Sambut Hari Perempuan, para Desainer Merilis Koleksi Khusus

Rabu, 13 Maret 2019 - 08:50 WIB
Sambut Hari Perempuan, para Desainer Merilis Koleksi Khusus
Sambut Hari Perempuan, para Desainer Merilis Koleksi Khusus
A A A
DALAM rangka memperingati Hari Perempuan Internasional, sejumlah desainer menyampaikan pesan, sekaligus mengeluarkan koleksi fashion limited edition. Hasil penjualan produk tersebut kemudian digunakan untuk kegiatan pemberdayaan perempuan. Tanggal 8 Maret diperingati sebagai Hari Perempuan Internasional.

Menurut peneliti di Cambridge University Student’s Union, Claire Sosienski Smith, perayaan ini pertama kali dilakukan pada 28 Februari 1909 di New York, Amerika Serikat. Hari Perempuan Internasional diinisiasi oleh Partai Sosialis Amerika Serikat untuk memperingati setahun berlalunya demonstrasi kaum perempuan setahun sebelumnya di New York pada 8 Maret 1908.

Menurut Smith, perayaan ini dilatarbelakangi tuntutan hak oleh kaum perempuan pada 1908 oleh para pekerja pabrik garmen. “Mereka menuntut hak perempuan dalam hal berpendapat dan berpolitik,” ujar Smith, seperti dilansir V ogue.com.

Singkat cerita pada tahun 1975, untuk pertama kalinya PBB memperingati Hari Perempuan Internasional pada 8 Maret. Sejak saat itu pada 8 Maret tiap tahunnya selalu diperingati sebagai Hari Perempuan Internasional. Banyak desainer yang memperingati perayaan ini, salah satunya adalah Victoria Beckham.

Victoria Beckham mengikuti Special International Women’s Day Breakfast in Annabelle in London. Di acara tersebut, dia berdiskusi bersama komunitas Farfetch Chief Strategy Officer dan Ketua British Fashion Council Stephanie Phair tentang kepemimpinan. Saat itu Victoria mengajak serta ibu kandungnya, Jackie Adams, dan ibu mertua, Sandra Beckham.

Ibu empat anak ini menggunakan setelan ramping yang memadukan blazer yang disesuaikan dengan outer sutra. Pakaian Victoria menampilkan daya tarik lintas generasi. “Saya bekerja sama dengan model Rosemary Ferguson dan Ketua British Fashion Council dan Chief Strategy Officer Farfetch Stephanie Phair untuk membahas bagaimana perempuan diwakili dalam industri mode,” ujar Victoria.

Para tamu dari acara tersebut diundang untuk ke toko Victoria yang terletak di 36 Dover Street untuk melihat koleksi pakaian terbarunya. Dia melakukan kerja sama dengan perusahaan fashion Net-A-Porter dalam proyek amal di Hari Perempuan Internasional.

“Saya dan sejumlah desainer lain, termasuk Alexa Chung dan Rosie Assoulin, diminta untuk merancang kemeja yang berfokus pada pemberdayaan perempuan,” ujar Victoria. Victoria dan dua tokoh mode tersebut menciptakan baju bertuliskan “I am her”. Baju ini dijual seharga 175 poundterling (Rp3,2 juta).

Semua hasil penjualan digunakan untuk mendanai kegiatan amal.
Sementara itu, desainer lainnya, Diane Von Furstenberg (DVF), menjadi tuan rumah di panel DVFStudio di Distrik Meatpacking. Panel diskusi dan fashion ini menampilkan tokohtokoh terkenal, termasuk mantan presiden Planned Parenthood Cecile Richards, aktris Sophia Bush, dan pelukis Amy Sherald.

“Panel ini diikuti oleh pembukaan ruang inspirasi terbaru studio dengan karya seni yang terinspirasi oleh perempuan, dikuratori oleh seniman Ashley Longshore,” ujar Furstenberg. Tak hanya menghadirkan panel, DVF meluncurkan koleksi pakaian dan aksesori edisi terbatas. Sekitar 20% hasil penjualan koleksi ini disumbangkan ke VV Grow, program akselerator global untuk wirausaha perempuan.

Adapun desainer Donna Karan berkolaborasi dengan ArtLeadHer, organisasi nirlaba pameran seni yang hanya menampilkan karya seniman perempuan. Acara kolaborasi ini diadakan di studio seni almarhum suami Karan, Stephan Weiss.

“Acara ini dikuratori oleh pendiri ArtLeadHer, Mashonda Tifrere. Pameran ini akan memamerkan 15 seniman yang muncul dan karya mereka yang mengeksplorasi identitas dan feminitas,” ujar Karan.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7057 seconds (0.1#10.140)