Yuk, Kenali 'Diet Terbalik' untuk Menurunkan Berat Badan

Sabtu, 07 September 2019 - 08:02 WIB
Yuk, Kenali Diet Terbalik untuk Menurunkan Berat Badan
Yuk, Kenali 'Diet Terbalik' untuk Menurunkan Berat Badan
A A A
NEW DELHI - Sudah diketahui semua bahwa penurunan berat badan adalah tentang kalori masuk dan kalori yang keluar. Seharusnya ada keseimbangan sempurna antara jumlah kalori yang dikonsumsi dan kalori di treadmill.

Tetapi diyakini bahwa bagi sebagian orang makan lebih banyak mungkin merupakan kunci untuk mempertahankan tubuh ramping. Tren diet mengonsumsi lebih banyak kalori disebut diet terbalik atau 'reverse dieting'.

Diet terbalik sangat populer di kalangan binaragawan dan atlet, utamanya untuk meningkatkan energi sambil mempertahankan berat badan. Diet ini sebagian besar diikuti orang-orang yang mau kembali ke pola makan normal, setelah mengikuti diet yang dibatasi kalori tanpa menambah berat badan.

Seperti dilansir Times of India, beberapa ahli percaya bahwa diet terbalik juga dapat membantu meningkatkan energi, mengurangi rasa lapar dan membantu mengatasi penurunan berat badan. Dalam diet terbalik, seseorang secara bertahap harus meningkatkan asupan kalori selama beberapa minggu untuk meningkatkan metabolisme.

Saat mengikuti tren diet apapun, Anda perlu mengurangi asupan kalori dan seiring waktu tubuh mulai beradaptasi dengannya. Ini mengurangi metabolisme seseorang untuk menghemat energi. Tetapi kondisi ini bisa sedikit bermasalah ketika Anda siap untuk kembali ke diet normal tanpa menambah berat badan atau ketika Anda mencapai dataran tinggi penurunan berat badan.

Cara membalikkan pola makan
Dalam diet terbalik, Anda harus meningkatkan asupan kalori 50-100 kalori per minggu dari input normal Anda. Anda harus mengikuti proses ini selama 4-10 minggu, tergantung pada target atau asupan sebelum diet. Asupan protein dapat tetap sama selama proses berlangsung.

Menambah asupan kalori dapat membantu meningkatkan metabolisme dan membakar lebih banyak kalori melalui thermogenesis aktivitas (NEAT) non-olahraga seperti berjalan, berbicara, dan gelisah. Selain itu, juga dapat membantu menormalkan kadar hormon yang beredar, seperti leptin yang bertanggung jawab untuk mengatur nafsu makan dan berat badan.

Namun, penting untuk dicatat bahwa penelitian ilmiah tentang diet terbalik masih terbatas dan masih berlangsung. Sesuai penelitian yang diterbitkan pada Februari 2014 di Jurnal International Society of Sports Nutrition, tidak ada bukti yang dapat diandalkan yang membuktikan bahwa diet ketat sangat efektif dalam penurunan berat badan dan manajemen berat badan.

Diet terbalik dipercaya mengurangi risiko pesta makan pada makanan yang tidak sehat. Jika kita percaya teorinya, diet ini bagus untuk menurunkan berat badan, tetapi praktis seberapa efektif itu masih perlu diverifikasi.

Tidak dapat dipungkiri bahwa diet terbalik baik untuk meningkatkan metabolisme dan mencegah berat badan kembali setelah berdiet. Selain itu, diet terbalik dapat meningkatkan tingkat energi dan mengurangi kelaparan. Tapi tetap saja, tidak bisa dikatakan dengan keyakinan bahwa itu baik untuk menurunkan berat badan.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5404 seconds (0.1#10.140)