; ?>/images/googleplay.png){kind=small}
Pangeran William Bertemu Musuh Bebuyutan Harry, Suami Meghan Markle Panik
loading...
Pangeran William bertemu dengan musuh bebuyutan Pangeran Harry, Donald Trump baru-baru ini. Keduanya bertemu di Paris dan langsung menjadi pemberitaan. Foto/Getty Images
A
A
A
INGGRIS - Pangeran William bertemu dengan musuh bebuyutan Pangeran Harry , Donald Trump baru-baru ini. Keduanya bertemu di Paris dan langsung menjadi pemberitaan di seluruh dunia.
Pertemuan ini terjadi setelah Pangeran William dan Donald Trump menghadiri pembukaan kembali Katedral Notre Dame, yang sebelumnya mengalami kebakaran hebat pada 2019.
Dilansir dari Express, Kamis (12/12/2024), momen tersebut memicu perhatian publik, mengingat Trump sering disebut sebagai musuh bebuyutan Pangeran Harry.
Dengan absennya Raja Charles III dalam pertemuan tersebut, suami Kate Middleton itu mewakili Keluarga Kerajaan Inggris dalam pertemuan berdurasi 40 menit dengan Trump.
![Pangeran William Bertemu Musuh Bebuyutan Harry, Suami Meghan Markle Panik]()
Foto/Vanity Fair
Istana Kensington menyebutkan bahwa diskusi mereka mencakup berbagai isu global. Di mana fokus utama pada pentingnya hubungan antara Inggris dan AS.
Namun, pakar kerajaan Ingrid Seward dalam wawancaranya di GB News menyebut pertemuan ini mungkin membawa hiburan tersendiri bagi calon Raja Inggris selanjutnya itu. Hal ini mengingat hubungan Trump dengan Harry yang bermasalah.
“Saya pikir William mungkin sedikit terhibur karena tahu dia mengganggu saudaranya dengan duduk bersama musuh bebuyutannya,” kata Seward.
Ketegangan antara Trump dan pangeran 40 tahun itu sudah menjadi rahasia umum. Terutama sejak Harry menetap di AS pada 2020 bersama istrinya, Meghan Markle dan kedua anak mereka, Pangeran Archie serta Putri Lilibet.
Masalah pengajuan visa putra bungsu Charles dan mendiang Putri Diana itu baru-baru ini juga memperburuk hubungan tersebut.
Pakar kerajaan Richard Fitzwilliams bahkan menyatakan bahwa pertemuan Trump dengan William dapat membuat Harry dan Meghan merasa sedikit gugup, mengingat posisi Trump yang kontroversial terkait imigrasi.
“Mungkin dia sedikit gugup,” ujar Fitzwilliams.
Meski demikian, Istana Kensington belum memberikan tanggapan lebih lanjut mengenai isu tersebut. Sementara pihak Trump maupun Harry juga belum memberikan komentar resmi.
Pertemuan ini terjadi setelah Pangeran William dan Donald Trump menghadiri pembukaan kembali Katedral Notre Dame, yang sebelumnya mengalami kebakaran hebat pada 2019.
Dilansir dari Express, Kamis (12/12/2024), momen tersebut memicu perhatian publik, mengingat Trump sering disebut sebagai musuh bebuyutan Pangeran Harry.
Dengan absennya Raja Charles III dalam pertemuan tersebut, suami Kate Middleton itu mewakili Keluarga Kerajaan Inggris dalam pertemuan berdurasi 40 menit dengan Trump.
Foto/Vanity Fair
Baca Juga
Istana Kensington menyebutkan bahwa diskusi mereka mencakup berbagai isu global. Di mana fokus utama pada pentingnya hubungan antara Inggris dan AS.
Namun, pakar kerajaan Ingrid Seward dalam wawancaranya di GB News menyebut pertemuan ini mungkin membawa hiburan tersendiri bagi calon Raja Inggris selanjutnya itu. Hal ini mengingat hubungan Trump dengan Harry yang bermasalah.
“Saya pikir William mungkin sedikit terhibur karena tahu dia mengganggu saudaranya dengan duduk bersama musuh bebuyutannya,” kata Seward.
Ketegangan antara Trump dan pangeran 40 tahun itu sudah menjadi rahasia umum. Terutama sejak Harry menetap di AS pada 2020 bersama istrinya, Meghan Markle dan kedua anak mereka, Pangeran Archie serta Putri Lilibet.
Masalah pengajuan visa putra bungsu Charles dan mendiang Putri Diana itu baru-baru ini juga memperburuk hubungan tersebut.
Pakar kerajaan Richard Fitzwilliams bahkan menyatakan bahwa pertemuan Trump dengan William dapat membuat Harry dan Meghan merasa sedikit gugup, mengingat posisi Trump yang kontroversial terkait imigrasi.
“Mungkin dia sedikit gugup,” ujar Fitzwilliams.
Meski demikian, Istana Kensington belum memberikan tanggapan lebih lanjut mengenai isu tersebut. Sementara pihak Trump maupun Harry juga belum memberikan komentar resmi.
(dra)
Explore More