World Kidney Day, Diabetes dan Hipertensi Picu Kerusakan Ginjal

Sabtu, 30 Maret 2019 - 21:10 WIB
World Kidney Day, Diabetes dan Hipertensi Picu Kerusakan Ginjal
World Kidney Day, Diabetes dan Hipertensi Picu Kerusakan Ginjal
A A A
TANGERANG - Hari Ginjal Sedunia (World Kidney Day) diperingati di seluruh dunia setiap hari Kamis minggu ke-2 bulan Maret. Tahun ini mengusung tema ‘Kidney Health for Everyone Everywhere’ atau ‘Ginjal sehat untuk setiap orang di mana saja’. Seruan meningkatkan kesehatan ginjal bagi siapa saja dan di mana saja ini juga dilakukan di Indonesia. Kali ini menitiberatkan pada pencegahan penyakit ini serta meningkatkan akses layanan kesehatannya.

Data Indonesia Renal Registry (IRR) ke-10 menyebutkan, jumlah pasien hemodialisis (cuci darah) terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2011 tercatat 17.259 pasien aktif hemodialisis. Angka ini naik 77.892 pada akhir 2017, dengan jumlah pasien baru 30.843 orang

dr Jonny, Sp.PD-KGH, M.Kes, MM mengatakan, penderita penyakit ginjal di Indonesia menempati urutan kedua setelah penyakit jantung dalam hal jumlah pembiayaan yang ditanggung oleh BPJS Kesehatan.

“Urutan pertama itu jantung dan pembuluh darah, berikutnya gagal ginjal/cuci darah dan kanker,” katanya dalam talkshow kesehatan bertema ‘Kesehatan Ginjal Untuk Semua Orang Dimanapun’ di Klinik Pratama Lentera Pamulang, Tangerang Selatan, Sabtu (30/3/2019).

Dokter ahli ginjal dan hipertensi itu menambahkan salah satu fungsi ginjal adalah menyaring darah melalui pembuluh darah yang ada di sekitar ginjal. Seiring berjalannya waktu, kalau diabetes dan hipertensi tidak terkontrol, maka akan menyebabkan pembuluh darah di sekitar ginjal ini terluka, menyempit, dan mengeras.

“Sangat mudah sebenarnya menjaga ginjal agar sehat. Minum yang cukup, stop merokok, makan makanan yang sehat, kurangi garam, berolahraga, kontrol tekanan darah dan kendalikan gula darah,” jelasnya.

Head of Public Policy and Government Affairs Fresenius Medical Care, Wulaning Putri mengatakan, talkshow ini ditujukan untuk mengedukasi masyarakat umum untuk menjaga organ ginjalnya. “Selain memberikan perawatan yang berkualitas untuk pasien, kami juga berkomitmen untuk terus mendukung upaya promotif preventif untuk masyarakat Indonesia yang sehat,” ungkapnya.

Ketua umum Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI) Tony Samosir mengatakan, gaya hidup yang tidak sehat justru jadi pemicu yang tidak disadari dan membuat orang umum juga berisiko terkena penyakit ginjal. “Mulai dari sekarang, mari ubah pola hidup untuk lebih sehat,” ajaknya.
(poe)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5231 seconds (0.1#10.140)