Film Tilik Angkat Fenomena Budaya Tilik di Masyarakat

Kamis, 20 Agustus 2020 - 15:10 WIB
loading...
Film Tilik Angkat Fenomena Budaya Tilik di Masyarakat
Film Tilik menjadi pembicaraan hangat di Twitter, setelah film pendek yang diproduksi Ravacana Films pada 2018 ini tayang perdana di channel YouTube Ravacana Films. Foto/Istimewa.
A A A
JAKARTA - Film Tilik menjadi pembicaraan hangat di Twitter, setelah film pendek yang diproduksi 2018 oleh Ravacana Films ini ditayangkan perdana di channel YouTube Ravacana Films, Senin (17/8/2020).

Dimulai dari kata kunci dan tagar Bu Tejo yang menyita perhatian warganet, dimana film yang dibuat berkat kerja sama Ravacana Films dan Dinas Kebudayaan DIY ini bercerita tentang Dian, seorang kembang desa sehingga banyak pria yang mendekatinya hingga datang melamar.

Namun, warga desa bergunjing tentang status lajang Dian. Dalam satu kesempatan perjalanan naik truk dalam rangka menjenguk (tilik) Bu Lurah di Rumah sakit di kota, beberapa warga berdebat tentang siapa yang bakal mempersunting Dian.

Perjalanan tilik menjadi penuh gosip dan petualangan bagi para warga desa yang naik truk tersebut. Wahyu Agung Prasetyo selaku sutradara Tilik mengatakan latar belakang diangkatnya film ini dari fenomena budaya tilik yang ada di masyarakat.

"Latar belakang diangkatnya film ini memang dari fenomena budaya tilik yang saya sendiri sebenarnya nggak pernah mengalami itu sama sekali dan nggak pernah melihat itu secara langsung. Karena waktu itu dikasih tau sama penulisnya, Mas Bagus Sumartono dan akhirnya saya tertarik buat liat, buat observasi," kata Wahyu dikutip dari YouTube Ravacana Films, Kamis (20/8/2020).

"Dan ternyata memang setelah liat langsung, rasanya langsung klik gitu liat fenomenanya. Itu yang membuat saya, itu harus difilmkan, dirangkai jadi sebuah audio visual," sambungnya. (Baca juga: 6 Pelajaran Hidup yang Bisa Dipetik dari Film Guru-Guru Gokil ).

Elena Rosmeisara selaku produser Tilik mengungkapkan bahwa cerita film ini memiliki daya tarik tersendiri. Di mana menurut Elena, tilik tidak hanya sebagai budaya di tengah masyarakat, juga mengajak lingkungan untuk saling peduli, saling berbagi kesesama dengan cara yang unik.

"Impresi aku waktu pertama kali diceritain Agung itu, entah kenapa dia punya daya tarik aja gitu ya. Bayangin aja ibu-ibu sekampung naik truk untuk melihat, menjenguk, satu orang yang sakit. Itu kan kaya yang wow," ungkap Elena.

Meski syuting memakan waktu beberapa lama, namun Wahyu memaparkan, proses syuting terasa mengasyikan. Ada beberapa tantangan tersendiri yang diakui Wahyu dialami saat syuting film ini.

"Road movie itu cukup berat tapi cukup asik karena kita selalu berpindah tempat. Cuma tantangannya di traffic, di alam dan segala macemnya. Itu yang membuat enerji membuat filmnya semakin besar dan koordinasi itu nomor satu yang sangat penting untuk diprioritaskan," papar Wahyu.

"Itu juga yang membuat kami dewasa dalam membuat film. Karena manajemennya baru, ketemu orang-orang banyak tapi overall syutingnya berjalan asik dan membuat nagih sih," imbuhnya.

Tilik dibintangi oleh Siti Fauziah, Brilliana Desy, Angelina "Punyk", Dyah Mulani, Luly Syahkisrani, Hardiansyah, Yoga Pratama, Tri Sudarsono, Gotrek, Ratna Indriastuti, Stephanus Wahyu Gumilar.
(tdy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1671 seconds (0.1#10.140)