Hadirkan Buku Perjalanan Spiritual, Connie Constantia Butuh Waktu 10 Tahun

Senin, 03 Februari 2020 - 21:30 WIB
Hadirkan Buku Perjalanan Spiritual, Connie Constantia Butuh Waktu 10 Tahun
Hadirkan Buku Perjalanan Spiritual, Connie Constantia Butuh Waktu 10 Tahun
A A A
JAKARTA - Penyanyi lawas Connie Constantia menelurkan karya terbaru. Tapi, kali ini bukan berupa lagu, melainkan buku yang berjudul Tuhan Tidak Adil?

Lewat buku ini, Connie ingin membagikan pengalaman jatuh bangun iman maupun spiritualnya guna memberikan semangat kepada orang lain, terutama anak muda. Lantaran banyak mengungkap kesaksian keimanannya, wanita kelahiran Manado, 23 Januari 1963 ini sampai butuh waktu 10 tahun untuk merampungkan buku bersama 13 orang yang membantu penulisan.

Salah satu yang menarik dari buku ini adalah kisah Connie saat mati suri sampai empat kali. Melalui media inilah ia menceritakan apa yang dialami, dirasakan, didengar, dan dilihat dalam peristiwa mati suri pertama selama enam hari. Di samping itu, Connie juga mengungkapkan bagaimana dirinya menanggulangi kekhawatiran atas munculnya kontroversi, termasuk orang-orang terdekat yang tidak mendukung apa yang ia inginkan.

“Dalam buku ini saya tidak membentuk aliran keyakinan baru atau mencari pengikut, tapi mengajak pemeluk agama-agama untuk bersungguh-sungguh di dalam meyakini Tuhan. Tidak semata-mata menggunakan akal, namun juga hati nurani yang tulus dan bersih. Saya akan mengerahkan segenap kemampuan, jiwa-raga saya, untuk menyampaikan kabar baik ini kepada sesama. Saya berpuasa secara rutin dan memohon hikmah dari Tuhan agar apa yang saya sampaikan mudah diterima oleh masyarakat," kata Connie dalam acara peluncuran bukunya di Pondok Seni & Budaya, kawasan Pondok Labu, Jakarta Selatan, Minggu (2/2) malam.

Salah seorang penulis yang membantu Connie adalah M Jadul Maula dari Yogyakarta. Kepada Jadul-lah Connie memberikan catatan-catatan kecil mengenai kisah hidupnya, untuk kemudian ditulis menjadi buku.

"Sebenarnya saya nggak pede membukukan perjalanan keimanan saya. Tapi, kata Mas Jadul, kisah saya menarik dan bisa menginspirasi banyak orang. Akhirnya saya putuskan membuat buku ini," kata Connie.

Untuk membedah buku setebal 272 halaman dengan sampul hard cover ini, digelarlah diskusi terbatas yang dikemas secara santai dengan menghadirkan sejumlah pembicara dari beragam latar belakang. Seperti seniman dan budayawan senior Jajang C Noer, tokoh lintas agama Trisno Sutanto, tokoh politik PDIP Henry Yosodiningrat, dan dimoderatori oleh Dedi Gumelar alias Mi’ing Bagito.

Dalam diskusi tersebut terungkap bahwa untuk menulis buku ini Connie membutuhkan waktu lebih dari 10 tahun. Rasa tanggung jawab yang semakin besar dan kuat untuk menulis buku ini muncul ketika ia melihat realita manusia, khususnya bangsa Indonesia, yang dihantam berbagai persoalan serta krisis kemanusiaan baik di dalam tatanan moral maupun sosial.

Bahkan, kata Connie, agama-agama seperti telah terdegradasi dan terfragmentasi sedemikian rupa, sehingga kehilangan kekuatan rahmatnya untuk manusia.

“Semoga dengan membaca buku ini, khalayak bisa tersentuh sisi rohaninya. Membuka hati untuk memahami lebih dalam dan memperbarui keimanan demi kembali kepada fitrah kemanusiaannya, yaitu menyembah Tuhan yang Maha Esa dengan segenap hati, jiwa, dan akal budi. Juga mengasihi sesama manusia sebagaimana mengasihi diri sendiri,” harap Connie.

Peluncuran buku Connie ini juga dimeriahkan oleh penampilan aktris serta musisi ternama antara lain Ian Antono, Ermy Kullit, Vonny Sumlang, Taraz Bistara, dan Doddy Katamsi.
(tsa)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6119 seconds (0.1#10.140)