Prediksi Hubungan Pangeran Harry dan Meghan Markle dengan Raja Charles di 2025
loading...
Menjelang 2025, apakah hubungan Pangeran Harry, Meghan Markle dan Raja Charles III buruk atau membaik? Foto/ getty
A
A
A
JAKARTA - Menjelang 2025, hubungan antara Pangeran Harry, Meghan Markle dan Raja Charles III tetap menjadi pusat perhatian publik. Laporan terbaru menunjukkan bahwa aktris berkebangsaan Amerika ini sedang mempertimbangkan upaya untuk berdamai dengan keluarga kerajaan Inggris, dengan tujuan untuk kembali mendapatkan dukungan Raja Charles pada tahun mendatang.
Dikutip marca, penulis biografi kerajaan Hugo Vickers mengamati bahwa kritik pasangan tersebut sebelumnya terhadap monarki telah berkurang, yang menunjukkan kemungkinan adanya pergeseran strategis.
"Mereka menyadari bahwa hal itu tidak akan membuahkan hasil, karena telah menyebabkan begitu banyak masalah," kata Vickers.
Lebih lanjut, Vickers menyatakan bahwa gencatan senjata yang rapuh ini mungkin merupakan cara untuk berfokus pada upaya yang lebih positif, karena pendekatan mereka sebelumnya telah menjadi tidak populer.
Meski ada potensi peningkatan hubungan positif, komunikasi antara Meghan Markle dan anggota senior kerajaan, termasuk Charles, tetap minim. Orang dalam mengklaim bahwa Meghan "tidak berkomunikasi" dengan mereka, yang menyoroti tantangan yang ada di depan dalam memperbaiki hubungan kekeluargaan ini.
Ramalan astrologi menambah lapisan intrik lainnya, di mana astrolog kerajaan Debbie Frank yang menyatakan bahwa Pangeran Harry akan menghadapi keputusan penting tentang perannya dalam kehidupan pada 2025.
"Dia menghadapi beberapa keputusan tentang perannya dalam kehidupan, di mana dia ingin berada dan apa yang penting baginya secara pribadi," kata Frank.
Selain itu, laporan menunjukkan bahwa Meghan berencana untuk meluncurkan merek gaya hidup, American Riviera Orchard (ARO), pada 2025, yang bertujuan untuk membangun kehadiran yang mirip dengan Goop milik Gwyneth Paltrow. Usaha ini menggarisbawahi keinginannya untuk tetap menjadi pusat perhatian publik dan mencapai kemandirian finansial.
Sebagai kesimpulan, meski ada indikasi potensi pemulihan hubungan antara Sussex dan Raja Charles III pada 2025, kendala signifikan tetap ada. Upaya pasangan itu untuk menyeimbangkan kehidupan publik, aspirasi pribadi, dan hubungan kekeluargaan tidak diragukan lagi akan terus memikat khalayak global di tahun mendatang.
Dikutip marca, penulis biografi kerajaan Hugo Vickers mengamati bahwa kritik pasangan tersebut sebelumnya terhadap monarki telah berkurang, yang menunjukkan kemungkinan adanya pergeseran strategis.
"Mereka menyadari bahwa hal itu tidak akan membuahkan hasil, karena telah menyebabkan begitu banyak masalah," kata Vickers.
Lebih lanjut, Vickers menyatakan bahwa gencatan senjata yang rapuh ini mungkin merupakan cara untuk berfokus pada upaya yang lebih positif, karena pendekatan mereka sebelumnya telah menjadi tidak populer.
Meski ada potensi peningkatan hubungan positif, komunikasi antara Meghan Markle dan anggota senior kerajaan, termasuk Charles, tetap minim. Orang dalam mengklaim bahwa Meghan "tidak berkomunikasi" dengan mereka, yang menyoroti tantangan yang ada di depan dalam memperbaiki hubungan kekeluargaan ini.
Ramalan astrologi menambah lapisan intrik lainnya, di mana astrolog kerajaan Debbie Frank yang menyatakan bahwa Pangeran Harry akan menghadapi keputusan penting tentang perannya dalam kehidupan pada 2025.
"Dia menghadapi beberapa keputusan tentang perannya dalam kehidupan, di mana dia ingin berada dan apa yang penting baginya secara pribadi," kata Frank.
Selain itu, laporan menunjukkan bahwa Meghan berencana untuk meluncurkan merek gaya hidup, American Riviera Orchard (ARO), pada 2025, yang bertujuan untuk membangun kehadiran yang mirip dengan Goop milik Gwyneth Paltrow. Usaha ini menggarisbawahi keinginannya untuk tetap menjadi pusat perhatian publik dan mencapai kemandirian finansial.
Sebagai kesimpulan, meski ada indikasi potensi pemulihan hubungan antara Sussex dan Raja Charles III pada 2025, kendala signifikan tetap ada. Upaya pasangan itu untuk menyeimbangkan kehidupan publik, aspirasi pribadi, dan hubungan kekeluargaan tidak diragukan lagi akan terus memikat khalayak global di tahun mendatang.
(tdy)
Lihat Juga :
