6 Fakta Asli Gerakan PARAKU yang Ada dalam Film Kabut Berduri
loading...
A
A
A
Gerakan PARAKU yang telah terbentuk dilatih secara serius. Mereka mendapat pelatihan khusus dari tentara Indonesia dan ditempatkan di beberapa kamp latihan di sekitar kawasan Kalimantan Utara. Para ukarelawan memang sangat dipersiapkan untuk melawan negara musuh jika sewaktu-waktu menyerang.
Melansir dari Buku A Face like a Chicken Backside: An Unconventional Soldier in South East Asia,1948-1971 karya JP Cross, dikatakan bahwa pasukan PARAKU memiliki kehebatan yang luar biasa dalam menyerang dan menewaskan prajurit Gurkha dan Border Scout. Fakta tersebut juga menjadikan PARAKU sebagai pahlawan bagi Indonesia.
Namun kebebasan PARAKU ternyata tidak lama. Hal ini karena pada 1965, setelah akhirnya Soekarno digantikan oleh Soeharto, terjadilah peristiwa G30S yang semakin menjadi.
Kubu komunis yang awalnya bisa bergerak bebas menjadi terjebak karena serangan dari masyarakat di negara sendiri. Pada akhirnya, ketika Soeharto memimpin, ia mengacaukan agenda Soekarno dan malah mengerahkan seluruh rakyat untuk melenyapkan PKI.
Hal inilah yang berimbas pula pada anggota PARAKU yang ikut dibasmi. Pada peristiwa ini, ada banyak masyarakat etnis Tionghoa yang tidak tahu bahkan tidak terkait yang ikut dilenyapkan.
4. Perubahan Sistem Politik
![6 Fakta Asli Gerakan PARAKU yang Ada dalam Film Kabut Berduri]()
TNI melatih warga Dayak menumpasPGRS/PARAKU. Foto: Keystone-France/Gamma-Keystone/Getty Images
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya pada 1965, Presiden Soekarno digantikan oleh Soeharto. Dalam masa jabatannya, Soeharto tidak tertarik untuk melanjutkan aksi Ganyang Malaysia, malah Soeharto membuat propaganda.
Propaganda yang Soehartobuat adalah masyarakat Indonesia terutama pihak militer ditugaskan untuk menyerang PARAKU atau masyarakat yang pro-komunis.
Salah satu perang antara TNI dengan gerilyawan Paraku-PGRS yang cukup terkenal adalah perang yang terjadi di Pangkalan Udara Sanggau Ledo, Bengkayang, Kalimantan Barat.
Memasuki tahun 1967, operasi penumpasan diintensifkan oleh pemerintah Orde Baru melalui Operasi Sapu Bersih (Saber) I, II, dan III yang digelar sejak April 1967 hingga Desember 1969 di bawah komando Brigadir Jenderal AJ Witono.
Melansir dari Buku A Face like a Chicken Backside: An Unconventional Soldier in South East Asia,1948-1971 karya JP Cross, dikatakan bahwa pasukan PARAKU memiliki kehebatan yang luar biasa dalam menyerang dan menewaskan prajurit Gurkha dan Border Scout. Fakta tersebut juga menjadikan PARAKU sebagai pahlawan bagi Indonesia.
Namun kebebasan PARAKU ternyata tidak lama. Hal ini karena pada 1965, setelah akhirnya Soekarno digantikan oleh Soeharto, terjadilah peristiwa G30S yang semakin menjadi.
Kubu komunis yang awalnya bisa bergerak bebas menjadi terjebak karena serangan dari masyarakat di negara sendiri. Pada akhirnya, ketika Soeharto memimpin, ia mengacaukan agenda Soekarno dan malah mengerahkan seluruh rakyat untuk melenyapkan PKI.
Hal inilah yang berimbas pula pada anggota PARAKU yang ikut dibasmi. Pada peristiwa ini, ada banyak masyarakat etnis Tionghoa yang tidak tahu bahkan tidak terkait yang ikut dilenyapkan.
4. Perubahan Sistem Politik

TNI melatih warga Dayak menumpasPGRS/PARAKU. Foto: Keystone-France/Gamma-Keystone/Getty Images
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya pada 1965, Presiden Soekarno digantikan oleh Soeharto. Dalam masa jabatannya, Soeharto tidak tertarik untuk melanjutkan aksi Ganyang Malaysia, malah Soeharto membuat propaganda.
Propaganda yang Soehartobuat adalah masyarakat Indonesia terutama pihak militer ditugaskan untuk menyerang PARAKU atau masyarakat yang pro-komunis.
Salah satu perang antara TNI dengan gerilyawan Paraku-PGRS yang cukup terkenal adalah perang yang terjadi di Pangkalan Udara Sanggau Ledo, Bengkayang, Kalimantan Barat.
Memasuki tahun 1967, operasi penumpasan diintensifkan oleh pemerintah Orde Baru melalui Operasi Sapu Bersih (Saber) I, II, dan III yang digelar sejak April 1967 hingga Desember 1969 di bawah komando Brigadir Jenderal AJ Witono.
Lihat Juga :