Tujuh Alasan Kenapa Maret Jadi Bulan Terbaik untuk Jalan-Jalan

Kamis, 28 Maret 2019 - 00:18 WIB
Tujuh Alasan Kenapa Maret Jadi Bulan Terbaik untuk Jalan-Jalan
Tujuh Alasan Kenapa Maret Jadi Bulan Terbaik untuk Jalan-Jalan
A A A
JAKARTA - Maret merupakan periode perubahan musim yang dinamis. Mereka yang di utara sedang menikmati akhir musim dingin panjang dan menyambut hari-hari hangat musim semi. Sementara mereka yang di selatan sedang menikmati akhir musim hujan dan menyambut musim kering.

Perubahan cuaca tersebut membuat siapapun tergoda untuk tinggal di rumah saja. Padahal, Maret adalah waktu yang paling pas untuk jalan-jalan, dengan sejumlah festival warna-warni dan aneka perayaan agama yang berlangsung sepanjang bulan.

Melihat sepertiga, sekitar 43 persen, traveler Indonesia yang berencana jalan-jalan untuk menikmati acara budaya tertentu di 2019, booking.com telah menyusun daftar alasan untuk berlibur di bulan ini. Dari yang tersohor sampai yang tersembunyi, inilah tujuh acara yang akan memuaskan hasrat budaya dan memeriahkan Maret Anda. Beberapa di antaranya sudah berlangsung.

1. Karnaval Rio de Janeiro (1-9 Maret 2019)
Dari tahun ke tahun, kota ini selalu menarik pengunjung dari segala penjuru dunia dengan karnavalnya yang meriah dan berwarna. Anda bisa memilih, berdiri di pinggir jalan dan melihat banyak penari samba lihai, atau langsung turun ke jalan dan menunjukkan kebolehan Anda menari. Apa pun pilihan Anda, pesta ini dijamin tak akan terlupakan.

2. Mardi Gras, New Orleans, Amerika Serikat (5 Maret 2019)
Jika Anda ingin mengganti musik samba dengan jazz klasik dari selatan, atau menukar segelas caipirinha dengan koktail klasik, Mardi Gras di New Orleans adalah tempatnya. Dianggap sebagai Karnaval Rio versi Amerika Utara, di sini Anda bisa berpesta dan berparade selama dua minggu, yang puncaknya adalah perayaan Fat Tuesday yang meriah di French Quarter. Untuk pengalaman maksimal, pastikan Anda tiba di hari Sabtu sebelumnya (2 Maret), dan siapkan tenaga untuk berpesta pora.

3. Festival Holi, Vrindavan, India (8 Maret 2019)
Sebagai tanda kemenangan kebaikan atas kejahatan dan awal musim semi, festival Hindu Holi dirayakan dengan cara yang beragam di seluruh dunia dengan menggabungkan berbagai budaya lokal. Di India, perayaan ini ditandai oleh bubuk dan cat warna yang dilemparkan dari segala penjuru arah ketika orang-orang menari dengan gembira di jalanan. Untuk merasakan keriuhan warna warni ini, pergi ke Vrindavan, di mana Krishna (salah satu dewa dalam Hindu) menghabiskan masa kecilnya. Di sana, dalam acara yang disebut dengan Phoolon wali holi ini, bubuk berwarna diganti dengan aneka bunga yang dilemparkan ke keramaian oleh para pendeta dari kuil. Konsepnya sama, tapi Anda tidak perlu terlalu repot mencuci baju.

4. Starkbierfest, Munich, Jerman (15 Maret-6 April 2019)
Meski kurang terkenal dibanding Oktoberfest yang biasa dirayakan di awal musim gugur, Starkbierfest atau Strong Beer Festival tak kalah istimewa bagi pecinta bir untuk menikmati pesona Bavaria, tanpa keramaian yang terlalu menggila. Acara ini memiliki sejarah tradisi yang dimulai pada abad ke-17, saat biarawan Paulaner mulai membuat bir spesial untuk mengisi perut selama puasa daging sebelum Paskah. Kini, Starkbierfest menjadi atraksi selama beberapa minggu di bulan Maret, di mana para pecinta bir bisa berkumpul dan menikmati roti cair bersama yang lain.

5. Festival Hari Santo Patrick, Carrick on Shannon, Irlandia (17 Maret 2019)
Hari Santo Patrick memang dirayakan dengan antusias di penjuru Irlandia. Namun, untuk pengalaman yang paling autentik Anda harus pergi ke sebuah desa di tepi sungai yang bernama Carrick on Shannon di Leitrim. Karena penduduknya hanya sekitar 4.000 orang, di sana Hari Santo Patrick adalah perayaan kekeluargaan yang diramaikan dengan sebuah parade meriah, lomba etalase toko, sesi luki wajah, dan pertunjukan tarian tradisional. Kalau masih ada tenaga, Anda bisa berpesta ditemani musik meriah hingga dini hari.

6. Festival BaliSpirit, Ubud, Bali (24-31 Maret 2019)
Dimulai tahun 2008, Festival BaliSpirit adalah perayaan yoga, meditasi, dan musik internasional selama seminggu penuh yang bertempat di pusat spiritual dan budaya Zen serta eksplorasi diri, Ubud. Anda bisa mengikuti berbagai workshop di siang hari dan konser musik di malam hari. Festival ini adalah kesempatan yang sempurna untuk melepas penat jiwa dan raga.

7. Festival Musik Ultra, Miami (29-31 Maret 2019)
Untuk mengapresiasi budaya kontemporer sekaligus menutup bulan Maret dengan spektakuler, datanglah ke Festival Musik Ultra di Miami. Acara yang pertama kali diselenggarakan tahun 1999 ini mengundang nama-nama besar dari genre EDM untuk membawakan pertunjukan live selama 3 hari tanpa putus. Bersiaplah untuk menikmati musik dari DJ favorit Anda, sembari bergaul dengan sesama penggemar musik dance lainnya.
(nug)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5714 seconds (0.1#10.140)