang mirip dengan nama-nama Presiden RI.
Ide cerita film ini sudah berwujud sebagai sinopsis lebih dari 10 tahun. Kemudian dimatangkan kembali oleh sutradara dan produser Ichwan Persada pada akhir Desember 2022. Di bulan yang sama, tim kecil dari Indonesia Sinema Persada melakukan perjalanan ke Ollon yang akan menjadi lokasi utama dari film tersebut.
Skenario film Solata (Teman Adalah Keluarga yang Kita Pilih) menjadi film panjang perdana Ichwan sebagai sutradara. Sejak 2019, Ichwan sudah menyutradarai lima serial dan lima film pendek dan telah mengarahkan artis seperti Deva Mahenra, Prilly Latuconsina hingga Kemal Palevi.
Sedangkan bertindak sebagai produser eksekutif untuk film Solata (Teman Adalah Keluarga yang Kita Pilih) adalah pengusaha asal Surabaya, Eric WS Wong.
Dalam press gathering kick-off, acara ini dihadiri pemerhati pendidikan, dan anak yang sedang populer, Guru Gembul dan anggota DPD RI sekaligus tokoh masyarakat Toraja, Lily Salurapa. Selain membahas film, perbincangan menarik juga terjadi karena menyikapi bagaimana pemerataan pendidikan di negeri ini masih jauh dari mengakses pendidikan.
Guru Gembul dan Lily berharap kondisi yang terjadi di lapangan juga menjadi catatan penting untuk film ini kelak. Film Solata (Teman Adalah Keluarga yang Kita Pilih) akan memulai melakukan casting anak-anak asli Toraja dan sekitarnya mulai awal Juni mendatang. Pengambilan gambarnya sendiri direncanakan akan berlangsung mulai Minggu ke-3 Juli 2024.
(dra)