Mereka yang Memaksimalkan Popularitas untuk Bisnis

Minggu, 03 Maret 2019 - 06:01 WIB
Mereka yang Memaksimalkan Popularitas untuk Bisnis
Mereka yang Memaksimalkan Popularitas untuk Bisnis
A A A
NEW YORK - Pada Januari Rihanna bermimpi menjadi desainer perempuan berkulit hitam pertama yang memiliki label sendiri. Impian itu terwujud. Bersama LVMH, juga Celine dan Christian Dion, Rihanna memulai proyek bersama bernama Loud France dengan modal sebesar 60 juta euro (Rp962 miliar).

Apa yang dilakukan Rihana juga dilakukan sejumlah selebritas dunia lainnya. Mereka memanfaatkan kekayaan yang mereka kumpulkan untuk mencicipi dunia bisnis. Selain Rihana, selebritas lain yang turut melakukan hal serupa antara lain Kylie Jenner, Jessica Alba, Ryan Reynolds. Mereka tentu berharap popularitas yang dimiliki bisa dikonversikan menjadi keuntungan bisnis secara lebih luas.

Rihanna disebut-sebut memegang saham sebesar 49,99% di dalam proyek itu setelah menanamkan investasi sekitar 2.998.800 euro (Rp48 miliar). Seperti dilansir The Guardian, Loud France akan menjadi merek baru pertama LVMH yang diluncurkan sejak Christian Lacroix pada 1987 dan merek yang diyakini bakal sukses.

Rihanna telah mengalahkan proposal brand lainnya yang diajukan Givenchy dan Marc Jacobs terhadap LVMH. Alasan utamanya diduga bukan hanya karena Rihanna seorang penyanyi terkenal, tetapi juga lantaran kemampuannya bersosialisasi dengan kaum milenial dan konsumen gen Z di bidang kecantikan serta fashion.

Merek fashion milik Rihanna, Fenty Beauty, banyak diburu para konsumen. Pendapatannya dilaporkan mencapai USD100 juta (Rp1,4 triliun) pada 40 hari pertama sejak diluncurkan. Setelah diluncurkan Kendo, merek tersebut diluncurkan Puma pada 2015. Keduanya sukses besar dengan profit manis.

Stock Fenty Beauty bahkan langsung habis hanya dalam rentang waktu 35 menit. Atas kesuksesan itu Rihanna disebut berperan penting dalam peningkatan keuntungan Puma yang naik 92,2% pada 2017. Savage x Fenty yang diluncurkan kemudian pada Mei 2018 juga mendapatkan sambutan hangat dari konsumen.

Selain memiliki jiwa kewirausahaan, kekuatan pamor Rihanna sebagai seorang penyanyi terkenal juga berperan penting. Faktanya dia memiliki 68,1 juta follower di Instagram, tempat dia memasarkan berbagai produknya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dia juga terkenal ramah terhadap penggemarnya di media sosial.

Dengan kelebihan itu Rihanna dijuluki sebagai selebritis paling marketable pada 2016. Berdasarkan survei NPD Group, follower Rihanna memiliki kemungkinan 3,7 kali lebih besar untuk membeli produk daripada follower selebritis lain. Sebab Rihanna cermat memahami keinginan konsumen sebelum mengirim postingan.

Selain Rihanna, selebritis lain yang sukses besar di dunia bisnis ialah Kylie Jenner. Di usia 21 tahun, si bungsu dari klan selebritas Jenner-Kardashian itu menjadi pengusaha muda terkaya di dunia dari bisnis kosmetik yang belum tiga tahun dilakoninya. Melihat sejarah, dia juga sukses dalam reality show di usia 10 tahun.

Satu dekade sejak kesuksesan itu, Kylie menjadi selebritas terkenal dengan pendapatan besar. Nama Kylie semakin menjadi sorotan karena kekayaannya melonjak tajam. Majalah Forbes menyatakan Kylie tahun lalu memiliki kekayaan USD900 juta (sekitar Rp12,95 triliun) atau tiga kali lipat dari kekayaan saudaranya.

Sebagian besar kekayaannya dihasilkan dari bisnis kosmetik dengan brand Kylie Cosmetics yang diluncurkannya pada 2015. Forbes pun menjulukinya sebagai salah satu miliarder yang mengumpulkan uang dari hasil jerih payah sendiri. Penampilan Kylie yang selalu impresif di media sosial sangat membantu.

Dia menjadi pengusaha muda terkaya di dunia mengalahkan rekor Mark Zuckerberg, pendiri Facebook, sepuluh tahun lalu yang meraih Rp1 triliun pertamanya pada usia 23 tahun. Kylie Cosmetics tidak dijual di toko dan tidak memasang iklan di media mainstream seperti kebanyakan kompetitor kosmetik lainnya.

Stok kosmetiknya ludes terjual dalam hitungan menit dan situsnya kerap down karena kebanjiran pengunjung. Kylie pun meluncurkan ulang brand Kylie Cosmetics pada 2016 dengan menghadirkan sejumlah produk kosmetik. Pada pengujung 2016, Kylie meraih USD19 juta (Rp273 mi liar) hanya dalam satu hari.

“Investasi awal saya USD250.000 (Rp3,5 miliar) untuk memproduksi 15.000 lip kit. Semua modal dari saya sendiri,” tuturnya kepada Forbes. Harga asli kit tersebut hanya USD29 (Rp417.000). Namun di situs e-Bay bisa dilelang hingga USD1.000 (Rp14 juta). Perusahaan Kylie sangat kecil dan hanya memiliki 12 pegawai.

Editor kecantikan di Fashionista, Stephanie Saltzman, mengungkapkan influencer dan marketing online sangat berpengaruh dalam pemasaran kosmetik. Menurut dia, ada perubahan seperti demokratisasi dalam industri kecantikan. “Dulu konsumen menggunakan kosmetik berdasarkan rekomendasi ibu,” katanya.

Jessica Alba juga sukses melalui perusahaan pribadinya Honest Company yang meraih status unicorn, perusahaan bervaluasi USD1 miliar, pada 2015. Meski jatuh bangun, Jessica mempertahankan bisnisnya sampai sekarang. Honest Company kini menjadi salah satu perusahaan besar di Amerika Serikat (AS).

Honest Company meraih pendapatan hingga USD12 juta pada awal pembukaan tahun 2012 dan naik menjadi USD150 juta pada 2014 sebelum mencapai USD1 miliar pada 2015. Kesuksesan Jessica ini ditopang pembangunan brand bahwa perawatan bayi harus aman, terjangkau, ramah lingkungan, dan sehat.

Ryan Reynolds, aktor dengan pendapatan tertinggi ke-15 di dunia pada 2017, juga ikut terjun ke dunia bisnis dengan membeli saham di Aviation Gin, perusahaan minuman beralkohol. Dia diestimasi meraup pendapatan USD21,5 juta pada 2017. Dimiliki Davos Brands, Aviation Gin terbilang merupakan firma kecil.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5297 seconds (0.1#10.140)