Hakim Kasus Perdagangan Seks P Diddy Mendadak Diganti Jelang Sidang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hakim kasus perdagangan seks P Diddy mendadak diganti jelang sidang yang akan digelar pada Rabu (9/10/2024). Hakim Pengadilan Distrik AS bernama Arun Subramanian itu sebelumnya menangani kasus gugatan perdata Ticketmaster.
Dilansir dari Business Insider, Jumat (4/10/2024), menurut dokumen pengadilan, Subramanian ditugaskan menangani kasus perdagangan seks yang menyeret P Diddy pada Kamis, 3 Oktober 2024.
Memiliki hakim baru dapat membantu Diddy, setidaknya dalam jangka pendek. Ini karena ia masih ditahan di penjara terkenal di Brooklyn dan terus mencari jaminan.
Dalam hampir tiga minggu sejak penangkapannya pada pertengahan September, pemilik nama asli Sean John Combs itu tetap ditahan dan telah dua kali ditolak jaminannya atas tuduhan kekerasan, ancaman, dan obat-obatan untuk memaksa wanita melakukan hubungan seksual selama dekade terakhir.
Foto/Rolling Stone
Dengan Subramanian yang sekarang memimpin kasus ini, pengacara rapper Amerika itu dapat mengajukan permohonan jaminan untuk ketiga kalinya.
Dalam dua jaminan sebelumnya, rapper 54 tahun itu menawarkan rumahnya di Miami sebagai agunan uang jaminan sebesar USD50 juta atau setara dengan Rp774 miliar.
Sebelumnya, seorang hakim menolak jaminan saat sidang sehari setelah penangkapan mantan pacar Jennifer Lopez tersebut. Hakim Pengadilan Distrik AS Andrew L. Carter, Jr., menolak jaminan sang rapper pada sidang pengadilan keduanya.
Kedua hakim mengutip apa yang digambarkan oleh jaksa bahwa Diddy berisiko dapat mengintimidasi para saksi. Di sisi lain, Diddy yang mengaku tidak bersalah atas tuduhan tersebut, sudah mengajukan banding atas penolakan jaminan tersebut.
Meski demikian, catatan pengadilan tidak memberikan alasan untuk perubahan hakim. Pengacara Diddy, Anthony Ricco, menolak berkomentar mengenai apakah timnya akan mencoba mengajukan jaminan ketiga saat mereka berbicara kepada Subramanian di sidang pengadilan yang dijadwalkan minggu depan.
Sementara itu, Subramanian sudah menjadi hakim yang sibuk. Kasus Ticketmaster diperkirakan tidak akan disidangkan hingga 2026, tetapi antara saat ini dan saat itu, hakim tersebut sedang memimpin proses praperadilan yang rumit.
Sebanyak 29 jaksa agung negara bagian telah bergabung dengan DOJ sebagai penggugat dalam kasus tersebut, dan jaksa federal mengatakan pada sidang selama musim panas bahwa mereka berharap untuk mengambil deposisi praperadilan dari sebanyak 80 saksi.
Selain itu, Subramanian menghabiskan sebagian besar kariernya sebagai pengacara perdata untuk sengketa yang rumit di firma hukum Susman Godfrey. Sebelum bergabung dengan firma hukum tersebut, ia bekerja sebagai juru tulis hukum untuk Hakim Agung Ruth Bader Ginsburg.
Dilansir dari Business Insider, Jumat (4/10/2024), menurut dokumen pengadilan, Subramanian ditugaskan menangani kasus perdagangan seks yang menyeret P Diddy pada Kamis, 3 Oktober 2024.
Memiliki hakim baru dapat membantu Diddy, setidaknya dalam jangka pendek. Ini karena ia masih ditahan di penjara terkenal di Brooklyn dan terus mencari jaminan.
Dalam hampir tiga minggu sejak penangkapannya pada pertengahan September, pemilik nama asli Sean John Combs itu tetap ditahan dan telah dua kali ditolak jaminannya atas tuduhan kekerasan, ancaman, dan obat-obatan untuk memaksa wanita melakukan hubungan seksual selama dekade terakhir.
Baca Juga
Foto/Rolling Stone
Dengan Subramanian yang sekarang memimpin kasus ini, pengacara rapper Amerika itu dapat mengajukan permohonan jaminan untuk ketiga kalinya.
Dalam dua jaminan sebelumnya, rapper 54 tahun itu menawarkan rumahnya di Miami sebagai agunan uang jaminan sebesar USD50 juta atau setara dengan Rp774 miliar.
Sebelumnya, seorang hakim menolak jaminan saat sidang sehari setelah penangkapan mantan pacar Jennifer Lopez tersebut. Hakim Pengadilan Distrik AS Andrew L. Carter, Jr., menolak jaminan sang rapper pada sidang pengadilan keduanya.
Kedua hakim mengutip apa yang digambarkan oleh jaksa bahwa Diddy berisiko dapat mengintimidasi para saksi. Di sisi lain, Diddy yang mengaku tidak bersalah atas tuduhan tersebut, sudah mengajukan banding atas penolakan jaminan tersebut.
Meski demikian, catatan pengadilan tidak memberikan alasan untuk perubahan hakim. Pengacara Diddy, Anthony Ricco, menolak berkomentar mengenai apakah timnya akan mencoba mengajukan jaminan ketiga saat mereka berbicara kepada Subramanian di sidang pengadilan yang dijadwalkan minggu depan.
Sementara itu, Subramanian sudah menjadi hakim yang sibuk. Kasus Ticketmaster diperkirakan tidak akan disidangkan hingga 2026, tetapi antara saat ini dan saat itu, hakim tersebut sedang memimpin proses praperadilan yang rumit.
Sebanyak 29 jaksa agung negara bagian telah bergabung dengan DOJ sebagai penggugat dalam kasus tersebut, dan jaksa federal mengatakan pada sidang selama musim panas bahwa mereka berharap untuk mengambil deposisi praperadilan dari sebanyak 80 saksi.
Selain itu, Subramanian menghabiskan sebagian besar kariernya sebagai pengacara perdata untuk sengketa yang rumit di firma hukum Susman Godfrey. Sebelum bergabung dengan firma hukum tersebut, ia bekerja sebagai juru tulis hukum untuk Hakim Agung Ruth Bader Ginsburg.
(dra)