Meghan Markle Diancam Dibunuh sang Adik Gegara Sakit Hati
loading...
A
A
A
INGGRIS - Meghan Markle diancam akan dibunuh oleh sang adik, Samantha Markle. Hal mengejutkan ini terungkap dalam dokumenter Meghan dan Pangeran Harry, Harry & Meghan yang tayang di Netflix pada 2022.
Dalam dokumenter tersebut, Meghan Markle mengatakan bahwa Samantha Markle merupakan bagian dari kelompok yang menyebarkan informasi pribadinya dan menyuruh orang untuk membunuh istri Pangeran Harry tersebut.
“Anda membuat orang ingin membunuh saya. Ini bukan sekadar tabloid. Ini bukan sekadar cerita. Anda membuat saya takut,” kata Meghan dalam dokumenter Netflix dilansir dari Express, Kamis (14/11/2024).
Samantha yakin betul bahwa Anda yang dimaksud Meghan dalam dokumenter tersebut merupakan dirinya, bukan media sosial. Atas komentar tersebut dan pernyataannya dengan Oprah Winfrey saat wawancara pada 2021, ia pun akhirnya memutuskan untuk menuntut sang Duchess.
Foto/Getty Images
Namun, ia kalah dalam kasus tersebut pada bulan Maret ketika pengadilan AS menolak kasus pencemaran nama baik ini. Meski demikian, Samantha tidak menyerah. Ia tengah berjuang untuk mengajukan banding atas putusan tersebut di Pengadilan Banding Sirkuit ke-11.
“Tidak diragukan lagi bahwa Meghan Markle menyerang saudara perempuannya Samantha Markle secara verbal dalam dokumenternya,” bunyi dokumen gugatan Samantha.
Dokumen tersebut juga menyatakan bahwa Samantha membantah bagian dari kelompok yang telah menyebarkan informasi tentang saudara tirinya itu. Samantha juga memastikan dirinya tidak pernah mencaci-maki mantan aktris asal Amerika tersebut.
“Tidak pernah menjadi bagian dari kelompok mana pun yang menyebarkan disinformasi, tidak pernah mencaci-maki Meghan, tidak pernah menjadi bagian dari kelompok pembenci mana pun,” jelasnya.
“Tidak pernah memonetisasi tweet kebencian terhadap Meghan, atau melakukan apa pun yang membuat siapa pun ingin membunuh Meghan atau membuat Meghan gelisah karena aktivitas semacam itu,” lanjutnya.
Di sisi lain, Newsweek melaporkan bahwa kasus ini sekarang difokuskan pada segmen tertentu dalam dokumenter yang menampilkan Christopher Bouzy, pendiri analisis media sosial Bot Sentinel, dan kata-kata Meghan sendiri.
“Jadi ini bukan kelompok biasa. Ini gila. Dan ini dilakukan oleh orang-orang yang bukan kelompok biasa. Mereka adalah ibu rumah tangga,” kata Bouzy.
“Mereka adalah wanita Kaukasia setengah baya. Samantha Markle adalah bagian dari kelompok yang menyebarkan banyak disinformasi ini," tandasnya.
Dalam dokumenter tersebut, Meghan Markle mengatakan bahwa Samantha Markle merupakan bagian dari kelompok yang menyebarkan informasi pribadinya dan menyuruh orang untuk membunuh istri Pangeran Harry tersebut.
“Anda membuat orang ingin membunuh saya. Ini bukan sekadar tabloid. Ini bukan sekadar cerita. Anda membuat saya takut,” kata Meghan dalam dokumenter Netflix dilansir dari Express, Kamis (14/11/2024).
Samantha yakin betul bahwa Anda yang dimaksud Meghan dalam dokumenter tersebut merupakan dirinya, bukan media sosial. Atas komentar tersebut dan pernyataannya dengan Oprah Winfrey saat wawancara pada 2021, ia pun akhirnya memutuskan untuk menuntut sang Duchess.
Foto/Getty Images
Namun, ia kalah dalam kasus tersebut pada bulan Maret ketika pengadilan AS menolak kasus pencemaran nama baik ini. Meski demikian, Samantha tidak menyerah. Ia tengah berjuang untuk mengajukan banding atas putusan tersebut di Pengadilan Banding Sirkuit ke-11.
“Tidak diragukan lagi bahwa Meghan Markle menyerang saudara perempuannya Samantha Markle secara verbal dalam dokumenternya,” bunyi dokumen gugatan Samantha.
Dokumen tersebut juga menyatakan bahwa Samantha membantah bagian dari kelompok yang telah menyebarkan informasi tentang saudara tirinya itu. Samantha juga memastikan dirinya tidak pernah mencaci-maki mantan aktris asal Amerika tersebut.
“Tidak pernah menjadi bagian dari kelompok mana pun yang menyebarkan disinformasi, tidak pernah mencaci-maki Meghan, tidak pernah menjadi bagian dari kelompok pembenci mana pun,” jelasnya.
Baca Juga
“Tidak pernah memonetisasi tweet kebencian terhadap Meghan, atau melakukan apa pun yang membuat siapa pun ingin membunuh Meghan atau membuat Meghan gelisah karena aktivitas semacam itu,” lanjutnya.
Di sisi lain, Newsweek melaporkan bahwa kasus ini sekarang difokuskan pada segmen tertentu dalam dokumenter yang menampilkan Christopher Bouzy, pendiri analisis media sosial Bot Sentinel, dan kata-kata Meghan sendiri.
“Jadi ini bukan kelompok biasa. Ini gila. Dan ini dilakukan oleh orang-orang yang bukan kelompok biasa. Mereka adalah ibu rumah tangga,” kata Bouzy.
“Mereka adalah wanita Kaukasia setengah baya. Samantha Markle adalah bagian dari kelompok yang menyebarkan banyak disinformasi ini," tandasnya.
(dra)