Sop Saudara, Kearifan Lokal Pangkep

Minggu, 24 Maret 2019 - 11:17 WIB
Sop Saudara, Kearifan Lokal Pangkep
Sop Saudara, Kearifan Lokal Pangkep
A A A
PANGKEP - Jika ada makanan yang menjadi identitas Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, maka itu adalah sop saudara.

Sebab, di mana pun warung yang menjual makanan berkuah berbahan daging sapi dan kerap disajikan dengan ikan bakar ini, nama Pangkep selalu berada di belakangnya. Sop saudara telah menjadi kearifan lokal Kabupaten Pangkep.

Sebagai daerah asal sop saudara, warung sop saudara tentu banyak didirikan di Pangkep. Tak sulit mencarinya, sebab panggangan ikan bakar di depan warung menjadi penanda khas warung sop saudara.

Warga Pangkep bukan hanya menjual sop saudara di Pangkep, di beberapa daerah di Indonesia, perantau asal Pangkep juga banyak yang memilih menjadi penjual sop saudara. Tentu dengan tak lupa menuliskan nama daerah di belakangnya, Warung Sop Saudara Pangkep.

Karena sudah menjadi ciri khas daerah, makanan ini wajib ada dalam hajatan warga dan sajian tetamu yang datang dari luar Pangkep. Menurut pemerhati budaya M Farid Makkulau, resep sop saudara pertama kali dibuat oleh seorang warga bernama Haji Dollahi pada era 1950-an.

Haji Dollahi juga yang mencetuskan nama masakan ini menjadi sop saudara. Hingga kini resep kuliner tersebut telah turun-temurun diwariskan kepada keluarga dan kerabatnya di Pangkep. Menurut Farid, sop saudara merupakan akronim dari kata “Saya orang Pangkep (sop) saudara”.

“Pertama kali dibuat oleh H Dollahi yang sekarang menjadi pemilik warung sop saudara di Jalan Bandang Makassar,” kata Farid. Kuliner berkuah yang aromanya menggugah selera ini mengusung bahan utama daging dan bagian dalam tubuh sapi, mulai lidah, hati, jantung, usus, hingga limpa.

Penyajiannya kerap disertai soun dan perkedel kentang bulat. Farid menambahkan, karena bumbu sop saudara terdiri atas rempah-rempah seperti jahe, lengkuas, pala, kayu manis, serai, garam, dan daun jeruk, maka untuk menikmatinya setiap rasa dari bumbu sop saudara dianjurkan untuk tidak menggunakan kecap terlalu banyak.

Sementara itu, untuk teman makan sop saudara dipilihlah ikan bakar. Ikan yang paling cocok adalah ikan bandeng. Meski di beberapa warung saat ini banyak juga yang menyediakan ikan laut atau ayam.

“Kalau ikan bakar, itu bergantung selera. Ikan bandeng boleh, ikan laut atau ayam juga tidak apa-apa. Cuma sambalnya, baiknya bukan sambal kacang karena rasa kacang dalam sambal itu mengurangi rasa kuah sop saudara di lidah,” ungkap Farid.

Selain ikan bakar, sop saudara biasa disajikan dengan nasi atau ketupat serta taburan bawang goreng dan daun bawang di atasnya. Bagi pencinta makanan pedas, sop saudara yang disajikan panas akan lebih nikmat jika ditambah sambal tumis.

Untuk ribuan warga Pangkep yang membuka warung sop saudara di seluruh Indonesia, mereka berhimpun dalam organisasi Asosiasi Pengusaha Sop Saudara (APSOS) yang diketuai H Syamsul Hamzah.

Setiap tahun para pengusaha sop saudara ini berkumpul dalam momentum peringatan maulid di Kampung Sanrangan dan Tala-tala untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW bersama kerabat serta warga Pangkep.

Pada 2013, Pemkab Pangkep juga menggelar festival sop saudara dan meraih penghargaan dari Museum Rekor Indonesia untuk kategori makan sop saudara terbanyak. (Muhammad Subhan)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6379 seconds (0.1#10.140)