; ?>/images/googleplay.png){kind=small}
Konser Bruno Mars di Malaysia Terancam Batal, Diboikot Gegara Pro-Israel
loading...
Konser Bruno Mars di Malaysia yang dijadwalkan pada 17 September 2024 di Kuala Lumpur terancam batal. Hal ini disebabkan oleh seruan boikot dari berbagai pihak. Foto/New York Post
A
A
A
JAKARTA - Konser Bruno Mars di Malaysia yang dijadwalkan pada 17 September 2024 di Kuala Lumpur terancam batal. Hal ini disebabkan oleh seruan boikot dari berbagai pihak yang menuding penyanyi asal Amerika Serikat tersebut pro-Israel.
Seruan boikot konser Bruno Mars di Malaysia ini seiring dengan munculnya gerakan Boikot, Divestasi, Sanksi (BDS). Mereka mengecam dan melarang penyanyi 38 tahun itu menginjakkan kakinya di Negeri Jiran tersebut.
Gerakan BDS Malaysia mengecam Bruno Mars karena dianggap pernah menyuarakan dukungan kepada Israel saat konser di Tel Aviv pada 4 Oktober 2023. Pada saat konser itu, Bruno Mars disebut menunjukkan kecintaannya terhadap Israel melalui konser yang diadakan di Yarkon Park, Tel Aviv, Israel.
Dilansir dari Channel News Asia, Sabtu (29/6/2024), pelantun Just The Way You Are ini bahkan menyanyikan lagu I Love You dalam bahasa Ibrani saat konser, yang sontak membuat riuh para penonton.
Di sisi lain, pemilik nama asli Peter Gene Hernandez ini awalnya dijadwalkan menggelar konser lanjutan pada 23 Oktober 2023 di Tel Aviv. Namun, pertunjukkan tersebut dibatalkan karena perang Israel dan Palestina.
Sikap Bruno Mars itu juga memicu anggapan bahwa ia mendukung Israel. Sementara itu, boikot terhadap Bruno Mars juga dianggap sebagai dukungan terhadap masyarakat Palestina yang jadi korban genosida oleh Israel di Gaza.
"Bruno Mars adalah seniman berbakat, tetapi bakat bukanlah alasan untuk menutup mata terhadap genosida yang sedang berlangsung terhadap sesama manusia," bunyi pernyataan BDS.
"Kami tiba kepada Bruno Mars untuk mendukung Palestina dan mengutuk semua tindakan kriminal dan kriminal Israel terhadap warga Palestina. Atau kunjungannya (ke Malaysia) berisiko dibatalkan," sambungnya.
Aksi boikot penyanyi itu pun mendapat respons dari berbagai pihak. Netizen asal Indonesia bahkan mengaku salut dengan tindakan yang diambil oleh masyarakat Malaysia tersebut.
"Respect banget sama warga Malay yang langsung boikot Bruno Mars karena dia terang-terangan zionis," tulis akun X @westenthu.
"Di Indo malah pada rame nge-hype, padahal kemarin boikot band yang kolab sama Sbux cepet banget," tambahnya.
Cuitan itu lantas mendapatkan dukungan dari para netizen. Banyak yang setuju jika masyarakat turut memboikot konser Bruno Mars di Indonesia.
"Tetap boikot. Please pakai hati, pakai otak. Palestina mash dibantai. Uang yang lu bayar buat nonton konser itu juga dipakai buat bunuh anak-anak di sana. Ayok sama-sama kita cegah penjajahan dimulai dari hal kecil. Bukankah kita sama-sama ingin masa depan yang aman buat anak cucu kita nanti," kata netizen.
"Harusnya yang ini juga diboikot, tapi fokusnya malah produk-produk Sbux, KFC, MCD," tulis netizen.
"Daftar boikot orang Indo cuman Starbucks, MCD, KFC, sisanya nggak," komentar netizen.
Sementara itu, konser Bruno Mars di Indonesia dijadwalkan digelar selama tiga hari yakni mulai dari 11, 13 dan 14 September 2024. Konser bertajuk Bruno Mars Live in Jakarta 2024 ini dijadwalkan digelar di Jakarta International Stadium (JIS).
Seruan boikot konser Bruno Mars di Malaysia ini seiring dengan munculnya gerakan Boikot, Divestasi, Sanksi (BDS). Mereka mengecam dan melarang penyanyi 38 tahun itu menginjakkan kakinya di Negeri Jiran tersebut.
Gerakan BDS Malaysia mengecam Bruno Mars karena dianggap pernah menyuarakan dukungan kepada Israel saat konser di Tel Aviv pada 4 Oktober 2023. Pada saat konser itu, Bruno Mars disebut menunjukkan kecintaannya terhadap Israel melalui konser yang diadakan di Yarkon Park, Tel Aviv, Israel.
Dilansir dari Channel News Asia, Sabtu (29/6/2024), pelantun Just The Way You Are ini bahkan menyanyikan lagu I Love You dalam bahasa Ibrani saat konser, yang sontak membuat riuh para penonton.
Di sisi lain, pemilik nama asli Peter Gene Hernandez ini awalnya dijadwalkan menggelar konser lanjutan pada 23 Oktober 2023 di Tel Aviv. Namun, pertunjukkan tersebut dibatalkan karena perang Israel dan Palestina.
Sikap Bruno Mars itu juga memicu anggapan bahwa ia mendukung Israel. Sementara itu, boikot terhadap Bruno Mars juga dianggap sebagai dukungan terhadap masyarakat Palestina yang jadi korban genosida oleh Israel di Gaza.
"Bruno Mars adalah seniman berbakat, tetapi bakat bukanlah alasan untuk menutup mata terhadap genosida yang sedang berlangsung terhadap sesama manusia," bunyi pernyataan BDS.
"Kami tiba kepada Bruno Mars untuk mendukung Palestina dan mengutuk semua tindakan kriminal dan kriminal Israel terhadap warga Palestina. Atau kunjungannya (ke Malaysia) berisiko dibatalkan," sambungnya.
Aksi boikot penyanyi itu pun mendapat respons dari berbagai pihak. Netizen asal Indonesia bahkan mengaku salut dengan tindakan yang diambil oleh masyarakat Malaysia tersebut.
"Respect banget sama warga Malay yang langsung boikot Bruno Mars karena dia terang-terangan zionis," tulis akun X @westenthu.
"Di Indo malah pada rame nge-hype, padahal kemarin boikot band yang kolab sama Sbux cepet banget," tambahnya.
Cuitan itu lantas mendapatkan dukungan dari para netizen. Banyak yang setuju jika masyarakat turut memboikot konser Bruno Mars di Indonesia.
"Tetap boikot. Please pakai hati, pakai otak. Palestina mash dibantai. Uang yang lu bayar buat nonton konser itu juga dipakai buat bunuh anak-anak di sana. Ayok sama-sama kita cegah penjajahan dimulai dari hal kecil. Bukankah kita sama-sama ingin masa depan yang aman buat anak cucu kita nanti," kata netizen.
"Harusnya yang ini juga diboikot, tapi fokusnya malah produk-produk Sbux, KFC, MCD," tulis netizen.
"Daftar boikot orang Indo cuman Starbucks, MCD, KFC, sisanya nggak," komentar netizen.
Sementara itu, konser Bruno Mars di Indonesia dijadwalkan digelar selama tiga hari yakni mulai dari 11, 13 dan 14 September 2024. Konser bertajuk Bruno Mars Live in Jakarta 2024 ini dijadwalkan digelar di Jakarta International Stadium (JIS).
(dra)
Explore More