Pengembangan Pariwisata Muslim di Indonesia Perlu Terus Ditingkatkan

Rabu, 06 November 2019 - 19:59 WIB
Pengembangan Pariwisata Muslim di Indonesia Perlu Terus Ditingkatkan
Pengembangan Pariwisata Muslim di Indonesia Perlu Terus Ditingkatkan
A A A
JAKARTA - Meningkatnya prasangka dari kalangan nonmuslim terhadap Muslim turut memberikan dampak yang positif terhadap pengembangan pariwisata di negara-negara Islam. Demikian sebagaimana diungkapkan Prof. Datuk Dr. Yahaya Ibrahim dari Universiti Sultan Zainal Abidin, Terengganu, Malaysia dalam International Conference on Social Sciences (ICSS) 2 di Universitas Muhammadiyah Jakarta, Selasa (5/11).

Prof. Datuk Dr. Yahaya, yang berbicara mengenai Pengembangan Pariwisata Muslim Berkelanjutan, Peran Pemerintah, Pemain Industri dan Komunitas Lokal Permintaan terhadap Turisme Muslim, mengungkapkan bahwa dampak positif tersebut berkontribusi pada pertumbuhan destinasi pariwisata berkelanjutan.

"Negara-negara Islam di Asia Tenggara seperti Malaysia dan Indonesia ternyata menjadi pilihan pelancong Muslim. Masuknya dan tingginya permintaan wisatawan Muslim ke negara-negara ini menyebabkan peningkatan kualitas dan kuantitas fasilitas terkait Muslim," terang Prof. Datuk Dr. Yahaya.

Menurutnya, pemerintah perlu berkolaborasi dengan para pemain industri untuk mempersiapkan pedoman yang diperlukan dan memenuhi persyaratan yang diminta. Keberhasilan pariwisata Muslim yang berkelanjutan tergantung pada berbagai pihak, terutama pemerintah daerah, pelaku industri, masyarakat setempat dan wisatawan itu sendiri.

"Persentasi ini akan menyelami peran para pihak dalam mencapai pengembangan pariwisata berkelanjutan di negara-negara Muslim," lanjutnya.

Sementara itu, ajang ICSS kedua besutan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UMJ ini berlangsung di Aula FISIP UMJ selama dua hari, 5-6 November 2019. Pada perhelatan kali ini, ICSS mengangkat tema utama Pemerintahan, Hubungan Manusia, dan Pembangunan Berkelanjutan.

Konferensi ini bertujuan untuk melihat lebih dekat tentang bagaimana pembangunan negara-negara di dunia harus membawa kesejahteraan dan kebaikan publik bagi masyarakat secara berkelanjutan dalam berbagai aspek. Melalui konferensi ini diharapkan tercipta ide-ide alternatif dan meningkatkan peluang untuk kolaborasi erat dan aliansi strategis terutama dalam penelitian ilmiah tentang reformasi konsep tata kelola menuju pembangunan berkelanjutan.
(nug)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4320 seconds (0.1#10.140)