Darius Sinathrya Kritik Kebijakan Penjualan Gas LPG 3 Kg: Nyusahin Rakyat

Kamis, 06 Februari 2025 - 11:00 WIB
loading...
Darius Sinathrya Kritik...
Darius Sinathrya mengkritik kebijakan terkait penjualan gas LPG 3 kg. Ia menyatakan kebijakan tersebut menunjukkan pemerintah telah melupakan kebutuhan rakyat. Foto/Instagram Darius Sinathrya
A A A
JAKARTA - Darius Sinathrya mengkritik kebijakan terkait penjualan gas LPG 3 kg yang baru-baru ini diterapkan pemerintah. Dalam cuitannya di X, ia menyatakan kebijakan tersebut menunjukkan bahwa pemerintah telah melupakan kebutuhan rakyat.

Selain itu, Darius Sinathrya juga menilai pemerintah tidak mau mendengarkan suara masyarakat dengan membuat kebijakan penjualan gas LPG 3 kg tersebut.

Darius menyoroti bahwa keputusan ini hanya menyusahkan masyarakat. Terutama mereka yang bergantung pada gas LPG 3 kg untuk kebutuhan sehari-hari. Ia menilai langkah tersebut tidak mempertimbangkan dampak langsung terhadap kehidupan masyarakat yang lebih rendah.

Di sisi lain, suami Donna Agnesia ini menekankan pentingnya pemerintah untuk lebih peka terhadap kondisi rakyat dan membuat kebijakan yang mendukung, bukan sebaliknya.

Darius Sinathrya Kritik Kebijakan Penjualan Gas LPG 3 Kg: Nyusahin Rakyat

Foto/X @Dsinathrya





"Kebijakan tabung gas 3 kg ini memang kelewatan! Bukti mereka lupa dan nggak mau tahu kondisi riil di lapangan," tulis aktor 39 tahun tersebut dikutip dari X @Dsinathrya, Kamis (6/2/2025).

"Hobi kok nyusahin rakyat?!" sambungnya.

Kritik bintang film Asih ini muncul di tengah keluhan masyarakat mengenai kelangkaan gas LPG 3 kg, yang semakin sulit didapat akibat kebijakan baru tersebut. Unggahan pemilik nama asli Daniel Simeon Darius Sinathrya Kartoprawiro itu pun ramai dikomentari warganet.

"Apa hukumannya bagi pejabat yang kebijakannya merenggut nyawa orang di negara lain?" kata netizen.



"Simpel gini = komunikasi pemerintah dan warga nggak sinkron dan gapnya jauh. Pada saat sebelum terpilih mengemis ke rakyat, waktu menjabat melupakan rakyatnya," tulis netizen.

"Bahkan ada menteri yang baru tahu kalau harga gas 3 kg di lapangan tidak sesuai dengan harga yang ditentukan pemerintah. Padahal ini sudah bertahun-tahun. Terus selama ini kebijakan mereka ini mereka pantau nggak sih," komentar netizen.

Seperti diketahui, kebijakan penjualan gas LPG 3 kg yang mulai diterapkan pada 1 Februari 2025 telah memicu protes dan mengakibatkan beberapa kejadian tragis. Termasuk korban jiwa.

Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menetapkan larangan bagi pengecer untuk menjual LPG 3 kg. Masyarakat kini hanya dapat membeli gas tersebut di pangkalan resmi Pertamina dengan menunjukkan KTP atau Nomor Induk Kependudukan (NIK).



Peraturan ini bertujuan untuk memastikan distribusi subsidi energi tepat sasaran, di mana LPG 3 kg diharapkan hanya dijual kepada masyarakat yang berhak, seperti rumah tangga miskin dan usaha mikro. Pemerintah ingin mengurangi penyimpangan dalam distribusi yang menyebabkan harga di tingkat pengecer menjadi tidak terjangkau.

Setelah kebijakan diterapkan, terjadi kelangkaan gas LPG 3 kg di pasaran, yang menyebabkan antrean panjang di pangkalan resmi. Banyak masyarakat yang kesulitan mendapatkan gas untuk kebutuhan sehari-hari.

Salah satu kejadian tragis terjadi ketika seorang pedagang nasi uduk di Tangerang Selatan, Yonih (62) meninggal dunia saat mengantre untuk membeli LPG 3 kg. Ia diduga kelelahan karena mengantre lama untuk mendapatkan gas.
(dra)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Raffi Ahmad Klarifikasi...
Raffi Ahmad Klarifikasi Dugaan Timbun Gas LPG 3 Kg di Rumah: Punya ART
Krisdayanti Apresiasi...
Krisdayanti Apresiasi Warga Protes ke Bahlil Lahadalia soal Gas Elpiji 3 Kg: Salam Hormat Saya
Tips Menghemat LPG,...
Tips Menghemat LPG, Dijamin Awet Meski Masak Setiap Hari
Kebutuhan BBM dan LPG...
Kebutuhan BBM dan LPG Tinggi, Satgas Ramadan dan Idulfitri Pertamina Memudahkan
Pastikan Subsidi Tepat...
Pastikan Subsidi Tepat Sasaran, Menteri Bahlil: Karena itu Hak Rakyat yang Tidak Mampu
Pasokan BBM dan LPG...
Pasokan BBM dan LPG Dipastikan Aman Penuhi Kebutuhan Lebaran 2025
Rekomendasi
Bapera Lantik Pengurus...
Bapera Lantik Pengurus DPP dan Santuni 20.000 Anak Yatim
Presiden Prabowo Panggil...
Presiden Prabowo Panggil Menko Airlangga, Ini yang Dibahas
Kejari Muara Enim Geledah...
Kejari Muara Enim Geledah Kantor PMI terkait Dugaan Penyelewengan Dana Hibah
Berita Terkini
Sinopsis Sinetron Romansa...
Sinopsis Sinetron Romansa Kampung Dangdut, Rabu 19 Maret 2025: Raka dan Muhasan Bersaing Jadi Kades
1 jam yang lalu
Raja Charles Nangis...
Raja Charles Nangis Dengar Pernyataan Pangeran William tentang Masa Depan Kerajaan
3 jam yang lalu
7 Fakta Kasus Kim Soo...
7 Fakta Kasus Kim Soo Hyun dan Kim Sae Ron, Dituntut Minta Maaf hingga Ditinggal Fans
4 jam yang lalu
Penampakan Pertama Toxic...
Penampakan Pertama Toxic Avenger Langsung Dihujat Penggemar
4 jam yang lalu
Kim Yoon Ah Masuk Rumah...
Kim Yoon Ah Masuk Rumah Sakit Lagi, Alami Kelumpuhan Saraf
5 jam yang lalu
Perjuangan Mat Solar...
Perjuangan Mat Solar Hak Ganti Rugi Tanah Rp3,3 Miliar, Belum Diterima hingga Akhir Hayat
6 jam yang lalu
Infografis
3 Alasan Komodo hanya...
3 Alasan Komodo hanya Dapat Ditemukan di Indonesia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved