Liam Payne Diduga Dapat Narkoba dari Pegawai Hotel sebelum Ditemukan Jatuh dari Balkon
loading...
A
A
A
JAKARTA - Liam Payne diduga mendapatkan narkoba dari salah satu pegawai Hotel CasaSur Palermo di Buenos Aires, Argentina. Liam disinyalir mengonsumsi narkoba sebelum ia terjatuh dari balkon lantai tiga hotel tersebut hingga menyebabkannya tewas.
Jaksa yang menyelidiki kematian Liam Payne menyatakan yakin seorang karyawan di Hotel CasaSur Palermo telah menyediakan obat-obatan terlarang itu untuk sang penyanyi sebelum terjatuh.
“Tampaknya ada bukti bahwa seorang pegawai hotel menyediakan obat-obatan untuk Payne,” kata sumber yang tak mau diungkap identitasnya kepada People Friday, dikutip Minggu (20/10/2024).
“Dakwaan atas distribusi narkoba (untuk karyawan hotel) akan segera menyusul,” lanjutnya.
Sebelumnya, otoritas penyidik Argentina menyatakan bahwa pihaknya sedang mengusut insiden Liam Payne karena dianggap sebagai “kematian yang mencurigakan”. Namun, sejauh ini temuan mereka menunjukkan bahwa anggota One Direstion itu sendirian ketika dia meninggal. Pihak berwenang juga menyatakan tidak ada cedera defensif yang ditemukan pada jenazah.
Meski demikian, sebuah sumber mengatakan kepada People bahwa jaksa penuntut tetap membuka semua kemungkinan, dan sangat tertarik untuk mengetahui siapa saja orang-orang yang memberi Liam Payne obat-obatan yang ditemukan di kamar hotelnya.
Diberitakan sebelumnya, di kamar suite pelantun Night Changes itu, petugas menemukan clonazepam, obat yang digunakan untuk mengendalikan epilepsi, kejang otot yang tidak disengaja, atau gangguan panik. Ditemukan pula di sana wiski dan sampah yang berserakan.
Sementara itu, polisi Buenos Aires mengatakan kepada TMZ bahwa Liam Payne berada di bawah pengaruh obat kuat yang disebut "cristal", yang dapat menyebabkan halusinasi dan serangan psikotik. Zat berbahaya tersebut juga dapat menyebabkan penggunanya mengalami rasa sangat tinggi dan sangat rendah, sering kali membuat mereka menjadi agresif.
Pada hari kejadian, manajer di CasaSur Palermo sempat menelepon 911 untuk melaporkan adanya seorang tamu pria yang mabuk dan telah menghancurkan kamarnya.
“Dia berada di ruangan yang memiliki balkon dan kami khawatir dia mungkin membahayakan nyawanya,” kata sang manajer.
Jaksa yang menyelidiki kematian Liam Payne menyatakan yakin seorang karyawan di Hotel CasaSur Palermo telah menyediakan obat-obatan terlarang itu untuk sang penyanyi sebelum terjatuh.
“Tampaknya ada bukti bahwa seorang pegawai hotel menyediakan obat-obatan untuk Payne,” kata sumber yang tak mau diungkap identitasnya kepada People Friday, dikutip Minggu (20/10/2024).
Baca Juga
“Dakwaan atas distribusi narkoba (untuk karyawan hotel) akan segera menyusul,” lanjutnya.
Sebelumnya, otoritas penyidik Argentina menyatakan bahwa pihaknya sedang mengusut insiden Liam Payne karena dianggap sebagai “kematian yang mencurigakan”. Namun, sejauh ini temuan mereka menunjukkan bahwa anggota One Direstion itu sendirian ketika dia meninggal. Pihak berwenang juga menyatakan tidak ada cedera defensif yang ditemukan pada jenazah.
Meski demikian, sebuah sumber mengatakan kepada People bahwa jaksa penuntut tetap membuka semua kemungkinan, dan sangat tertarik untuk mengetahui siapa saja orang-orang yang memberi Liam Payne obat-obatan yang ditemukan di kamar hotelnya.
Diberitakan sebelumnya, di kamar suite pelantun Night Changes itu, petugas menemukan clonazepam, obat yang digunakan untuk mengendalikan epilepsi, kejang otot yang tidak disengaja, atau gangguan panik. Ditemukan pula di sana wiski dan sampah yang berserakan.
Sementara itu, polisi Buenos Aires mengatakan kepada TMZ bahwa Liam Payne berada di bawah pengaruh obat kuat yang disebut "cristal", yang dapat menyebabkan halusinasi dan serangan psikotik. Zat berbahaya tersebut juga dapat menyebabkan penggunanya mengalami rasa sangat tinggi dan sangat rendah, sering kali membuat mereka menjadi agresif.
Pada hari kejadian, manajer di CasaSur Palermo sempat menelepon 911 untuk melaporkan adanya seorang tamu pria yang mabuk dan telah menghancurkan kamarnya.
“Dia berada di ruangan yang memiliki balkon dan kami khawatir dia mungkin membahayakan nyawanya,” kata sang manajer.
(tsa)