Seniman AS, Eames Demetrios Terpikat Pesona Bintan

Kamis, 28 Maret 2019 - 21:34 WIB
Seniman AS, Eames Demetrios Terpikat Pesona Bintan
Seniman AS, Eames Demetrios Terpikat Pesona Bintan
A A A
BINTAN - Keindahan dan pesona alam di kawasan wisata terpadu Lagoi, Bintan menjadi magnet bagi mereka yang datang ke Bintan, termasuk bagi Eames Demetrios, seniman kenamaan asal Los Angeles, Amerika Serikat yang mengaku terpikat dengan alam di kawasan Lagoi.

Seniman dengan aliran 'Seni Instalasi' ini menjadikan salah satu titik di kawasan wisata Lagoi sebagai lokasi project, pembangunan salah satu karya seni miliknya. Pasalnya, seni instalasi idenya itu merupakan hasil karya seni yang bisa membawa pikiran seseorang kepada kesadaran makna tertentu sehingga pesona alam Lagoi dinilai cocok dengan gagasannya itu.

Eames memilih tepian danau di Lagoi Bay, tempat dibangun dan dipasangnya karya seni yang telah dirancanakannya sejak empat bulan lalu. Mirip sebuah prasasti kuno, atau sejenis bangunan artefak jenis prasati didalamnya berisikan sebuah cerita kisah nyata yang ia tuliskan dan merupakan certa lanjutan dari bangunan karya seni yang sebelumnya telah didirikannya di belahan bumi lain.

Selama ini, dia sudah mendirikan bangunan-bangunan karya seni instalasi sebanyak 139 konstruksi bangungan dan benda-benda hasil karya seninya di 6 benua di berbagai negara yang ada di dunia. Dan 10 diantaranya berada di negara Indonesia, yang terpencar di lima pulau Indonesia diantaranya di Pulau Jawa, Pulau Bali, Pulau di Flores, Pulau Lombok dan Pulau Gilitrawangan.

"Untuk di Pulau Bintan saya memilih di tepian Danau Lagoi, dan ini hasil karya seni saya yang ke sebelas untuk di negara Indonesia," ujarnya saat ditemui di lokasi pemasangan hasil karya seninya, Rabu (27/3).

Bagi penikmat seni, bangunan karya seni yang ia dirikan di tepian danau Lagoi Bay itu diyakini mampu menghantarkan pikiran seseorang kepada sebuah imajinasi tertentu, dan dengan memiliki latar keindahan danau Lagoi, saat memandang prasasti dan mebaca isi cerita yang tertulis dalam prasasti itu, pikiran imajinasi seseorang bisa tiba ke 'dunia pararel'. Sementara bahan-bahan atau material benda yang digunakan dalam prasasti yang dibangunnya terdiri dari material perunggu, batu dan semen, yang menurutnya bahan-bahan yang mampu menyatu dengan alam.

'Keindahan danau Lagoi Bay, akan turut menghantarkan pikiran dan imajinasi seseorang ke dunia pararel, dengan banyak sensasi, saat memandang prasasti dan membaca cerita yang ada didalammnya. Inilah sebuah kekuatan seni instalasi. Seperti sebuah meditasi, untuk mendapatkan kesadaran kepada kebijaksanaan," ujarnya. (Baca juga: Yuk, Nikmati Pesona Kebun Bunga Matahari di Maluku ).

Karya seni ini dinamai dengan nama 'Lost in Scale' atau diterjemahkan sebagai 'Tersesat dalam Skala.' yang berisikan sebuah cerita kisah nyata yang ia dapat sendiri. Ia pun membuka sedikit bocoran, jika Cerita yang ada didalam prasasti yang ditulisnya adalah seorang penyanyi biduan di sebuah negara lain yang memiliki suara yang sangat indah, dan sangat gemar bernyanyi yang menjadi satu-satunya saksi hidup dalam sebuah kasus pembunuhan yang menjadi tokoh utama dalam cerita ini.

Tokoh yang diberi nama Elila Mei-Ning itu pun, hingga kini harus berpindah-pindah dari sebuah negera ke negara lain untuk menghindari perburan yang menerornya, hingga diibaratkan salah satu pelariannya untuk menyelamatkan diri ke negara di Indoensia dengan adanya prasasti karya seni yang dibangun di Lagoi Bay. Bahkan ia, tidak bisa bernyanyi lagi meski wajahnya harus ditutupi, karena keindahan suara yang dimilikinya dikenal olah pemburunya.

"Cerita itu akan mampu menghantarkan penikmat seni ini, untuk menghartarkan imajinasi seseorang ke sebuah dunia pararel," tutup Eames Demetrios.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7494 seconds (0.1#10.140)