INA dan GL Capital Dukung Perluasan Kolaborasi Indonesia-China di Sektor Kesehatan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indonesia Investment Authority (INA) dan GL Capital, perusahaan di bidang kesehatan yang berbasis di China, mengambil langkah untuk mendukung pengembangan sektor kesehatan di Indonesia dengan menyelenggarakan “Southeast Asia - China Healthcare Summit”. Acara utama berlangsung di Park Hyatt Jakarta pada 5 September 2024, diikuti oleh pertemuan dengan Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI) pada 6 September.
Acara yang digelar oleh GL Capital itu menghadirkan lebih dari 20 pimpinan dan CEO dari perusahaan terkemuka asal China. Para delegasi terdiri dari perusahaan yang bergerak di bidang farmasi, perangkat medis, nutrasetikal, dan diagnostik in vitro, yang memiliki pendapatan gabungan lebih dari USD13 miliar dan nilai total valuasi perusahaan lebih dari USD40 miliar.
Dalam pertemuan ini, mereka dihubungkan secara strategis dengan lebih dari 15 perusahaan kesehatan Indonesia dan HKI, yang memungkinkan terjadinya diskusi mendalam tentang bagaimana memulai investasi di Indonesia melalui kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan lokal.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, Tenaga Ahli Bidang Transformasi Layanan Kesehatan Aristo Setiawidjaja, dan Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Lucia Rizka Andalusia hadir dalam sesi ini. Mereka memberikan pemaparan tentang industri kesehatan di Indonesia, regulasi, serta inovasi di masa depan. Presentasi ketiganya menekankan potensi besar dari peluang investasi kesehatan di Indonesia yang ditunjang oleh transformasi kesehatan nasional, pentingnya memperkuat ketahanan kesehatan nasional dengan mendirikan fasilitas manufaktur lokal.
“Sebagai salah satu sektor prioritas INA, layanan kesehatan merupakan bagian tak terpisahkan dari inisiatif strategis kami. Melalui portofolio kami yang mencakup manufaktur farmasi, distribusi, rumah sakit, apotek, klinik, dan laboratorium diagnostik, kami optimistis bahwa diskusi dengan GL Capital hari ini, dan berbagai perusahaan kesehatan terkemuka di China dan Indonesia, akan menjadi dasar bagi kolaborasi masa depan yang bertujuan untuk meningkatkan inovasi dan akses kesehatan di Indonesia," kata Ketua Dewan Direktur INA Ridha Wirakusumah.
"Acara ini juga selaras dengan strategi kami yang lebih luas, untuk melibatkan mitra global dalam menangani tantangan kesehatan di Indonesia. Kami bertujuan untuk menjadi mitra lokal yang mengintegrasikan keahlian global dengan wawasan kami, mendorong kemitraan yang tidak hanya melintasi batas negara, tetapi juga mendorong pengembangan sektor kesehatan yang berkelanjutan di Indonesia,” lanjutnya.
Sementara itu, Ketua Umum HKI Sanny Iskandar menekankan kemudahan berinvestasi di dalam kawasan industri dan menyambut baik kolaborasi serta antusiasme dari para pelaku industri kesehatan/farmasi di masa mendatang.
GL Capital adalah salah satu perusahaan ekuitas swasta di sektor kesehatan tertua dan terbesar yang berbasis di China dengan lebih dari USD3,5 miliar aset yang dikelola. Selama 14 tahun terakhir, GL Capital telah berhasil berinvestasi di lebih dari 80 perusahaan dan membangun jaringan luas yang sukses di industri kesehatan.
Acara yang digelar oleh GL Capital itu menghadirkan lebih dari 20 pimpinan dan CEO dari perusahaan terkemuka asal China. Para delegasi terdiri dari perusahaan yang bergerak di bidang farmasi, perangkat medis, nutrasetikal, dan diagnostik in vitro, yang memiliki pendapatan gabungan lebih dari USD13 miliar dan nilai total valuasi perusahaan lebih dari USD40 miliar.
Dalam pertemuan ini, mereka dihubungkan secara strategis dengan lebih dari 15 perusahaan kesehatan Indonesia dan HKI, yang memungkinkan terjadinya diskusi mendalam tentang bagaimana memulai investasi di Indonesia melalui kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan lokal.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, Tenaga Ahli Bidang Transformasi Layanan Kesehatan Aristo Setiawidjaja, dan Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Lucia Rizka Andalusia hadir dalam sesi ini. Mereka memberikan pemaparan tentang industri kesehatan di Indonesia, regulasi, serta inovasi di masa depan. Presentasi ketiganya menekankan potensi besar dari peluang investasi kesehatan di Indonesia yang ditunjang oleh transformasi kesehatan nasional, pentingnya memperkuat ketahanan kesehatan nasional dengan mendirikan fasilitas manufaktur lokal.
“Sebagai salah satu sektor prioritas INA, layanan kesehatan merupakan bagian tak terpisahkan dari inisiatif strategis kami. Melalui portofolio kami yang mencakup manufaktur farmasi, distribusi, rumah sakit, apotek, klinik, dan laboratorium diagnostik, kami optimistis bahwa diskusi dengan GL Capital hari ini, dan berbagai perusahaan kesehatan terkemuka di China dan Indonesia, akan menjadi dasar bagi kolaborasi masa depan yang bertujuan untuk meningkatkan inovasi dan akses kesehatan di Indonesia," kata Ketua Dewan Direktur INA Ridha Wirakusumah.
"Acara ini juga selaras dengan strategi kami yang lebih luas, untuk melibatkan mitra global dalam menangani tantangan kesehatan di Indonesia. Kami bertujuan untuk menjadi mitra lokal yang mengintegrasikan keahlian global dengan wawasan kami, mendorong kemitraan yang tidak hanya melintasi batas negara, tetapi juga mendorong pengembangan sektor kesehatan yang berkelanjutan di Indonesia,” lanjutnya.
Sementara itu, Ketua Umum HKI Sanny Iskandar menekankan kemudahan berinvestasi di dalam kawasan industri dan menyambut baik kolaborasi serta antusiasme dari para pelaku industri kesehatan/farmasi di masa mendatang.
GL Capital adalah salah satu perusahaan ekuitas swasta di sektor kesehatan tertua dan terbesar yang berbasis di China dengan lebih dari USD3,5 miliar aset yang dikelola. Selama 14 tahun terakhir, GL Capital telah berhasil berinvestasi di lebih dari 80 perusahaan dan membangun jaringan luas yang sukses di industri kesehatan.
(tsa)