Boleh Ngemil Asal Jangan Berlebihan

Jum'at, 28 Agustus 2020 - 13:14 WIB
loading...
Boleh Ngemil Asal Jangan Berlebihan
Foto: dok/Mondelez
A A A
JAKARTA - Saat Work From Home atau School From Home, biasanya orangtua menyediakan cemilan untuk anggota keluarga. Boleh saja ngemil namun sebaiknya tetap bijak saat ngemil agar tidak berlebihan.

Psikolog Klinis Tara De Thouars menjelaskan bahwa orang tua utamanya ibu menjadi contoh bagi anak-anaknya, oleh karena itu kebiasaan ngemil seperti cara, sikap, bahkan frekuensi ngemil akan dilihat dan diikuti oleh anak-anaknya. Tak jarang, tanggung jawab seorang ibu menimbulkan rasa cemas atau bersalah jika anaknya tumbuh kekurangan, sehingga cenderung memberikan makanan berlebih pada anaknya.

Tara menjelaskan bahwa penerapan #NgemilBijak dalam keluarga bisa dimulai dengan menerapkan tiga tips berikut. “Pertama, membenahi perilaku ngemil sehingga menjadi contoh yang baik untuk anaknya, dengan membiasakan ngemil secara sadar dengan memperhatikan isyarat tubuh agar tidak kelebihan asupan. Ajaklah anggota keluarga untuk makan secara perlahan dan menikmati setiap gigitannya, dengan tidak melakukan hal lain seperti nonton TV atau main gadgetsehingga hubungan yang lebih hangat diantara anggota keluarga pun dapat tercipta. Kedua, mengatasi kecemasan dan perasaan bersalah yang membuat ibu malah tidak memberikan yang terbaik untuk anaknya. Dan tips terakhir, mengutamakan apa yang lebih baik untuk anaknya bukan sebatas apa yang diinginkan oleh anaknya,” ungkap Tara. (Baca: TikTok Akhirnya Ungkap Pengguna Aktif Global)

Selanjutnya, keluarga sebagai unit sosial terkecil dalam masyarakat turut memberi pengaruh yang besar dalam hal kebiasaan ngemil. Hal tersebut berdasarkaan sesuai dengan hasil survei State of Snacking 2019 dari Mondelez International, yang menemukan bahwa 85% orangtua di Indonesia menurunkan kebiasaan ngemil mereka. Terlebih lagi, saat pandemi ini membuat banyak orang memilih ngemil bersama keluarga untuk mengisi waktu atau mengurangi rasa bosan di rumah. Menyadari pentingnya peran keluarga dalam membentuk kebiasaan baik, Mondelez Indonesia mengajak para orangtua utamanya ibu untuk menerapkan kebiasaan #NgemilBijak.

Khrisma Fitriasari selaku Head of Corporate Communication Mondelez Indonesia saat diskusi virtual NgemilBijak beberapa waktu lalu menjelaskan, Mondelez Indonesia percaya kebiasaan #NgemilBijak dapat diterapkan oleh keluarga Indonesia berkat peranan orangtua utamanya seorang ibu. “Kebiasaan #NgemilBijak untuk seluruh anggota keluarga dapat dimulai dari para orangtua, sehingga seluruh anggota keluarga bisa mendapatkan manfaat camilan secara lebih seimbang, baik untuk tubuh dan juga pikiran,” jelas Khrisma. (Baca juga: Barli asmara Meninggal karena Radang Otak)

Menurutnya, kebiasaan ngemil lebih bijak dapat dilakukan dengan beberapa cara yakni 1) Mengenali isyarat tubuh yang membuat ingin ngemil, misalnya apakah karena lapar ataukah perlu ngemil untuk mengembalikan mood. 2) Kemudian, memilih camilan yang tepat berdasarkan isyarat tubuh tersebut, tentunya dengan memperhatikan porsi camilan dan waktu ketika ngemil. 3) Memaksimalkan semua indera selama ngemil sehingga dapat mengenali isyarat tubuh, kapan harus berhenti ngemil. ‘’Sebaiknya ngemil tidak dilakukan sembari berkegiatan lain,’’ papar Khrisma.

Saat ini, Mondelez International dengan produknya seperti biskuit Oreo, cokelat Cadbury, dan Keju KRAFT menjadi pilihan cemilan untuk keluarga Indonesia. “Kampanye #NgemilBijak memang sejak dengan tujuan perusahaan, yakni “To Empower People to Snack Right”. Artinya, Mondelez International berinovasi melalui produk-produknya untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan menawarkan camilan yang tepat, pada waktu yang tepat, serta dibuat dengan cara yang tepat pula,” imbuh Khrisma. (Lihat videonya: Dua Kali Ditangkap Warga, Macan Tutul Jawa Dilepas Liarkan ke Habitatnya)

Alfa Kurnia selaku perwakilan dari komunitas IIDN menjelaskan, memilih asupan keluarga adalah tugas penting untuk seorang ibu. “Selain mengenyangkan dan enak, tentu makanan yang dikonsumsi keluarga harus bernutrisi, termasuk camilan. Sebisa mungkin ngemil harus bijak. Baik dari segi jumlah camilan yang bisa dikonsumsi maupun jenis camilannya,” jelas Alfa Kurnia. (Sali pawiatan)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1435 seconds (0.1#10.140)