Kolaborasi Unik dan Penghormatan untuk Legenda Jazz Bakal Tersaji di JJF

Jum'at, 01 Maret 2019 - 19:51 WIB
Kolaborasi Unik dan Penghormatan untuk Legenda Jazz Bakal Tersaji di JJF
Kolaborasi Unik dan Penghormatan untuk Legenda Jazz Bakal Tersaji di JJF
A A A
JAKARTA - Sebanyak 100 musisi dalam dan luar negeri sudah dipastikan ambil bagian dalam gelaran tahunan, Java Jazz Festival (JJF) 2019. Tahun ini, pihak penyelenggara juga akan menghadirkan berbagai project kolaborasi dan tribuite untuk musisi legendaris dari dalam maupun luar negeri.

Menurut Program Director BNI Java Jazz, Nikita Dompas, JJF benar-benar ingin mengangkat potensi musisi-musisi asli Indonesia. Musisi-musisi muda Tanah Air pun akan diberi kesempatan untuk melakukan kolaborasi yang menarik.

Satu kolaborasi yang bakal tersaji di JJF 2019 yakni BNI Music Project, di sini Andien, Audrey Singgih, Aqi Singgih, Radhini, Rendy Pandugo, Teddy Adhitya akan bermain bersama Ron King Horn Section.

"Kolaborasi ini nantinya akan mempersembahkan Tribute Special Show. Para musisi lokal akan menyanyikan lagu-lagu hits yang pernah dibawakan oleh para musisi internasional yang sebelumnya sempat tampil di Special Show. Salah satu bocorannya adalah lagu hits Go Go Dolls, yang akan dinyanyikan," ungkap Nikita.

Masih menurut Nikita, kolaborasi spesial lainnya yang tak kalah menarik adalah perpaduan Addie MS & Twilite Orchestra dengan Lea Simanjutak, kemudian musisi peraih Grammy Awards, Bob James yang akan memainkan karya Gershwin.

Selain itu, grup musik Tohpati yang akan bermain bersama Sheila Majid dengan konsep akustik. Lalu, Dewa Budjana yang akan tampil bersama pembetot bass asal India, Mohini Dey dan juga Soimah. Selanjutnya, Harvey Malaihollo juga akan berkolaborasi dengan Ashira Zamita, Mikha Tambayong, dan Yotari. Mereka akan menampilkan konsep pertunjukkan Motown.

Tidak hanya memberikan ruang dan apresiasi bagi para musisi yang masih eksis di industri musik Tanah Air, JJF juga akan memberikan penghargaan kepada beberapa legenda musik yang sudah tiada, seperti penghormatan atau tribute to Dian Pramana Poetra.

Para sahabat musisi, antara lain Deddy Dhukun, Dewi Gita, Dwiki Dharmawan, Ita Purnamasari, Mus Mujiono, Trie Utami & Dian HP, Vina Panduwinata, Yuni Shara, dan Yopi Latul yang akan mengisi panggung penghormatan tersebut.

"Di akhir Desember 2018, Indonesia kehilangan seorang musikus pelantun lagu Masih Ada dan Biru, yaitu Dian Pramana Poetra (Dian PP). Di selebrasi 15 tahun Java Jazz Festival, teman-teman dari Dian PP bersama menggarap sebuah kolaborasi membawakan karya-karya Dian PP dengan tujuan melestarikannya ke generasi selanjutnya," papar Nikita.

Kemudian di panggung berbeda juga aka ada tribute to Roy Hargrove. Kepergian pemain terompet jazz Roy Hargrove di akhir 2018 membuat pecinta musik jazz merasa kehilangan.

"Beruntung kepada Java Jazz Goers yang telah menyaksikan penampilannya di Java Jazz Festival 2010 lalu. Tetapi, di tahun ke-15 ini, bassis berbakat Barry Likumahuwa akan melakukan penampilan penghormatan untuk Roy Hargrove," ungkapnya.

Panggung penghormatan lainnya juga akan diberikan untuk Aretha Franklin. "Pemain drum jazz asal Amerika, Harvey Mason akan memainkan lagu-lagu Aretha Franklin bersama penyanyi Indonesia bersuara emas yaitu Dira Sugandi. Kolaborasi ini sangat menarik, sebab hanya dapat disaksikan di BNI Java Jazz Festival 2019," terang Nikita.

Festival musik Java Jazz 2019 sendiri berlangsung pada 1-3 Maret di Jakarta Internasional Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat.
(nug)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7248 seconds (0.1#10.140)