Pangeran Andrew Dilaporkan ke Polisi Atas Tuduhan Informasi Palsu
loading...
A
A
A
INGGRIS - Pangeran Andrew dilaporkan ke polisi atas tuduhan penggunaan informasi palsu dalam dokumen perusahaan. Tuduhan ini semakin memperburuk citra Duke of York yang sebelumnya telah menghadapi kontroversi terkait hubungannya dengan tersangka mata-mata China, Yang Tengbo.
Menurut laporan Daily Mail, CEO organisasi Republic Graham Smith menuduh Pangeran Andrew menggunakan nama samaran Andrew Inverness saat mendirikan perusahaan Naples Gold Limited bersama pengusaha Johan Eliasch pada 2002.
Dilansir dari Geo TV, Rabu (8/1/2025), tuduhan tersebut mengungkap bahwa alias yang sama juga digunakan Andrew dalam empat pendaftaran di Companies House, lembaga pendaftaran perusahaan di Inggris.
Di tengah tuduhan tersebut, adik Raja Charles III itu baru saja membubarkan perusahaan investasi pribadinya, Urramoor Limited. Hal ini semakin memicu spekulasi publik tentang aktivitas bisnisnya yang dianggap tidak transparan.
Foto/Getty Images
Graham Smith, dalam wawancaranya dengan The Telegraph, menyatakan bahwa anggota Keluarga Kerajaan seharusnya mematuhi standar etika tertinggi.
“Pengajuan informasi palsu ke Companies House mungkin tampak sepele, tetapi ini adalah masalah serius di Inggris terkait penipuan bisnis,” kata Smith.
Ia juga menambahkan bahwa meskipun tidak ada dugaan penipuan keuangan langsung dalam kasus ini, paman Pangeran Harry dan Pangeran William itu tetap harus bertanggung jawab atas tindakannya.
“Anggota keluarga kerajaan tampaknya merasa kebal hukum. Hal ini tidak bisa terus dibiarkan,” jelasnya.
Di sisi lain, Scotland Yard markas besar Kepolisian Metropolitan London, Inggris saat ini tengah meninjau pengaduan tersebut untuk menentukan langkah selanjutnya.
Kasus ini semakin menambah daftar panjang kontroversi yang melibatkan Andrew. Di mana sebelumnya telah kehilangan banyak peran publik dan gelar kehormatan akibat berbagai skandal.
Lihat Juga: Kekayaan Keluarga Dodi Al Fayed, Pacar Putri Diana yang Tewas Bersama dalam Kecelakaan Mobil di Paris
Menurut laporan Daily Mail, CEO organisasi Republic Graham Smith menuduh Pangeran Andrew menggunakan nama samaran Andrew Inverness saat mendirikan perusahaan Naples Gold Limited bersama pengusaha Johan Eliasch pada 2002.
Dilansir dari Geo TV, Rabu (8/1/2025), tuduhan tersebut mengungkap bahwa alias yang sama juga digunakan Andrew dalam empat pendaftaran di Companies House, lembaga pendaftaran perusahaan di Inggris.
Di tengah tuduhan tersebut, adik Raja Charles III itu baru saja membubarkan perusahaan investasi pribadinya, Urramoor Limited. Hal ini semakin memicu spekulasi publik tentang aktivitas bisnisnya yang dianggap tidak transparan.
Foto/Getty Images
Graham Smith, dalam wawancaranya dengan The Telegraph, menyatakan bahwa anggota Keluarga Kerajaan seharusnya mematuhi standar etika tertinggi.
“Pengajuan informasi palsu ke Companies House mungkin tampak sepele, tetapi ini adalah masalah serius di Inggris terkait penipuan bisnis,” kata Smith.
Ia juga menambahkan bahwa meskipun tidak ada dugaan penipuan keuangan langsung dalam kasus ini, paman Pangeran Harry dan Pangeran William itu tetap harus bertanggung jawab atas tindakannya.
“Anggota keluarga kerajaan tampaknya merasa kebal hukum. Hal ini tidak bisa terus dibiarkan,” jelasnya.
Di sisi lain, Scotland Yard markas besar Kepolisian Metropolitan London, Inggris saat ini tengah meninjau pengaduan tersebut untuk menentukan langkah selanjutnya.
Kasus ini semakin menambah daftar panjang kontroversi yang melibatkan Andrew. Di mana sebelumnya telah kehilangan banyak peran publik dan gelar kehormatan akibat berbagai skandal.
Lihat Juga: Kekayaan Keluarga Dodi Al Fayed, Pacar Putri Diana yang Tewas Bersama dalam Kecelakaan Mobil di Paris
(dra)