Wujudkan Generasi Emas 2045, Anak Indonesia Harus Diberi Makanan Bergizi

Rabu, 05 Juni 2024 - 22:00 WIB
loading...
Wujudkan Generasi Emas...
Konferensi pers perayaan 70 tahun SGM sekaligus peluncuran program Bantuan Dana Pendidikan tingkat SD bagi 70 anak Generasi Maju Indonesia dari berbagai daerah. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - PT Sarihusada Generasi Mahardhika (SGM) terus mendukung tumbuh kembang anak Indonesia agar bisa memperoleh nutrisi dan akses pendidikan yang baik. Untuk mewujudkan Generasi Emas 2045, anak-anak Indonesia harus mendapatkan asupan makanan bergizi.

Dalam rangka itu, pada perayaan ke-70 tahun, SGM meluncurkan Program Bantuan Dana Pendidikan tingkat Sekolah Dasar (SD) bagi 70 anak Generasi Maju Indonesia dari berbagai daerah di Tanah Air.

Head of Brand SGM Eksplor Patrisia Marlina mengatakan, pihaknya percaya bahwa anak adalah aset terbesar bangsa. Kesuksesan bangsa dalam memupuk potensi anak Indonesia tidak hanya akan menjadikan mereka generasi yang lebih baik, tetapi juga dapat menghasilkan generasi-generasi mendatang untuk peningkatan kemajuan bangsa Indonesia secara konsisten.

Melalui sejarah panjang kehadirannya selama 70 tahun di Indonesia, SGM Eksplor ingin terus mewujudkan komitmen melalui penyediaan nutrisi terbaik untuk si kecil beserta Program Bantuan Dana Pendidikan tingkat sekolah dasar (SD).

"Sebab, pemenuhan akses nutrisi optimal dan pemberian bantuan dana untuk akses pendidikan ini menambah alasan para bunda dari berjuta alasan yang ada untuk menjadikan SGM Eksplor sebagai satu-satunya pilihan susu terbaik yang mendukung Generasi Emas Indonesia 2045,” ujar Patrisia di Jakarta, Rabu (5/6/2024).

Dia menjelaskan, Program Bantuan Dana Pendidikan tingkat SD dibuka pada 7 Juni hingga 31 Juli 2024. Setiap ibu bisa berpartisipasi dan mendaftarkan anak yang berusia 1-6 tahun dengan mengirimkan kode unik beserta alasan mengapa si anak berhak mendapatkan bantuan dana pendidikan.

Drs. I Nyoman Rudi Kurniawan, M.T selaku Direktur Sekolah Menengah Pertama dari Kemendikbudristek memaparkan, pendidikan dasar merupakan jenjang krusial karena di jenjang ini anak-anak memperoleh pengetahuan dasar, keterampilan, serta nilai-nilai yang akan membentuk karakter mereka di masa depan.

Saat ini, lanjut dia, kondisi pendidikan di Indonesia masih mengalami krisis pembelajaran di mana Asesmen Nasional (AN) 2021 menunjukkan bahwa Indonesia mengalami darurat literasi. Terdapat 1 dari 2 peserta didik belum mencapai kompetensi minimum literasi.

Tantangan lain yang dihadapi adalah penguatan karakter anak bangsa agar mereka tidak hanya memiliki kompetensi literasi dan numerasi, namun juga karakter yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila.

Untuk itu, Kemendikbudristek mengeluarkan beberapa kebijakan yang salah satunya kebijakan Merdeka Belajar dan dikeluarkan untuk membantu terwujudnya sekolah yang kita cita-citakan serta dilakukan melalui program Gerakan Sekolah Sehat yang berfokus pada 5S.

"Yaitu Sehat Bergizi, Sehat Fisik, Sehat Imunisasi, Sehat Jiwa, dan Sehat Lingkungan. Tentunya dalam mengatasi segala tantangan pemerataan akses pendidikan ini diperlukan kolaborasi lintas sektor yang kuat di mana pemerintah, sektor swasta, lembaga swadaya masyarakat, serta masyarakat luas perlu bersatu padu dan bekerja sama," bebernya.

Maka itu, pihaknya sangat mengapresiasi komitmen dan inisiatif mulia PT Sarihusada Generasi Mahardhika melalui Program Beasiswa 70 Anak Indonesia yang memberikan kesempatan kepada anak-anak Indonesia untuk meraih pendidikan yang lebih baik demi terwujudnya generasi emas 2045.

"Apalagi pendidikan adalah hak setiap anak dan merupakan kunci untuk membuka peluang di masa depan," katanya.

Prof. Dr. Seto Mulyadi, M.Si. atau yang akrab disapa Kak Seto selaku Ketua Umum LPAI (Lembaga Perlindungan Anak Indonesia) memaparkan fakta jumlah Angka Putus Sekolah (APS) yang didominasi tingkat SD, bahwa setiap anak Indonesia berhak memperoleh akses pendidikan dan nutrisi selain pola asuh yang baik, sebagai fondasi penting agar mereka tumbuh menjadi generasi maju.

Namun sayang, masih ada anak-anak Indonesia yang menghadapi tantangan untuk maju, terutama terhadap akses pendidikan. Terdapat lebih dari 40.000 anak Indonesia putus sekolah di tingkat SD. Padahal, jenjang pendidikan dasar bagi seorang anak merupakan tahap krusial dan sangat berpengaruh bukan hanya pada perkembangan akademis, tetapi juga pembentukan pribadi anak.

"Ini menjadi kunci pada berbagai aspek perkembangan dalam membentuk wawasan dan kemampuan dasar yang diperlukan anak untuk fase kehidupan selanjutnya,” katanya.

Arumi Bachsin selaku seorang public figure yang juga merupakan ibu tiga anak memaparkan pandangannya bahwa semua orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya, tak terkecuali dirinya.

"Sebagai seorang ibu, saya ingin anak-anak saya memiliki tumbuh kembang yang maksimal melalui pemenuhan nutrisi yang optimal dan pendidikan yang baik. Sangat penting bagi saya untuk memastikan bahwa anak-anak dapat mengenyam pendidikan dasar yang kuat untuk menjadi bekal perkembangan mereka nantinya," ujar Arumi.

"Saya sangat prihatin melihat situasi di mana masih ada orang tua yang terkendala pembiayaan untuk menyekolahkan anak, sedangkan pendidikan teramat penting dan merupakan bentuk komitmen investasi jangka panjang orang tua," lanjutnya.

Maka itu, pihaknya sangat mengapresiasi inisiatif SGM Eksplor yang memberikan dana pendidikan untuk 70 anak berusia 1 sampai 6 tahun dari berbagai daerah di Indonesia.
(tsa)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2602 seconds (0.1#10.140)