Hadirkan Teknologi X-ray untuk Pastikan Perawatan Terbaik Pasien

JAKARTA - Siemens Healthineers, perusahaan teknologi medis asal Jerman, siap mendukung Hermina Hospitals Group dalam rangka untuk mengembangkan Centre of Excellence (CoE) atau pusat keunggulan perawatan kanker di Indonesia.

Kerja sama kedua belah pihak ini merupakan kolaborasi strategis jangka panjang untuk menciptakan nilai bagi rumah sakit Hermina dan pasiennya. Dukungan itu diumumkan saat Siemens Healthineers dan Hermina Hospitals Group menandatangani perjanjian Value Partnership di Jakarta, Selasa 11 Juni 2024.

Value Partnership ini akan bertujuan untuk meningkatkan daya saing dan penetrasi pasar rumah sakit Hermina untuk mencapai keunggulan klinis dalam 10 tahun ke depan melalui teknologi inovatif dan layanan konsultasi untuk teknologi X-ray.

"Kami akan memberikan berbagai layanan dan dukungan seperti modernisasi alat, pelatihan dan pengembangan kapasitas SDM, hingga perawatan alat kesehatan secara menyeluruh," kata Alfred Fahringer, Country Head Siemens Healthineers Indonesia.

Saat ini, rumah sakit Hermina yang awalnya dikenal memiliki spesialisasi dalam perawatan ibu dan anak, sudah berubah menjadi rumah sakit dengan segmen masyarakat umum. Bahkan, RS Hermina kini juga berfokus menghadirkan CoE Kanker di Indonesia.

Lebih lanjut, Alfred Fahringer menyampaikan alasan yang mendasari Siemens Healthineers dan Hermina menjalin kerja sama Value Partnership. "Pastinya kerja sama ini didasari terjalinnya kerja sama di masa lampau yang kemudian juga didorong oleh adanya kesamaan visi dan tujuan untuk menghadirkan pelayanan dan akses terhadap teknologi canggih bagi pasien-pasien Hermina Hospitals Group," ungkapnya.

Adanya komitmen jangka panjang value partnership ini mencakup komitmen jangka panjang dari Hermina Hospitals Group untuk memperoleh peralatan pencitraan diagnostik serta pemeliharaan penuh alat kesehatan Siemens hingga tahun 2036.

Selain itu, Siemens Healthineers akan mendukung Hermina untuk meningkatkan teknologi X-ray di seluruh jaringan rumah sakitnya di Indonesia. Perjanjian juga mencakup kontrak Managed Equipment Service (MES) untuk pengadaan teknologi pencitraan diagnostik canggih dan kontrak pemeliharaan untuk alat kesehatan Siemens di Hermina Hospital Group di Tanah Air.

Mengenai rumah sakit seperti apa yang menjadi target Siemens untuk jadi rekananan Value Partnership, Alfred menjawab, "Kami berusaha untuk menargetkan rumah sakit-rumah sakit yang memiliki ambisi dan target yang sejalan dengan misi dan visi Siemens seperti Hermina Hospital Group dan misi mereka untuk menjadi Center of Excellence dalam perawatan kanker di Indonesia," ungkap dia.

Sementara itu dalam kesempatan sama, Yulisar Khiat, Vice President Director, Finance and Strategic Development, Hermina Hospitals Group Yulisar Khiat mengatakan, perjanjian ini merupakan program strategis Hermina Hospital Group dan menjadi tonggak baru kesehatan di Indonesia. Di era modern, inovasi teknologi medis berkembang dengan pesat.

Dengan Value Partnership ini, Hermina Hospital Group siap melakukan transformasi perawatan kesehatan di Indonesia. “Kemitraan ini merupakan wujud komitmen kami untuk menyediakan akses terhadap teknologi medis canggih dan memastikan perawatan terbaik bagi pasien kami," kata Yulisar.

Dia juga menjelaskan, fokus utama dari Rumah Sakit Hermina adalah menghadirkan pelayanan dan perawatan terbaik bagi pasien.

"Semangat untuk selalu memberikan yang terbaik ini pastinya akan selalu hadir dan kami berikan kepada seluruh pasien kami terlepas dari arah kerjasama yang diambil. Keinginan untuk menghadirkan pelayanan terbaik ini yang kemudian mendorong kami melakukan kerjasama dengan Siemens Healthineers untuk menghadirkan CoE kanker di Indonesia yang kami identifikasi sebagai salah satu layanan kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia," ujar Yulisar.

Dia juga menyebut adanya kesamaan visi dan tujuan antara Siemens dan Hermina, sehingga terbitlah Value Partnership ini. Selain itu, Hermina Hospitals Group juga siap untuk mentransformasi pengadaan perawatan kesehatan di Indonesia. "Perjanjian ini merupakan wujud komitmen kami dalam menyediakan akses terhadap teknologi medis canggih dan memastikan perawatan terbaik untuk pasien kami," katanya.

Dengan adanya perjanjian kedua belah pihak ini, lanjut dia, untuk memulai perjalanan untuk mencapai standar internasional layanan kesehatan di Indonesia, yang diharapkan dapat bermanfaat bagi seluruh masyarakat.

Selain itu, untuk membantu Pemerintah, khususnya Kementerian Kesehatan dalam mengurangi kunjungan warga Indonesia ke luar negeri untuk berobat yang berpotensi menyedot devisa Rp180 triliun.