Enggak Ada Kampanye Go Green yang Sia-Sia

Sabtu, 30 Maret 2019 - 11:25 WIB
Enggak Ada Kampanye Go Green yang Sia-Sia
Enggak Ada Kampanye Go Green yang Sia-Sia
A A A
Mbak Gemala aktif di Instagram , punya YouTube channel juga, Wet Traveler. Bedanya dengan YouTube channel lainnya?
Basah, hahahaha... Karena kan suka surfing , terus juga sering dapat kerjaan yang berhubungan dengan air, ya surfing, diving . Jadi, ya kenapa enggak sekalian didokumentasikan saja. Karena suka dengan hal tersebut, buat video di YouTube tidak dijadikan beban dan tidak terbebankan juga.

Mulai merambah juga ke podcast. Isinya apa saja?
Jadi, gue punya buku kedua. Nah, di podcast itu gue bacain buku kedua gue. Gue share cerita-cerita di balik layar yang jarang diceritakan di medial sosial. Jadi, buatlah podcast di Anchor FM namanya The Surprising Story by Al Mala . Kalau di Spotify belum tahu sih sudah ada atau belum. Karena kan Anchor akan support ke Spotify juga.

Banyak jalan-jalan, pasti tahu bahwa banyak pembangunan wisata terjadi di mana-mana. Bagaimana menurut Mbak Gemala cara memberi pemahaman ke warga lokal supaya mereka tidak merasa terdiskriminasi dengan adanya hal tersebut?
Harusnya ada pendekatan, ya antara pihak yang mengelola dengan warga lokal. Biar bagaimanapun, komunikasi itu penting.

Mempunyai follower yang tidak sedikit di Instagram pasti mempunyai pengaruh. Adakah tempat yang dikunjungi kemudian saat ini banyak orang yang berkunjung?
Pernah upload foto bareng babi di pantai. Terus banyak yang bilang, "Wah, seru, jadi pengin datang ke sana". Justru yang kayak gitu menurut orang luar (asing) menarik. Di mana lagi coba ada babi di pantai kalau bukan di Indonesia. Ada juga orang lokal yang bilang daerahnya jadi banyak yang datang karena gue pernah datang ke sana.

Ceritakan dong akses tersulit yang pernah ditempuh?
Hmm ... Rote tahun 2013, waktu itu belum ada pesawat ke sana. Saat itu kami cuma mau lima hari, tapi karena badai, jadwal kepulangannya terpaksa diundur berhubung bawa uang ngepas . Jadi, kami nemuin warga lokal untuk nego pembayaran saat sudah sampai di Jakarta. Kejadian itu juga yang memorable banget.

Soal kampanye go green , seperti pemberlakuan tarif untuk penggunaan kantong plastik, atau lebih memilih menggunakan sedotan stainless daripada sedotan plastik. Apakah itu cukup efektif?
Enggak ada yang sia-sia. Campaign seperti ini lebih ke mengubah cara berpikir yang efeknya perlahan-lahan kita rasakan di depan. Go green kan enggak sesimpel cuma pakai sedotan plastik dan mengurangi kantong plastik. Tapi, bisa meluas ke menjadi konsumen yang bijak dan baik. Jadi, mikir dua kali sebelum membeli apa pun itu. Luas efeknya.

Ada cerita menarik tentang sikap orang lokal kepada turis yang datang?
Suka dukanya pasti ada. Pernah ketemu orang lokal yang ramah sampai diajarin budayanya, dikasih tahu banyak informasi mengenai daerahnya. Di daerah timur, budayanya memang kental banget sih. Yang enggak ramah atau kurang ramah juga pernah. Bahkan, kami bikin video saja enggak boleh. Diajak foto enggak mau. Katanya "saya tidak mau" dengan logat mereka.

Bagaimana caranya supaya bisa jalan-jalan gratis?
Jalan-jalan gratis bisa dengan jadi travel influencer , selebgram , buat konten. Nanti juga ada kok pihakpihak yang mau bayarin kamu untuk traveling gratis. Keuntungan lainnya juga banyak banget.

NUR KAMILAH
GEN SINDO-Universitas Negeri Jakarta
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9122 seconds (0.1#10.140)