Kemenparekraf Optimistis IKN Jadi Tuan Rumah Olimpiade 2036
loading...
A
A
A
JAKARTA - Olimpiade Paris 2024 telah sukses digelar. Ajang kompetisi olahraga paling akbar di dunia yang diadakan sejak 26 Juli itu berakhir pada Minggu, 11 Agustus 2024.
Namun, di balik kesuksesan dan kisah haru para atlet yang berhasil meraih juara, terselip berbagai ‘drama’ yang terjadi di kota yang terkenal dengan julukan ‘City Of Love’ tersebut. Salah satunya, drama beberapa atlet yang mengeluhkan akomodasi penginapan yang panas dan tidak layak. Bahkan, ada yang sampai memilih tidur di rumput karena tak kuat dengan kondisi kamar yang panas.
Ada juga drama faktor keamanan seperti maraknya kasus pencurian yang menimpa sejumlah tamu penting yang hadir. Banyak warganet yang menilai dan membandingkan, ternyata Indonesia tidak terlalu buruk dari Prancis.
Namun, berbagai drama yang terjadi di Olimpiade 2024 tersebut dinilai bisa menjadi pembelajaran bagi Indonesia, khususnya dalam sektor pariwisata.
Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf Nia Niscaya mengatakan, sebagai tuan rumah, tentu segala jenis persiapan harus diperhatikan saat menggelar event besar, terutama yang berskala internasional.
Tak hanya akomodasi penginapan, persiapan jaringan menurutnya juga tak kalah penting.
“Memang ketika kita harus siap menggelar event besar, seperti event internasional, hal tersebut harus ditemu kenali ya. Tentu akomodasi, jaringan jangan lupa,” ujar Nia dalam The Weekly Brief with Sandi Uno (WBSU) di Kantor Kemenparekraf, Jakarta, Senin (12/8/2024).
“Jadi jangan sampai memilih tempat sebuah event atau pertandingan, tapi ternyata jaringan komunikasinya nggak kuat,“ lanjutnya.
Pasalnya, ujar Nia, terkadang kekuatan dalam penyelenggaraan event besar justru bisa membuat sesuatu yang tidak ada, menjadi ada karena dibutuhkan.
Namun, di balik kesuksesan dan kisah haru para atlet yang berhasil meraih juara, terselip berbagai ‘drama’ yang terjadi di kota yang terkenal dengan julukan ‘City Of Love’ tersebut. Salah satunya, drama beberapa atlet yang mengeluhkan akomodasi penginapan yang panas dan tidak layak. Bahkan, ada yang sampai memilih tidur di rumput karena tak kuat dengan kondisi kamar yang panas.
Ada juga drama faktor keamanan seperti maraknya kasus pencurian yang menimpa sejumlah tamu penting yang hadir. Banyak warganet yang menilai dan membandingkan, ternyata Indonesia tidak terlalu buruk dari Prancis.
Namun, berbagai drama yang terjadi di Olimpiade 2024 tersebut dinilai bisa menjadi pembelajaran bagi Indonesia, khususnya dalam sektor pariwisata.
Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf Nia Niscaya mengatakan, sebagai tuan rumah, tentu segala jenis persiapan harus diperhatikan saat menggelar event besar, terutama yang berskala internasional.
Tak hanya akomodasi penginapan, persiapan jaringan menurutnya juga tak kalah penting.
“Memang ketika kita harus siap menggelar event besar, seperti event internasional, hal tersebut harus ditemu kenali ya. Tentu akomodasi, jaringan jangan lupa,” ujar Nia dalam The Weekly Brief with Sandi Uno (WBSU) di Kantor Kemenparekraf, Jakarta, Senin (12/8/2024).
“Jadi jangan sampai memilih tempat sebuah event atau pertandingan, tapi ternyata jaringan komunikasinya nggak kuat,“ lanjutnya.
Pasalnya, ujar Nia, terkadang kekuatan dalam penyelenggaraan event besar justru bisa membuat sesuatu yang tidak ada, menjadi ada karena dibutuhkan.