Eva Pendakian Terakhir, Film Horor yang Mengajarkan Nilai-nilai Kehidupan
loading...
A
A
A
JAKARTA – Film Eva Pendakian Terakhir memberi sisi lain pada genre horor, di mana film ini memadukan horor, kepercayaan lokal dan drama emosional tentang pendakian gunung yang berubah menjadi tragedi.
Bulan Sutena yang menjadi pemeran utama sebagai Eva ini awalnya berduka karena kehilangan ibunya. Dalam upaya menghibur Eva, sahabatnya, Pasha (Kiesha Alvaro) mengajaknya mendaki gunung di Sulawesi Selatan, gunung yang dikenal dengan kisah mistis dan medan menantang.
Proses syuting yang dilakukan di Gunung Kidul memberikan pengalaman unik bagi Bulan, termasuk berbagai pengalaman mistik yang dia alami sendiri.
"Film ini sangat menarik karena mengangkat tema pendakian dan alam, sesuatu yang sangat saya sukai. Saya juga merasa terhubung dengan karakter Eva," ujar artis asal Bali itu.
"Saat itu ada adegan saya tidur. Entah kenapa saya benar-benar tertidur. Kru mengatakan ada penampakan di depan saya, dan mengendus-endus wajah saya," ucap dia lagi.
Kiesha Alvaro yang menjadi lawan main Bulan pun mengaku tertantang tampil di film horor ini. Alasannya, jarang film Indonesia yang mengangkat kisah pendakian dan persahabatan.
"Terakhir mungkin film 5 CM ya? Nah, film ini juga mengisahkan persahabatan dan pendakian tapi diselimuti kisah horor. Ada banyak plot twist di film ini," ujar Kiesha.
Apalagi, cerita film ini menawarkan kombinasi emosi yang jarang ditemukan di film horor Indonesia.
"Meski temanya horor, film ini menyajikan drama, komedi, dan persahabatan yang membuat penonton harus selalu fokus sejak awal film," jelas Kiesha.
Sementara, Eksekutif Produser Niken Septikasari menjelaskan bahwa inspirasi utama di balik pembuatan film ini adalah kisah seorang pendaki perempuan yang bertahan hidup dengan berbagai kondisi.
"Kami ingin menceritakan bagaimana seseorang yang penuh kebaikan bisa bertahan dalam kondisi yang sangat sulit. Sosok Eva menggambarkan kekuatan kebaikan dan pertolongan Tuhan selalu datang pada mereka yang baik hati," kata Niken.
Film Eva Pendakian Terakhir menurutnya tidak hanya menyuguhkan ketegangan, juga mengajarkan nilai-nilai kehidupan, seperti menghormati alam dan aturan adat.
"Film ini mengingatkan kita untuk menjaga alam dan menghormati budaya setempat," kata Niken.
Anwar A. Mattawape yang juga eksekutif produser film ini mengharapkan film Eva Pendakian Terakhir menjadi refleksi bagi penonton, terutama generasi muda untuk semakin peduli terhadap lingkungan dan sesama.
Dengan alur cerita yang memikat, pesan moral yang kuat dan perpaduan sinematik yang memukau, film Eva Pendakian Terakhir menjanjikan pengalaman yang tak terlupakan bagi para penonton di bioskop.
"Film ini cocok bagi kalian yang mencintai alam dan pendakian. Jangan lupa tonton Eva Pendakian Terakhir di bioskop ya karena akan ada saya," ujar Bulan Sutena.
Bulan Sutena yang menjadi pemeran utama sebagai Eva ini awalnya berduka karena kehilangan ibunya. Dalam upaya menghibur Eva, sahabatnya, Pasha (Kiesha Alvaro) mengajaknya mendaki gunung di Sulawesi Selatan, gunung yang dikenal dengan kisah mistis dan medan menantang.
Proses syuting yang dilakukan di Gunung Kidul memberikan pengalaman unik bagi Bulan, termasuk berbagai pengalaman mistik yang dia alami sendiri.
"Film ini sangat menarik karena mengangkat tema pendakian dan alam, sesuatu yang sangat saya sukai. Saya juga merasa terhubung dengan karakter Eva," ujar artis asal Bali itu.
"Saat itu ada adegan saya tidur. Entah kenapa saya benar-benar tertidur. Kru mengatakan ada penampakan di depan saya, dan mengendus-endus wajah saya," ucap dia lagi.
Kiesha Alvaro yang menjadi lawan main Bulan pun mengaku tertantang tampil di film horor ini. Alasannya, jarang film Indonesia yang mengangkat kisah pendakian dan persahabatan.
"Terakhir mungkin film 5 CM ya? Nah, film ini juga mengisahkan persahabatan dan pendakian tapi diselimuti kisah horor. Ada banyak plot twist di film ini," ujar Kiesha.
Apalagi, cerita film ini menawarkan kombinasi emosi yang jarang ditemukan di film horor Indonesia.
"Meski temanya horor, film ini menyajikan drama, komedi, dan persahabatan yang membuat penonton harus selalu fokus sejak awal film," jelas Kiesha.
Sementara, Eksekutif Produser Niken Septikasari menjelaskan bahwa inspirasi utama di balik pembuatan film ini adalah kisah seorang pendaki perempuan yang bertahan hidup dengan berbagai kondisi.
"Kami ingin menceritakan bagaimana seseorang yang penuh kebaikan bisa bertahan dalam kondisi yang sangat sulit. Sosok Eva menggambarkan kekuatan kebaikan dan pertolongan Tuhan selalu datang pada mereka yang baik hati," kata Niken.
Film Eva Pendakian Terakhir menurutnya tidak hanya menyuguhkan ketegangan, juga mengajarkan nilai-nilai kehidupan, seperti menghormati alam dan aturan adat.
"Film ini mengingatkan kita untuk menjaga alam dan menghormati budaya setempat," kata Niken.
Anwar A. Mattawape yang juga eksekutif produser film ini mengharapkan film Eva Pendakian Terakhir menjadi refleksi bagi penonton, terutama generasi muda untuk semakin peduli terhadap lingkungan dan sesama.
Dengan alur cerita yang memikat, pesan moral yang kuat dan perpaduan sinematik yang memukau, film Eva Pendakian Terakhir menjanjikan pengalaman yang tak terlupakan bagi para penonton di bioskop.
"Film ini cocok bagi kalian yang mencintai alam dan pendakian. Jangan lupa tonton Eva Pendakian Terakhir di bioskop ya karena akan ada saya," ujar Bulan Sutena.
(tdy)