Garap Film Lo Ban Teng, Ki Kusumo Anggarkan Biaya Puluhan Miliar

Sabtu, 12 Oktober 2019 - 04:14 WIB
Garap Film Lo Ban Teng,...
Garap Film Lo Ban Teng, Ki Kusumo Anggarkan Biaya Puluhan Miliar
A A A
JAKARTA - Aktor dan produser, Ki Kusumo bakal menggarap film laga bertajuk Lo Ban Teng. Tidak tanggung-tanggung, film kungfu yang diadaptasi dari kisah hidup pendekar asal Hokkian Tiongkok ini menelan biaya produksi hingga puluhan miliar rupiah.

"Karena film ini berkisah tentang pemuda dari Tiongkok, saya mengambil sebagian lokasi syutingnya juga di sana. Jadi biaya produksinya lumayan besar, hingga puluhan miliar (rupiah)," ujar Ki Kusumo di Jakarta, Jumat (11/10).

Ki Kusumo juga menegaskan jika film Lo Ban Teng merupakan film penuh aksi laga. "Benar-benar film action, dari awal sampai akhir adalah adegan perkelahian mendebarkan," tandasnya.

Untuk pemeran film Lo Ban Teng, Ki Kusumo menerangkan jika pemerannya perpaduan antara aktor dan aktris Indonesia-China. "Kami akan segera melakukan casting di beberapa kota," ujarnya.

Sementara, yang bertugas sebagai sutradara, Ki Kusumo akan menggaet sutradara asal Hongkong dan China. Rencananya film Lo Ban Teng akan diproduksi tahun ini juga. "Targetnya 2020 sudah tayang di bioskop-bioskop, baik di dalam negeri atau di mancanegara," kata aktor 45 tahun itu.

Lo Ban Teng berkisah tentang seorang pemuda dari Desa Ciobee, Hokkian. Di desa tersebut, dia bersama keluarganya adalah pendatang. Ayahnya, Lo Ka Liong membuka usaha arak bernama Kim Oen Hap. Sejak umur 14 tahun, Lo Ban Teng sudah belajar kungfu pada seorang guru di desanya.

Merasa cukup tangguh, dia petantang-petenteng di depan segerombolan pemuda dan menantang bertarung. Sayangnya, bukan menjadi orang paling terakhir berdiri, Lo Ban Teng justru babak belur dihajar habis-habisan. Dasar kepala batu, selepas kejadian tersebut keinginannya untuk belajar kungfu justru makin kuat. Ayahnya was-was dengan ambisi Lo Ban Teng.

Saat usianya 17 tahun, Lo Ban Teng dikirim ayahnya ke Kampung Selan, Semarang, Jawa Tengah. Di sana, dia hanya bertahan 7 bulan. Lo Ban Teng memutuskan kembali ke Tiongkok.

Sekembalinya dari Semarang, Lo Ban Teng mendengar tentang adanya ilmu gingkang atau melompat melebihi tinggi tubuhnya hingga ke atas genteng. Sejak saat itu dia kembali menekuni kungfu. Dia mengabdi pada guru tua kurus bernama Yoe Tjoen Gan, hingga menemukan rahasia teknik pukulan dahsyat, Kuntao Ho Yong Pay.

Ketika gurunya meninggal, Lo Ban Teng tetap belajar kungfu pada guru yang lain, hingga mendapatkan jurus tendangan geledek dari Heng Goan Say. Selain kungfu, Lo Ban Teng juga mempelajari ilmu pengobatan. Dari sini, Lo Ban Teng pun dikenal sebagai sinshe. Itu dia lakukan dengan niat menolong orang.
(nug)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1028 seconds (0.1#10.140)