Pangeran Harry Kembali Buat Kerajaan Inggris Marah Gegara Sebarkan Cerita Bohong tentang Ratu Elizabeth II
loading...
A
A
A
INGGRIS - Pangeran Harry kembali membuat Kerajaan Inggris marah karena menyebarkan cerita bohong tentang Ratu Elizabeth II. Klaim itu dibuat Harry di tengah masalah hukumnya sebelum sang nenek meninggal pada September 2022.
Dalam sebuah wawancara di TV AS, Pangeran Harry mengaku ingin melindungi Ratu Elizabeth II dari orang-orang di sekitarnya. Baru-baru ini, Duke of Sussex itu mengungkap bahwa sang nenek memberikan dukungan penuh terhadap masalah hukumnya.
“Dia tahu betapa berartinya ini bagi saya dan dia sangat banyak di atas sana mengatakan 'lihat ini sampai akhir',” kata Harry dilansir dari Mirror, Selasa (6/8/2024).
Namun, klaim suami Meghan Markle tersebut telah menimbulkan kegemparan di kalangan staf Istana Buckingham. Mereka marah karena merasa bahwa klaim Harry tidak berdasar dan hanya mewakili satu sisi cerita.
Foto/Reuters
“Seorang punggawa yang saya ajak bicara minggu ini jauh dari senang dengan upaya Harry untuk mengklaim dukungan neneknya dalam 'perang salib' yang berkelanjutan,” kata Richard Eden dari Daily Mail.
“Seperti yang dia katakan kepada saya, 'Ada sesuatu yang jelas 'tidak benar' tentang itu. Kita tidak akan pernah tahu apa yang dikatakan antara cucu dan nenek. Apa yang kita tahu adalah bahwa kita hanya akan pernah tahu satu sisi dari cerita,” lanjutnya.
Kabar ini muncul setelah hubungan Harry dan ayahnya, Raja Charles III dilaporkan semakin retak. Charles tidak mau lagi berbicara dengan anak keduanya tersebut setelah menjelek-jelekkan anggota keluarganya melalui memoar berjudul Spare, hingga dokumenter Netflix serta wawancaranya dengan Oprah Winfrey.
Meskipun sempat ada harapan untuk rekonsiliasi setelah Charles didiagnosis menderita kanker, komunikasi antara keduanya tetap minim. Adik Pangeran William itu merasa panggilannya kepada ayahnya tidak dijawab, terutama terkait pengaturan keamanan keluarganya di Inggris, yang hilang setelah ia mengundurkan diri sebagai bangsawan yang bekerja.
Seorang teman pangeran 39 tahun itu mengungkapkan bahwa ia merasa ayahnya adalah satu-satunya yang dapat membantu mengembalikan keamanan tersebut.
“Dia 'tidak tersedia sekarang'. Panggilannya tidak dijawab. Dia telah mencoba untuk menjangkau tentang kesehatan Raja, tetapi panggilan itu juga tidak dijawab,” jelas seorang sumber.
“Harry ketakutan dan merasa satu-satunya orang yang dapat melakukan apa pun adalah ayahnya. Harry bertekad untuk melindungi keluarganya sendiri dengan segala cara,” tambah sumber lainnya.
Di sisi lain, Harry dan Meghan merasa terpaksa meninggalkan Inggris demi kewarasan mereka, berharap tekanan media terhadap mereka berkurang.
Dalam sebuah wawancara di TV AS, Pangeran Harry mengaku ingin melindungi Ratu Elizabeth II dari orang-orang di sekitarnya. Baru-baru ini, Duke of Sussex itu mengungkap bahwa sang nenek memberikan dukungan penuh terhadap masalah hukumnya.
“Dia tahu betapa berartinya ini bagi saya dan dia sangat banyak di atas sana mengatakan 'lihat ini sampai akhir',” kata Harry dilansir dari Mirror, Selasa (6/8/2024).
Namun, klaim suami Meghan Markle tersebut telah menimbulkan kegemparan di kalangan staf Istana Buckingham. Mereka marah karena merasa bahwa klaim Harry tidak berdasar dan hanya mewakili satu sisi cerita.
Foto/Reuters
“Seorang punggawa yang saya ajak bicara minggu ini jauh dari senang dengan upaya Harry untuk mengklaim dukungan neneknya dalam 'perang salib' yang berkelanjutan,” kata Richard Eden dari Daily Mail.
“Seperti yang dia katakan kepada saya, 'Ada sesuatu yang jelas 'tidak benar' tentang itu. Kita tidak akan pernah tahu apa yang dikatakan antara cucu dan nenek. Apa yang kita tahu adalah bahwa kita hanya akan pernah tahu satu sisi dari cerita,” lanjutnya.
Kabar ini muncul setelah hubungan Harry dan ayahnya, Raja Charles III dilaporkan semakin retak. Charles tidak mau lagi berbicara dengan anak keduanya tersebut setelah menjelek-jelekkan anggota keluarganya melalui memoar berjudul Spare, hingga dokumenter Netflix serta wawancaranya dengan Oprah Winfrey.
Meskipun sempat ada harapan untuk rekonsiliasi setelah Charles didiagnosis menderita kanker, komunikasi antara keduanya tetap minim. Adik Pangeran William itu merasa panggilannya kepada ayahnya tidak dijawab, terutama terkait pengaturan keamanan keluarganya di Inggris, yang hilang setelah ia mengundurkan diri sebagai bangsawan yang bekerja.
Seorang teman pangeran 39 tahun itu mengungkapkan bahwa ia merasa ayahnya adalah satu-satunya yang dapat membantu mengembalikan keamanan tersebut.
“Dia 'tidak tersedia sekarang'. Panggilannya tidak dijawab. Dia telah mencoba untuk menjangkau tentang kesehatan Raja, tetapi panggilan itu juga tidak dijawab,” jelas seorang sumber.
“Harry ketakutan dan merasa satu-satunya orang yang dapat melakukan apa pun adalah ayahnya. Harry bertekad untuk melindungi keluarganya sendiri dengan segala cara,” tambah sumber lainnya.
Di sisi lain, Harry dan Meghan merasa terpaksa meninggalkan Inggris demi kewarasan mereka, berharap tekanan media terhadap mereka berkurang.
(dra)