Menghibur dan Menegangkan di Sirkus The Great 50 Show

Jum'at, 22 Februari 2019 - 12:43 WIB
Menghibur dan Menegangkan di Sirkus “The Great 50 Show”
Menghibur dan Menegangkan di Sirkus The Great 50 Show
A A A
TANGERANG - Menonton sirkus, tentu bukan hal baru bagi publik di Indonesia. Namun, berapa banyak yang sudah menontonnya secara langsung? Kesempatan menonton langsung dengan harga relatif terjangkau, kini bisa dipenuhi dengan kehadiran pertunjukan The Great 50 Show dari Oriental Circus Indonesia.

Ini adalah kelompok sirkus pertama dan diklaim sebagai satu-satunya di Indonesia yang berdiri sejak 1967. Pertunjukan sirkus tersebut bisa disaksikan di Atria Park, Gading Serpong, Tangerang Selatan, hingga 10 Maret mendatang.

Sebelumnya, The Great 50 Show sudah digelar di Senayan, Jakarta, pada Desember 2018 hingga Januari 2019. Sesuai tajuk acaranya, pementasan ini dilakukan untuk merayakan ulang tahun emas Oriental Circus Indonesia.

Nah, yang menarik dari pertunjukan sirkus ini adalah, The Great 50 Show menggabungkan antara sirkus tradisional dan sirkus modern dengan melibatkan teknologi seperti laser dan video mapping .

Layaknya pertunjukan sirkus akbar, pementasan ini juga melibatkan musik hidup (live music) yang akan melipatgandakan emosi penonton saat menyaksikan akrobatik para pemain sirkus di atas panggung. Semua musik dan lagu yang dimainkan juga dibuat khusus untuk pertunjukan ini.

Komposernya adalah Nikita Dompas, yang merupakan koordinator program untuk Java Jazz Festival. Nikita juga pernah memenangi Maya Award kategori Best Film Score untuk film Cahaya Dari Timur: Beta Maluku .

Selain itu, pertunjukan digelar di dalam tenda warnawarni superbesar, layaknya pertunjukan sirkus di pasar malam. Area menonton dibuat melingkar mengelilingi panggung. Sungguh bisa menciptakan nostalgia bagi mereka yang pernah menonton sirkus tradisional, atau bahkan hanya melihatnya di film atau televisi.

Tenda yang sama juga akan digunakan untuk tur ke kota berikutnya. Satu lagi, pergelaran ini juga tidak menyertakan hewan dalam aksi mereka. Ini adalah pertunjukan pertama Oriental Circus Indonesia tanpa hewan asli.

Sebagai gantinya, dikerahkan kurang lebih 35 orang pemain sirkus, termasuk anggota band. Para pemain tersebut mayoritas berusia muda, antara 20-30 tahun. Usia pemain termuda adalah 17 tahun, sementara yang paling senior 40 tahun. Mereka berasal dari Indonesia, China, dan Mongolia.

Tidak adanya hewan dalam sirkus memberi sensasi yang berbeda dalam pertunjukan, yaitu jarak penonton dengan panggung yang sangat tipis. KORAN SINDO yang menyaksikan pertunjukan ini pada Rabu (20/2) malam menyaksikan sendiri jarak antara panggung dan penonton di baris terdepan yang kurang lebih hanya satu meter.

Tinggi panggung pun hanya beberapa sentimeter. Bahkan, penonton di baris belakang pun tetap bisa melihat dengan jelas semua akrobatik yang tersaji di atas panggung. Tak sekadar menampilkan aksi akrobatik secara acak, The Great 50 Show juga menceritakan kisah yang diangkat dari peristiwa nyata, yang tak lain adalah kisah pendiri Oriental Circus Indonesia.

Kisahnya dibuka dengan kehadiran Noah, pria muda yang bekerja serabutan di Shanghai, China. Di atas panggung, Noah menarik kereta kayu berisi hewan-hewan yang hadir dalam bentuk boneka.

Tak berapa lama, Noah pun menari-nari, menunjukkan kelenturan tubuhnya. Rupanya, Noah memang mencintai dunia sirkus, dan memutuskan bergabung dengan kelompok sirkus nomaden yang saat itu tampil di Shanghai.

Dari sini, lalu tampil penyanyi, sekaligus pemandu acara bertampang bule , Josh Kunze. Dia berinteraksi dengan penonton menggunakan bahasa Inggris meski Josh juga mahir berbahasa Indonesia. Josh lantas mengajak para pemain menari sambil menyanyikan lagu It’sa Celebration.

Lepas dari sini, cerita Noah berlanjut dengan dirinya yang harus berlayar meninggalkan Shanghai menuju Indonesia. Bagian ini digambarkan dengan sangat apik dan menyenangkan lewat kehadiran sebuah kapal besar di atas panggung.

Para pemain sirkus lantas berakrobatik, mempertontonkan tubuh mereka yang terombang ambing ombak, tapi tetap mampu bertahan di atas kapal yang bergoyang hebat. Pada bagian ini layar LCD juga menampilkan motif batik mega mendung asal Cirebon sebagai penanda perjalanan Noah ke Indonesia.

Selanjutnya, meluncurlah deretan akrobatik yang meski klasik, tapi tetap mendebarkan. Mulai dari tarian api, aerial hoop (berakrobatik di atas semacam hula hoop yang dipasang di ketinggian), membuat formasi tubuh manusia hingga menjulang ke atas, flying trapeze (bergelantungan di ketinggian dan menangkap tubuh pemain sirkus lainnya yang melayang), hingga wheel of death .

“Ini adalah atraksi yang paling tinggi tingkat kesulitannya,” ujar Hans Manansang, Managing Director Ananta Harsa Group (AHG), selaku pihak penyelenggara The Great 50 Show. Semua atraksi ini semakin menegangkan kala dilakukan dengan mata tertutup berkalikali.

Saat para pemain berhasil melakukannya, tepuk tangan penonton pun lepas membahana. Selain pertunjukan sirkus tradisional, juga dipertontonkan aksi sang laser man, yaitu permainan akrobatik dengan sinar laser. Saat bagian ini dimainkan, atmosfer futuristik begitu kental terasa, dengan musik tekno yang bergema di ruangan, pakaian sang laser man yang mengilat, serta sinar laser hijau yang menguasai panggung.

Sungguh sebuah atraksi yang mengagumkan. “Ini adalah sebuah perayaan akan perjalanan panjang yang sarat kegembiraan, kerja sama, dan juga keanekaragaman seni,” ujar Hans, merangkum pertunjukan yang dipersembahkannya.

The Great 50 Show berlangsung selama dua sesi, diselingi jeda selama 20 menit. Tiap sesi berlangsung 40-45 menit. Pertunjukan berlangsung tiap Selasa-Kamis pukul 18.30 WIB, Jumat-Sabtu pukul 15.30 WIB dan 18.30 WIB, serta Minggu pukul 10.30, 15.30, dan 18.30 WIB.

Bagi yang ingin menonton, bisa membeli tiket secara langsung di lokasi pertunjukan, di situs webTraveloka, atau di www.thegreat50show.com . Harga tiket mulai Rp150.000 hingga Rp375.000. Setelah Tangerang, pertunjukan akan hadir di Surabaya dan Bali. (Herita Endriana)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4533 seconds (0.1#10.140)