Romansa ke Masa Depan, Buah Penantian 9 Tahun Glenn Fredly

Minggu, 17 November 2019 - 17:57 WIB
Romansa ke Masa Depan, Buah Penantian 9 Tahun Glenn Fredly
Romansa ke Masa Depan, Buah Penantian 9 Tahun Glenn Fredly
A A A
JAKARTA - Setelah lama dinantikan, Glenn Fredly akhirnya merilis album terbarunya dengan judul Romansa ke Masa Depan. Album ini adalah penantian selama 9 tahun bagi Glenn. Di album ini, penyanyi berdarah Ambon itu banyak bercerita tentang kisah personal yang romantis serta masalah sosial yang terjadi pada masyarakat utamanya tentang kemanusiaan.

Romansa ke Masa Depan dipilih bukan tanpa sebab. Album ini memuat memori kolektif Glenn yang membentuk karakter dan pesona tersendiri. Lagu cinta bergenre pop masih mendominasi album terbaru Glenn. Sang musisi menganggap musik pop adalah narasi yang ekspresif guna membangun dialog dengan generasi baru, sementara lagu cinta tidak akan lekang oleh waktu dan zaman.

“Lagu cinta akan selalu jadi alasan utama yang tidak akan pernah lekang oleh waktu dan zaman, lagu yang lahir dari hati akan menentukan arah dan takdirnya sendiri. Dimana, sebuah lagu akan ketemu pendengar dan penikmatnya masing-masing lewat cara yang tidak disangka-sangka," kata Glenn Fredly kepada SINDO di sela peluncuran album Romansa ke Masa Depan di M Bloc Space, kawasan Blok M Jakarta Selatan, belum lama ini.

Dalam album Romansa ke Masa Depan, penyanyi kelahiran Jakarta, 30 September 1975 ini menyuguhkan 14 karya lagu yang semuanya baru. Dari 14 lagu itu pula, dia juga berkolaborasi dengan artis hingga penyanyi di dalamnya. Glenn mengatakan Romansa ke Masa Depan menjadi salah satu rangkaian acara menuju konser menandai 25 tahunnya berkarya di industri musik Indonesia.

Sebelum Romansa ke Masa Depan, Glenn sempat merilis album Lovevolution pada 2010. Setelah album itu keluar, Glenn lebih sibuk di belakang layar sehingga proses penggarapan album barunya pun jadi molor. Belum lagi penggemar yang masih sulit move on dari lagu lawasnya membuat Glenn harus menyediakan waktu khusus untuk kembali memikirkan albumnya.

“Sembilan tahun gua enggak ngerjain album, terakhir itu 2010. Mulai dari 2010 itu sempat berpikir bikin apa? Jadi lebih mencari ruang buat diri gue sendiri, di mana menemukan titik biar gue bisa mengeluarkan karya karena selama sembilan tahun gue kebanyakan di belakang layar. Selama itu gue sadar kalau gue dibesarkan di musik pop. Gue senang bisa move on, gue mau kalian move on. Jadi gue keluarin karya, ya, kalian juga dengerin karya gue yang baru lagi jangan selalu minta karya yang lama,” kata Glenn menyentil fans yang masih belum bisa move on dengan lagu lama.

Untuk merayakan perilisan album baru itu, Glenn menggelar showcase di M Bloc Space, Jakarta, Kamis (14/11) lalu. Di pergelaran itu, Glenn memperkenalkan lagu-lagu dari album terbaru Glenn Fredly. Tak kurang dari 10 lagu dibawakan Glenn dalam showcase tersebut. Di atas panggung, dia pun menyampaikan rasa bahagianya dengan karya barunya tersebut. “Senang akhirnya saya bisa move on untuk bisa punya album baru teman-teman,” ujar Glenn.

Ada sebuah hal menarik yang ada dalam album terbaru Glenn Fredly. Pada lagu yang berjudul Cokelat, Glenn mengajak Ariel Tatum untuk berduet. Bagi Glenn, Ariel adalah sosok yang menarik. Dia mengatakan, mengenal Ariel dari Tompi.

“Ada satu lagu yang gue suka lagu duet sama Ariel Tatum dan kenapa mesti dia (Ariel Tatum)? Gue senang sama profilnya. Gue seneng bertemu sama orang-orang yang punya sesuatu. Gue dengar suara Ariel Tatum itu dari Tompi. Dari situlah gue pengen duet sama dia. Idenya dari panggilan sayang sebenarnya. Judul lagu ini Cokelat,” kata Glenn.

Album ini merupakan persembahan Glenn untuk menyambut 25 tahun kariernya di blantika musik Indonesia pada 2020. Album ini terdiri atas dua bagian. Bagian pertama telah dirilis pada 15 November lalu dan bagian keduanya baru akan dirilis pada Agustus tahun depan.

Bagian pertama album ini menghadirkan 14 lagu yakni Romansa Ke Masa Depan, Cokelat, Apa Kabar Nona?, Selesai, Stasiun Bundaran HI, Gara Gara Kamu, Rona, Orang Biasa, Pulang Kampung, Kembali Ke Awal, Perempuanku, Generasi Antariksa, Kemanusiaan, dan Evlogia (outro). Album ini dirilis dalam format digital dan album fisik.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4146 seconds (0.1#10.140)