Kemampuan di Bidang TI-89 Graphing Lengkapi Kecantikan Lyndsey

Rabu, 10 Juli 2019 - 09:43 WIB
Kemampuan di Bidang TI-89 Graphing Lengkapi Kecantikan Lyndsey
Kemampuan di Bidang TI-89 Graphing Lengkapi Kecantikan Lyndsey
A A A
RASANYA tidak bisa melihat sosok Lyndsey Scott tanpa mengagumi kecerdasan yang dimiliki. Kemampuannya di bidang information technology (IT) tak ayal semakin melengkapi profil Lyndsey, cantik, langsing, dan pintar. Nama wanita ini memang menjadi perbincangan beberapa tahun terakhir.

Ia menempuh pendidikan di jurusan teater dan ilmu komputer di Amherst College, Amerika Serikat. Wanita 29 tahun itu tertarik mendalami dunia programming, terutama dalam bidang TI-89 graphing calculator. Ia juga ahli memecah code menggunakan 4 jenis bahasa pemrograman, yakni, Python C++, Java, MIPS, dan Objetive-C. Pekerjaannya sebagai programmer paruh waktu membuatnya bisa bekerja di mana pun dan tidak menghalangi profesinya sebagai model.

Ia masih sering membuat berbagai aplikasi untuk ponsel pintar dan komputer. Salah satu aplikasi buatannya yang paling populer adalah iPort. Aplikasi ini digunakan untuk merangkum portofolio para model, dan kini mulai digunakan oleh para aktor, penulis, sutradara, bahkan arsitek.

Pencapaian yang diraih Lyndsey ini otomatis membuat anggapan miring tentang profesi model menjadi terpatahkan. Ia pun membantah jika seorang model hanya cukup bermodalkan wajah cantik dan tinggi semampai, melainkan harus memiliki kedisiplinan yang tinggi dan dapat beradaptasi di berbagai tempat.

“Bayangkan ketika Anda harus hidup seorang diri di Paris pada usia 15 tahun. Anda hanya diberikan sebuah ‘peta’, dan harus menavigasinya sendiri,” bebernya. Ia melanjutkan, tidak banyak juga orang yang tahu bahwa tidak sedikit pelaku profesi ini mempunyai kecakapan dalam berbahasa.

Mereka mampu berbicara banyak bahasa. “Isu-isu seperti ini sangat jarang dibicarakan,” tutur Lyndsey. Wanita yang jago coding itu sempat membuat pernyataan di media sosial setelah melihat ribuan komentar netizen yang meragukan kemampuan kaum hawa di dunia teknologi.

Padahal, pada tahun 2014 lalu Lyndsey sempat membungkam para haters ketika terpilih menjadi salah satu model Victoriaís Secret. Dikatakan, Lyndsey hanya bisa mencetak “Hello Word“, sebuah program komputer sederhana. Komentar lain dari seorang warganet menyebutkan bahwa siapa pun dapat menulis code, tapi sedikit yang mampu menulis dengan baik dan efisien.

Tanpa banyak bicara, ia menulis prestasi yang sudah dilakukannya dalam bidang pemrograman. Ia juga mengomentari isu diskriminasi dalam bidang teknologi yang umum terjadi di sekitarnya. Menurutnya, profesi sebagai programmer tidak terbatas pada jenis kelamin, ras, dan lainlainnya. Jadi, publik harus berpikir ulang sebelum meragukan wanita yang terjun ke bidang tersebut.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5599 seconds (0.1#10.140)