Perjalanan ke Malaka, Menyusuri Jejak Sejarah dan Modernitas di Kota Warisan Dunia
loading...
A
A
A
Setelah puas menonton pertunjukan, pengunjung bisa menikmati sunset di pinggir pantai Encore Malaka. Saat itu, cuaca sangat cerah sehingga matahari tenggelam dengan semburan warna oranye menyala menemani kami yang pertama kali menginjakkan kaki di Malaka ini.
Hari pertama di Malaka, kami diinapkan di sebuah hotel yang menawan di daerah Jonker Street yakni Baba House Melaka. Lebih dari sekedar hotel, Baba House menampilkan kamar-kamar berdesain peranakan dan oasis tradisional.
Berada di pusat kota, turis bisa memilih hotel yang strategis ini karena memang ia cukup dekat dengan tempat-tempat terkenal yang wajib dikunjungi di Malaka seperti Jonker Walk Street, gedung Stadthuys abad ke-17, Melaka River Park and Cruise, Baba and Nyonya Heritage Museums, dan Cheng Hoon Kuil Teng.
Pengalaman lain yang tak kalah menarik adalah Malaka River Cruise, perjalanan menyusuri Sungai Malaka yang melintasi pusat kota bersejarah ini bisa dinikmati selama 45 menit.
SINDOnews dan rombongan sampai di dermaga sekitar pukul 9 malam. Sayup-sayup terdengar lagu Nidji yang berjudul Sang Mantan dari loket penjualan tiket. Menandakan musisi Indonesia memiliki basis penggemar yang sangat besar di Malaysia.
Malaka River Cruise bisa ditebus dengan tiket seharga 33 Ringgit Malaysia untuk anak-anak dan 38 Ringgit untuk dewasa. Di malam hari, pengalaman Malaka River Cruise semakin berkesan karena lampu-lampu berwarna yang menerangi sungai dan bangunan di sekitarnya menciptakan suasana romantis yang memukau.
Setelah membayar, wisatawan dapat menikmati keindahan arsitektur kolonial, mural-mural besar yang menghiasi tembok di sepanjang sungai, serta landmark ikonik seperti Stadthuys dan Kampung Morten.
Sungai Malaka sendiri pernah menjadi jalur perdagangan yang penting pada masa lalu, dan sekarang berfungsi sebagai pengingat hidup akan sejarah panjang kota ini.
Tidak ada perjalanan ke Malaka yang lengkap tanpa mengunjungi Jonker Walk atau Jalan Jonker, pusat keramaian yang terletak di jantung kota tua. Jonker Walk terkenal dengan berbagai toko antik, pasar malam, dan kuliner khas yang menggoda selera.
Hari pertama di Malaka, kami diinapkan di sebuah hotel yang menawan di daerah Jonker Street yakni Baba House Melaka. Lebih dari sekedar hotel, Baba House menampilkan kamar-kamar berdesain peranakan dan oasis tradisional.
Berada di pusat kota, turis bisa memilih hotel yang strategis ini karena memang ia cukup dekat dengan tempat-tempat terkenal yang wajib dikunjungi di Malaka seperti Jonker Walk Street, gedung Stadthuys abad ke-17, Melaka River Park and Cruise, Baba and Nyonya Heritage Museums, dan Cheng Hoon Kuil Teng.
Malaka River Cruise
Pengalaman lain yang tak kalah menarik adalah Malaka River Cruise, perjalanan menyusuri Sungai Malaka yang melintasi pusat kota bersejarah ini bisa dinikmati selama 45 menit.
SINDOnews dan rombongan sampai di dermaga sekitar pukul 9 malam. Sayup-sayup terdengar lagu Nidji yang berjudul Sang Mantan dari loket penjualan tiket. Menandakan musisi Indonesia memiliki basis penggemar yang sangat besar di Malaysia.
Malaka River Cruise bisa ditebus dengan tiket seharga 33 Ringgit Malaysia untuk anak-anak dan 38 Ringgit untuk dewasa. Di malam hari, pengalaman Malaka River Cruise semakin berkesan karena lampu-lampu berwarna yang menerangi sungai dan bangunan di sekitarnya menciptakan suasana romantis yang memukau.
Setelah membayar, wisatawan dapat menikmati keindahan arsitektur kolonial, mural-mural besar yang menghiasi tembok di sepanjang sungai, serta landmark ikonik seperti Stadthuys dan Kampung Morten.
Sungai Malaka sendiri pernah menjadi jalur perdagangan yang penting pada masa lalu, dan sekarang berfungsi sebagai pengingat hidup akan sejarah panjang kota ini.
Jonker Walk
Tidak ada perjalanan ke Malaka yang lengkap tanpa mengunjungi Jonker Walk atau Jalan Jonker, pusat keramaian yang terletak di jantung kota tua. Jonker Walk terkenal dengan berbagai toko antik, pasar malam, dan kuliner khas yang menggoda selera.