Harus Syuting 30 Hari, Imperfect Bikin Ernest Prakarsa Stres

Rabu, 11 Desember 2019 - 18:30 WIB
Harus Syuting 30 Hari, Imperfect Bikin Ernest Prakarsa Stres
Harus Syuting 30 Hari, Imperfect Bikin Ernest Prakarsa Stres
A A A
JAKARTA - Rumah produksi Starvision merilis film terbaru berjudul Imperfect: Karier, Cinta, dan Timbangan. Film kelima garapan sutradara sekaligus penulis skenario Ernest Prakasa ini diklaim Chand Parwez, produser dari Starvision Plus sebagai film paling terlama dan teromantis Ernest.

Film ini diadaptasi dari novel dengan judul yang sama hasil karya Meira Anastasia yang bercerita tentang kisah cinta seorang gadis remaja. Ernest mengatakan bahwa Imperfect ini adalah film yang berat baginya. Tema film ini, yaitu body shamming, berasal dari diri Meira, yang juga istrinya. Imperfect berkisah tentang rasa insecure (ketidakpercayaan diri) seorang wanita karena maraknya praktik bullying dan body shaming di sekitar lingkungan karena penampilannya. Ernest mengaku, film ini membuatnya stres saat pembuatannya.

“Jujur, ini film kelima dan buat gue ini film yang paling stres dan capek karena proses pengerjaan yang lama, panjang dan bisa dilihat, transformasi Jessica Mila adalah beban. Ini penantian yang buat gue yang merasa tertekan sekali karena Rara-nya (Jessica Mila) look-nya harus sesuai yang kita mau. Jadi film ini tingkat kesulitannya paling tinggi dan rasa puasnya luar biasa semoga hasilnya bagus dan pesannya bisa diterima oleh penonton,” ujar Ernest kepada SINDO seusai jumpa pers film Imperfect di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (10/12/2019).

Meira mengklaim kalau ini adalah film terlama yang pernah digarap Ernest. Syuting Imperfect memakan waktu hampir 30 hari. Salah satu penyebabnya adalah setting lokasi dan perubahan bentuk tubuh pemeran utamanya, Jessica Mila.

“Ada lokasi yang harus kita datangi 2 kali. Waktu dia gendut dan waktu dia kurus. Banyak ngulang, ngeset lokasi, salah satu problem yang kita hadapi di film ini. Karena kan sudah dibongkar dan harus dipasang kembali. Ini tantangan yang belum pernah kita hadapi sebelumnya (dalam membuat film),” tutur Meira.

Di film ini, Jessica memang mengubah bentuk tubuhnya, dari yang biasanya terlihat langsing menjadi gemuk. Jessica tidak menggunakan efek visual dalam perubahan bentuk tubuhnya itu. Ahli nutrisi dan beberapa ahli lain dilibatkan untuk mempercepat proses penggemukan sekaligus pengecilan badan Jessica. Untuk film ini, Jessica harus menaikkan berat badannya hingga 10 kilogram.

“Beneran, kita fokusnya ke muka. Karena kita nggak pakai prostetik sama sekali. Di teaser poster ketika Mila dari samping lagi makan martabak, kayak pipi chubby, itu beneran,” kata Meira.

Jessica mengatakan, cerita film ini seolah menjadi tamparan baginya. Dia bercerita selama ini dia memang memiliki rasa ketidakpercayaan diri atas berat badannya. “Begitu dikasih tahu pesannya, aku ngerasa aduh ketampar banget. Selama ini worry sama penampilan, takut banget dibilang gemuk. Padahal value aku bukan hanya penampilan tapi ada yang lebih penting. Sadar kalau berat badan ya penting tapi untuk kesehatan,” kata Jessica.

Sementara, produser film ini, Chand Parwez Servia mengatakan, film ini berperan dalam membentuk karakter seseorang. Dia mengaku senang menonton film ini. Bahkan, dia sampai meneteskan air matanya karena pesan yang disampaikan dalam film ini menyentuh dirinya. Chand mengaku sangat bahagia menghadirkan film ini sebagai sajian film penutup tahun karena kampanye yang disampaikan menyasar kepada banyak orang.

“Keinginan saya agar film ini tersampaikan messenger-nya, saya menyadari akhir tahun itu peak time. Film yang akan beredar beredar banyak. Berbicara tentang berapa jumpah layar, saya percaya film itu stakeholder paling utamanya adalah penonton,” kata Chand.

Imperfect: Karier, Cinta, dan Timbangan berkisah tentang perjalanan Rara, perempuan pekerja dengan tubuh gemuk berkulit sawo matang. Ciri khas ini diterima dari sang ayah. Rara kerap dibandingkan dengan adik perempuannya, Lulu (Yasmin Napper) dengan tampilan menyerupai sang ibu, Debby (Karina Suwandi), mantan peragawati era 90-an. Penampilan Rara berimbas pada perlakuan yang diterima dari orang-orang sekitarnya. Hingga satu masa, pekerjaan yang dicintai Rara menuntutnya untuk berpenampilan ideal. Sementara itu, ada Dika (Reza Rahadian), kekasih Rara yang selalu memberi dukungan.

Film Imperfect: Karier, Cinta, dan Timbangan adalah karya yang disadur dari buku Meira Anastasia berjudul sama, sekaligus karya kelima Ernest Prakasa sebagai sutradara. Film produksi Starvision Plus ini dibintangi sederet aktor aktris seperti Jessica Mila, Reza Rahadian, Yasmin Napper, Karina Suwandi, Boy William, Dion Wiyoko, Shareefa Danish, Devina Aureel, Kiki Saputri, Zsazsa Utari, Aci Resti, Neneng Wulandari, Uus, dan Diah Permatasari. Film Imperfect: Karier, Cinta, dan Timbangan rilis di bioskop pada 19 Desember mendatang.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.5374 seconds (0.1#10.140)