Perangi Sampah, Rinso Luncurkan Kampanye Yuk Mulai Bijak Plastik

Rabu, 21 Agustus 2019 - 18:30 WIB
Perangi Sampah, Rinso Luncurkan Kampanye Yuk Mulai Bijak Plastik
Perangi Sampah, Rinso Luncurkan Kampanye Yuk Mulai Bijak Plastik
A A A
JAKARTA - Alam merupakan tempat bermain anak yang paling baik. Dengan bermain di alam, anak-anak bisa belajar dan bereksplorasi yang mendukung proses tumbuh kembangnya. Sayangnya, sampah yang mencemari alam dapat mengganggu kebebasan dan keamanan anak saat bermain.

Paham akan hal tersebut, Rinso meluncurkan kampanye Yuk Mulai Bijak Plastik untuk mengajak masyarakat bersama-sama menjaga alam Indonesia agar tidak tercemar oleh sampah, khususnya sampah plastik. Dalam kampanye ini, Rinso berkolaborasi dengan World Clean-up Day (WCD) dan mengundang masyarakat Indonesia untuk melakukan aksi bersih-bersih yang akan serentak dilaksanakan di 34 provinsi dan di 156 negara lainnya di dunia pada 21 September 2019.

"Hanya dengan upaya kolaboratif, kita akan dapat mengatasi masalah sampah dan menjaga alam agar tetap bersih sehingga nyaman untuk anak bermain dan belajar dengan leluasa," kata Direktur Home Care Unilever Indonesia dan Dirt is Good SEA-ANZ Veronica Utami saat jumpa pers di Jakarta, Rabu (21/8/2019).

Leader World Clean-up Day Agustina Iskandar mengungkapkan bahwa tahun lalu Indonesia menjadi negara pertama yang memimpin aksi Clean-up terbesar di dunia ini. Di mana Indonesia berhasil memobilisasi 7,6 juta relawan.

"Kami menargetkan 13 juta masyarakat Indonesia dari berbagai latar belakang untuk ikut berpartisipasi dalam aksi Clean-up tahun ini sebagai sebuah momentum persatuan dalam memerangi masalah sampah di Indonesia," kata Agustina.

Sementara, sampah yang terkumpul nantinya akan disalurkan ke bank sampah binaan Yayasan Unilever Indonesia (YUI). Sedangkan, untuk memperluas partisipasi masyarakat, Rinso akan memberikan materi edukasi mengenai langkah bijak plastik ke 2000 sekolah yang dapat mencapai lebih dari 400.000 anak. Di sisi lain, diselenggarakan juga kompetisi Sekolah Bijak Plastik yang akan mengikutsertakan 2.000 sekolah dasar dibawah binaan Yayasan Unilever Indonesia.

"Harapan kami, keterlibatan masyarakat dalam WCD akan menjadi langkah awal dalam pembangunan kesadaran dan perilaku bijak dalam pengelolaan sampah, khususnya sampah plastik dalam kehidupan sehari-hari," ujar Veronica.

Melalui serangkaian perkembangan teknologi, Rinso berhasil mengurangi 209 ton plastik dalam seluruh kemasannya. Serta mengimplementasikan 100% botol hasil daur ulang dan dapat didaur ulang di tahun ini. "Untuk menghadirkan produk tanpa kemasan plastik, Rinso sadang memulai proyek percontohan toko isi ulang dengan Saruga yang akan mulai beroperasi bulan ini," tutur Veronica.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5866 seconds (0.1#10.140)