8 Tempat Wisata yang Dulu Ramai Kini Terbengkalai, Sepi bak Kuburan

JAKARTA - Beberapa tempat wisata yang dulunya ramai dikunjungi wisatawan kini berubah drastis, terabaikan dan sepi seperti kuburan. Padahal, destinasi ini sempat menjadi primadona para pelancong.

Terbengkalainya tempat wisata ini disebabkan oleh berbagai faktor. Mulai dari pandemi Covid-19 hingga perubahan tren wisata, membuat destinasi-destinasi tersebut kehilangan daya tariknya.

Dulunya dipenuhi hiruk-pikuk pengunjung, kini hanya menyisakan kesunyian dan reruntuhan, menjadi saksi bisu kejayaan masa lalu. Kondisi ini memunculkan keprihatinan terkait pengelolaan destinasi wisata yang tidak berkelanjutan dan kurang adaptif terhadap perubahan zaman.

Berikut daftar tempat wisata yang dulu ramai wisatawan, dan kini berubah menjadi terbengkalai dirangkum dari berbagai sumber, Minggu (15/12/2024).

8Tempat Wisata yang Dulu Ramai Kini Terbengkalai

1. Kampung Gajah, Bandung

Foto/Tripadvisor

Kampung Gajah, yang berlokasi di Jl. Sersan Bajuri, Desa Cihideung, Bandung Barat, pernah menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Bandung. Dibuka pada 2009, kawasan wisata seluas 60 hektare ini menawarkan pengalaman unik dengan dekorasi patung gajah yang menghiasi sepanjang jalan.

Namun, popularitas Kampung Gajah merosot drastis akibat harga tiket yang mahal dan pengelolaan yang kurang baik. Pada 2018, tempat ini resmi ditutup dan sejak itu dibiarkan terbengkalai. Kini, sisa-sisa kejayaannya memberikan kesan mistis, menarik perhatian masyarakat yang menyukai hal-hal berbau horor

Beberapa orang bahkan sengaja datang untuk berburu foto atau menguji keberanian di tempat yang kini dianggap angker ini.

2. Depok Fantasi Water Park, Depok

Foto/Traveloka

Aladin Waterpark, yang terletak di Grand Depok City, Tirtajaya, Kota Depok, Jawa Barat, pernah menjadi kebanggaan warga Depok sejak berdiri pada 2008. Waterpark ini menjadi ikon wisata dengan berbagai wahana seluncuran air yang menarik pengunjung dari dalam dan luar kota.

Namun, pandemi Covid-19 membawa dampak besar pada sektor pariwisata, termasuk Aladin Waterpark. Pada 2021, tempat ini resmi ditutup akibat sepinya pengunjung. Penutupan tersebut meninggalkan kawasan ini terbengkalai, mengakhiri masa kejayaannya sebagai tempat wisata andalan Kota Depok.

3. Snowbay Water Park, Jakarta

Foto/Google Maps Bangun Bimantoro

Snowbay Water Park, yang berlokasi di kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur pernah menjadi salah satu tempat wisata bermain air favorit warga Jakarta sejak dibuka pada 2009. Dengan luas 3 hektare, taman bermain air ini dirancang berstandar internasional dan menarik banyak pengunjung setiap harinya.

Namun, merebaknya pandemi Covid-19 membawa pukulan berat bagi Snowbay. Tempat ini akhirnya tutup secara permanen dan sejak itu dibiarkan terbengkalai. Sisa-sisa kejayaannya kini memberikan kesan mistis, menarik perhatian bagi mereka yang penasaran dengan cerita di balik tempat yang kini sunyi itu.

4. Taman Festival Bali, Bali

Foto/Tripadvisor

Pernah menjadi kebanggaan warga Bali, kawasan wisata di Jl. Padang Galak, Denpasar, ini dulunya merupakan destinasi yang megah dan eksklusif. Dibangun pada 1997 di atas lahan seluas 9 hektare, tempat ini dirancang sebagai kawasan bermain termegah di Indonesia, lengkap dengan berbagai sarana hiburan modern.

Namun, kejayaannya tidak bertahan lama. Krisis moneter yang melanda Indonesia pada akhir 1990-an memaksa tempat ini tutup hanya dua tahun setelah dibuka, tepatnya pada 1999. Sejak itu, kawasan tersebut terlantar dan berubah menjadi tempat yang dikenal angker.

Kini, lokasi ini sering dijadikan tempat uji nyali bagi mereka yang penasaran dengan suasana mistisnya. Untuk memasuki kawasan ini, pengunjung dikenakan biaya sebesar Rp10 ribu per orang. Meski berakhir tragis, tempat ini tetap menyimpan jejak masa lalu sebagai kawasan wisata megah yang pernah menjadi kebanggaan Pulau Dewata.

5. Wonderia Semarang, Jawa Tengah

Foto/YouTube K-dafy

Wonderia, taman hiburan yang populer sejak dibuka pada 2004, berlokasi strategis di tengah Kota Semarang, tepatnya di Jalan Sriwijaya No. 29. Tempat ini menjadi salah satu destinasi favorit keluarga di Jawa Tengah dengan beragam wahana permainan menarik.

Namun, kejayaannya runtuh setelah peristiwa tragis pada November 2007. Sebuah kecelakaan di salah satu wahana menyebabkan 16 orang terluka akibat terjatuh dari ketinggian 15 meter. Meskipun taman ini sempat dibuka kembali pada 2008, insiden tersebut meninggalkan trauma dan ketakutan di benak pengunjung.

Rumor menyeramkan yang beredar juga semakin memperburuk citra Wonderia, membuat jumlah pengunjung terus menurun. Akhirnya, taman hiburan ini resmi ditutup pada 2017, meninggalkan kenangan pahit dan kesan mistis bagi warga Semarang.

6. Pantai Popoh Tulungagung, Jawa Timur

Foto/Ayowesata

Pantai Popoh, yang terletak di Kecamatan Besuki, Tulungagung, Jawa Timur pernah menjadi destinasi yang terkenal dengan keindahan alamnya. Namun, sejak pengelolanya, Pak Sumiran, seorang tokoh yang juga dikenal sebagai Rokok Retjo Pentung, meninggal dunia pada 1997, pantai ini mulai kehilangan daya tariknya.

Tanpa perawatan yang memadai, Pantai Popoh kini menjadi sepi dan terabaikan. Selain itu, pantai ini juga dikenal dengan aura mistisnya, karena dipercaya sebagai bagian dari wilayah kekuasaan Ratu Nyi Roro Kidul, sosok mitos yang melegenda sebagai penguasa Pantai Selatan Pulau Jawa.

7. Kolam Renang Singandaru, Banten

Foto/YouTube Shiyadul Asad

Kolam Renang Singandaru, yang berdiri pada 1970-an di Serang, Banten, pernah menjadi destinasi wahana air populer dan merupakan kolam renang pertama di tengah kota. Dibangun pada 1977 oleh TNI untuk menyambut Pekan Olahraga Mahasiswa, tempat ini menjadi ikon rekreasi bagi masyarakat sekitar.

Namun, kejayaan Singandaru tidak bertahan lama. Masalah manajemen pada 1990-an memaksa wahana air ini ditutup. Kini, bekas kolam renang tersebut terbengkalai, dipenuhi semak belukar, pepohonan, dan ilalang liar.

8. Bounty Beach Club Bungalows, Lombok

Foto/Java Wisata

Bounty Beach Club Bungalows, yang terletak di pedalaman Gili Meno, Lombok Utara, dulunya adalah penginapan eksklusif dengan pantai pribadi yang menawarkan suasana tenang dan asri. Tempat ini menjadi pilihan populer bagi wisatawan yang mencari ketenangan jauh dari hiruk-pikuk perkotaan.

Namun, resort ini harus ditutup pada 2022 akibat dua faktor utama. Pertama, dampak bom Bali pada 2002 yang membuat wisatawan, baik lokal maupun asing, enggan berkunjung. Kedua, kematian misterius pemilik resort menyebabkan pengelolaan menjadi tidak teratur, hingga akhirnya berujung pada kebangkrutan.

Kini, Bounty Beach Club Bungalows terbengkalai, dengan sisa-sisa kursi, meja, dan kolam yang tak terawat, menciptakan suasana angker yang menyeramkan.

MG/ Devina