10 Sifat Buruk Meghan Markle yang Bikin Keluarga Kerajaan Lelah
loading...
A
A
A
INGGRIS - Sifat buruk Meghan Markle terus diungkap oleh orang-orang terdekatnya. Bahkan, tak sedikit yang menjadi kontroversi hingga membuat Keluarga Kerajaan lelah menghadapi istri Pangeran Harry itu.
Meghan Markle pun harus menghadapi kritik dari publik, baik di Inggris maupun di luar negeri, lantaran sifatnya yang dianggap negatif. Ia dianggap sosiopat narsis, dan terlalu mengontrol Pangeran Harry akan hidupnya sebagai anggota Keluarga Kerajaan.
Meski sering dikritik, Duchess of Sussex juga memiliki banyak pendukung yang melihatnya sebagai figur inspiratif. Keduanya beberapa kali menyangkal tuduhan yang dilontarkan kepada mereka, dengan menyatakan bahwa keputusan-keputusannya dibuat untuk kebaikan keluarga dan kesehatan mental mereka.
Berikut deretan sifat buruk Meghan Markle dilansir dari The Daily Beast, Rabu (27/11/2024).
Hubungan antara Harry, Meghan, dan staf kerajaan sangat buruk sehingga mereka menjulukinya sebagai sosiopat narsis. Hal ini diungkap oleh para mantan staf yang terdiri dari sekretaris pribadi Sam Cohen, kepala komunikasi Sara Latham, dan asisten sekretaris pers Marnie Gaffney.
Berdasarkan buku Valentine Low, Courtiers: The Hidden Power Behind the Crown, bintang Suits itu merundung para staf kerajaan yang bekerja dengannya. Hal ini membuat sejumlah staf merasa hancur dan gemetar ketakutan, hingga menjulukinya sebagai sosiopat narsis. Wanita 43 tahun itu bahkan kedapatan berteriak pada stafnya, meski klaim ini sempat dibantah.
Mantan staf mengatakan bahwa mereka yakin ibu dua anak itu memanipulasi dan mengarang sendiri narasi tentang penolakannya oleh para bangsawan agar sesuai dengan narasi selanjutnya yang akan diceritakannya setelah ia dan Harry mengundurkan diri dari peran mereka sebagai bangsawan senior, termasuk klaim sempat mempertimbangkan bunuh diri dan diabaikan begitu saja saat ia mencari pertolongan.
Banyak laporan menyebutkan bahwa Meghan memiliki sifat yang dominan dalam hubungan rumah tangganya. Ia dituding menjadi sosok yang terlalu mengontrol keputusan Harry, termasuk keputusan besar untuk meninggalkan kerajaan. Beberapa media bahkan mengklaim bahwa Meghan adalah pengendali utama di balik keputusan kontroversial keluarga kecil mereka.
Sebagai anggota keluarga Kerajaan Inggris, Meghan dianggap tidak menunjukkan rasa hormat yang cukup terhadap tradisi. Beberapa tindakan dan komentarnya, seperti wawancara dengan Oprah Winfrey pada 2021, dinilai membuka aib Keluarga Kerajaan ke publik. Hal ini dianggap melanggar etika diam yang telah lama dijunjung tinggi oleh kerajaan.
Meghan sering dikritik karena ambisinya yang dianggap terlalu tinggi. Beberapa pihak menilai ia menggunakan statusnya sebagai Duchess untuk meningkatkan popularitas dan pengaruhnya. Hal ini semakin disorot setelah ia dan Harry memutuskan mundur dari Keluarga Kerajaan pada 2020, yang dikenal dengan istilah Megxit. Kritikus menganggap langkah tersebut sebagai upaya Meghan untuk mencari kebebasan guna mengejar kepentingan pribadi.
Meghan juga kerap dituding sebagai sosok yang mudah memutus hubungan dengan orang-orang di sekitarnya. Hal ini diperkuat dengan laporan tentang hubungan yang renggang dengan ayah kandungnya, Thomas Markle, serta sejumlah staf kerajaan yang berhenti bekerja setelah konflik internal. Kritik ini menimbulkan citra bahwa Meghan tidak pandai menjaga hubungan baik.
Beberapa pihak menuduh Meghan terlalu berfokus pada membangun citra diri di media. Langkahnya memasuki dunia produksi dengan menandatangani kontrak besar dengan Netflix dan Spotify dianggap sebagai bukti bahwa ia lebih mementingkan popularitas dibandingkan peran tradisional sebagai bagian dari keluarga kerajaan.
Sejumlah pakar menyebut Meghan menjadi sumber masalah dalam Keluarga Kerajaan. Ia bahkan menyebabkan keretakan hubungan Pangeran Harry dan Pangeran William, yang mana kedua kakak dan adik itu sebelumnya memiliki hubungan dekat.
Meghan disebut merasa iri dengan kehidupan Pangeran William dan Kate Middleton sebagai pewaris takhta selanjutnya. Ia bahkan secara terang-terangan meminta untuk tinggal di istana setelah melihat kemegahan rumah pasangan tersebut. Meghan pun merasa dirinya serta sang suami berhak mendapatkan lebih dari saudara iparnya itu.
Lihat Juga: 7 Pria yang Berhasil Masuk Istana Buckingham bak Drama Film, Salah Satunya Curi Celana Dalam Ratu
Meghan Markle pun harus menghadapi kritik dari publik, baik di Inggris maupun di luar negeri, lantaran sifatnya yang dianggap negatif. Ia dianggap sosiopat narsis, dan terlalu mengontrol Pangeran Harry akan hidupnya sebagai anggota Keluarga Kerajaan.
Meski sering dikritik, Duchess of Sussex juga memiliki banyak pendukung yang melihatnya sebagai figur inspiratif. Keduanya beberapa kali menyangkal tuduhan yang dilontarkan kepada mereka, dengan menyatakan bahwa keputusan-keputusannya dibuat untuk kebaikan keluarga dan kesehatan mental mereka.
Berikut deretan sifat buruk Meghan Markle dilansir dari The Daily Beast, Rabu (27/11/2024).
10 Sifat Buruk Meghan Markle
1. Sosiopat Narsis
Hubungan antara Harry, Meghan, dan staf kerajaan sangat buruk sehingga mereka menjulukinya sebagai sosiopat narsis. Hal ini diungkap oleh para mantan staf yang terdiri dari sekretaris pribadi Sam Cohen, kepala komunikasi Sara Latham, dan asisten sekretaris pers Marnie Gaffney.
2. Merundung Staf Kerajaan
Berdasarkan buku Valentine Low, Courtiers: The Hidden Power Behind the Crown, bintang Suits itu merundung para staf kerajaan yang bekerja dengannya. Hal ini membuat sejumlah staf merasa hancur dan gemetar ketakutan, hingga menjulukinya sebagai sosiopat narsis. Wanita 43 tahun itu bahkan kedapatan berteriak pada stafnya, meski klaim ini sempat dibantah.
3. Memanipulasi
Mantan staf mengatakan bahwa mereka yakin ibu dua anak itu memanipulasi dan mengarang sendiri narasi tentang penolakannya oleh para bangsawan agar sesuai dengan narasi selanjutnya yang akan diceritakannya setelah ia dan Harry mengundurkan diri dari peran mereka sebagai bangsawan senior, termasuk klaim sempat mempertimbangkan bunuh diri dan diabaikan begitu saja saat ia mencari pertolongan.
4. Terlalu Mengontrol
Banyak laporan menyebutkan bahwa Meghan memiliki sifat yang dominan dalam hubungan rumah tangganya. Ia dituding menjadi sosok yang terlalu mengontrol keputusan Harry, termasuk keputusan besar untuk meninggalkan kerajaan. Beberapa media bahkan mengklaim bahwa Meghan adalah pengendali utama di balik keputusan kontroversial keluarga kecil mereka.
5. Kurang Hormat pada Tradisi Kerajaan
Sebagai anggota keluarga Kerajaan Inggris, Meghan dianggap tidak menunjukkan rasa hormat yang cukup terhadap tradisi. Beberapa tindakan dan komentarnya, seperti wawancara dengan Oprah Winfrey pada 2021, dinilai membuka aib Keluarga Kerajaan ke publik. Hal ini dianggap melanggar etika diam yang telah lama dijunjung tinggi oleh kerajaan.
6. Ambisius Berlebihan
Meghan sering dikritik karena ambisinya yang dianggap terlalu tinggi. Beberapa pihak menilai ia menggunakan statusnya sebagai Duchess untuk meningkatkan popularitas dan pengaruhnya. Hal ini semakin disorot setelah ia dan Harry memutuskan mundur dari Keluarga Kerajaan pada 2020, yang dikenal dengan istilah Megxit. Kritikus menganggap langkah tersebut sebagai upaya Meghan untuk mencari kebebasan guna mengejar kepentingan pribadi.
7. Mudah Memutus Hubungan
Meghan juga kerap dituding sebagai sosok yang mudah memutus hubungan dengan orang-orang di sekitarnya. Hal ini diperkuat dengan laporan tentang hubungan yang renggang dengan ayah kandungnya, Thomas Markle, serta sejumlah staf kerajaan yang berhenti bekerja setelah konflik internal. Kritik ini menimbulkan citra bahwa Meghan tidak pandai menjaga hubungan baik.
8. Berorientasi pada Popularitas
Beberapa pihak menuduh Meghan terlalu berfokus pada membangun citra diri di media. Langkahnya memasuki dunia produksi dengan menandatangani kontrak besar dengan Netflix dan Spotify dianggap sebagai bukti bahwa ia lebih mementingkan popularitas dibandingkan peran tradisional sebagai bagian dari keluarga kerajaan.
9. Penyebab Keretakan Pangeran Harry dan Pangeran William
Sejumlah pakar menyebut Meghan menjadi sumber masalah dalam Keluarga Kerajaan. Ia bahkan menyebabkan keretakan hubungan Pangeran Harry dan Pangeran William, yang mana kedua kakak dan adik itu sebelumnya memiliki hubungan dekat.
10. Iri dengan Kehidupan Pangeran William dan Kate Middleton
Meghan disebut merasa iri dengan kehidupan Pangeran William dan Kate Middleton sebagai pewaris takhta selanjutnya. Ia bahkan secara terang-terangan meminta untuk tinggal di istana setelah melihat kemegahan rumah pasangan tersebut. Meghan pun merasa dirinya serta sang suami berhak mendapatkan lebih dari saudara iparnya itu.
Lihat Juga: 7 Pria yang Berhasil Masuk Istana Buckingham bak Drama Film, Salah Satunya Curi Celana Dalam Ratu
(dra)