Kenapa Meghan Markle Terus Mengarang Cerita Buruk Keluarga Kerajaan?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pangeran Harry dan Meghan Markle muncul sebagai tokoh yang semakin kontroversial pada 2024 dan menurut seorang pakar, perubahan nasib mereka juga dikaitkan kembali dengan keluarga kerajaan.
Pangeran Harry dan Meghan Markle menghadapi tahun yang sulit, mulai rumor yang tidak berdasar tentang status pernikahan mereka, laporan tentang anggota staf tentang meremehkan dan menindas hingga ulasan brutal serial Netflix terbaru.
Tentu saja nasib mereka tampaknya telah berubah dalam beberapa tahun sejak mereka pindah ke Amerika Serikat. Awalnya disambut dengan tangan terbuka, tetapi tampaknya telah berbalik melawan Sussex dalam 12 bulan terakhir. Ini karena kata-kata negatif yang diucapkan Markle.
Pakar kerajaan, Amanda Platell dari Daily Mail menyatakan saat Raja Charles dan Putri Kate mengalami cobaan kanker, tetapi Harry dan Meghan menghasilkan uang melalui kata-kata penuh kebencian.
"Bagaimana mungkin Megs terus-terusan mengarang cerita dengan bersikap buruk tentang Raja Charles dan calon Ratu Catherine, seperti yang pernah dilakukannya di masa lalu, saat mereka sakit parah. Dan saat orang-orang di seluruh dunia mengagumi cara Raja dan Putri tidak hanya mengungkapkan diagnosis mereka secara terbuka, tetapi juga tetap menjalankan tugas sebaik mungkin meskipun mereka sakit," tulisnya dikutip mirror.
"Namun tanpa pemasukan dari proyek-proyek seperti wawancara Oprah, serial dokumenter Netflix yang mengungkap segalanya, dan buku Harry berjudul Spare, pasangan itu benar-benar terekspos. Betapa kesepian dan, ya, cemas, yang pasti mereka rasakan saat menghabiskan Natal di rumah mewah mereka di Montecito. Dia bersama ibunya Doria tetapi bersama ayahnya, yang diasingkan dari kehidupannya, namun tinggal hanya beberapa mil jauhnya, dan Harry sangat jauh dari keluarganya sendiri," tutur dia lagi.
Hal ini menggemakan komentar yang sebelumnya dibuat oleh komentator kerajaan yang berbasis di AS Lee Cohen, yang mengatakan bahwa meskipun Harry dan Meghan pernah melambangkan dongeng modern, "keluhan" mereka berarti bahwa hubungan cinta Amerika dengan pasangan itu telah mendingin secara signifikan.
"Harry dan Meghan suka mengeluh. Dan di masyarakat Amerika yang sebagian besar optimis, itu adalah hal yang buruk. Sementara sebagian orang memandang keterbukaan pasangan itu sebagai sikap berani terhadap kekakuan institusional, banyak yang lain menganggapnya sebagai sikap tidak tahu terima kasih dan memecah belah," katanya kepada The US Sun.
"Sebagian orang Amerika, khususnya mereka yang menghormati dan mengagumi monarki, menganggap kritik yang berulang-ulang ini tidak sopan dan tidak pantas. Jadi, narasi keluhan yang tak ada habisnya dari keluarga Sussex telah mengasingkan banyak orang yang pernah mengagumi keterusterangan mereka," ucap dia.
Pangeran Harry dan Meghan Markle menghadapi tahun yang sulit, mulai rumor yang tidak berdasar tentang status pernikahan mereka, laporan tentang anggota staf tentang meremehkan dan menindas hingga ulasan brutal serial Netflix terbaru.
Tentu saja nasib mereka tampaknya telah berubah dalam beberapa tahun sejak mereka pindah ke Amerika Serikat. Awalnya disambut dengan tangan terbuka, tetapi tampaknya telah berbalik melawan Sussex dalam 12 bulan terakhir. Ini karena kata-kata negatif yang diucapkan Markle.
Pakar kerajaan, Amanda Platell dari Daily Mail menyatakan saat Raja Charles dan Putri Kate mengalami cobaan kanker, tetapi Harry dan Meghan menghasilkan uang melalui kata-kata penuh kebencian.
"Bagaimana mungkin Megs terus-terusan mengarang cerita dengan bersikap buruk tentang Raja Charles dan calon Ratu Catherine, seperti yang pernah dilakukannya di masa lalu, saat mereka sakit parah. Dan saat orang-orang di seluruh dunia mengagumi cara Raja dan Putri tidak hanya mengungkapkan diagnosis mereka secara terbuka, tetapi juga tetap menjalankan tugas sebaik mungkin meskipun mereka sakit," tulisnya dikutip mirror.
"Namun tanpa pemasukan dari proyek-proyek seperti wawancara Oprah, serial dokumenter Netflix yang mengungkap segalanya, dan buku Harry berjudul Spare, pasangan itu benar-benar terekspos. Betapa kesepian dan, ya, cemas, yang pasti mereka rasakan saat menghabiskan Natal di rumah mewah mereka di Montecito. Dia bersama ibunya Doria tetapi bersama ayahnya, yang diasingkan dari kehidupannya, namun tinggal hanya beberapa mil jauhnya, dan Harry sangat jauh dari keluarganya sendiri," tutur dia lagi.
Hal ini menggemakan komentar yang sebelumnya dibuat oleh komentator kerajaan yang berbasis di AS Lee Cohen, yang mengatakan bahwa meskipun Harry dan Meghan pernah melambangkan dongeng modern, "keluhan" mereka berarti bahwa hubungan cinta Amerika dengan pasangan itu telah mendingin secara signifikan.
"Harry dan Meghan suka mengeluh. Dan di masyarakat Amerika yang sebagian besar optimis, itu adalah hal yang buruk. Sementara sebagian orang memandang keterbukaan pasangan itu sebagai sikap berani terhadap kekakuan institusional, banyak yang lain menganggapnya sebagai sikap tidak tahu terima kasih dan memecah belah," katanya kepada The US Sun.
"Sebagian orang Amerika, khususnya mereka yang menghormati dan mengagumi monarki, menganggap kritik yang berulang-ulang ini tidak sopan dan tidak pantas. Jadi, narasi keluhan yang tak ada habisnya dari keluarga Sussex telah mengasingkan banyak orang yang pernah mengagumi keterusterangan mereka," ucap dia.