Racun Lebah Madu Dapat Bunuh Sel Kanker Payudara

Kamis, 03 September 2020 - 06:45 WIB
loading...
Racun Lebah Madu Dapat...
Foto/dok
A A A
SYDNEY - Ada kabar baik bagi penderita kanker payudara . Ilmuwan di Australia menemukan formula yang dapat membunuh sel kanker payudara yang biasanya sulit ditundukkan. Apa itu? Racun lebah madu. Racun yang dinamakan melitin itu bekerja efektif melawan dua tipe sel kanker yang bertindak agresif, yakni triple-negative dan HER2-enriched.

Penemuan itu merupakan sebuah capaian yang menggembirakan. Namun ilmuwan Australia itu mengakui saat ini masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan tingkat keampuhannya. Jika terbukti bekerja efektif mendekati 100%, racun lebah madu dapat melalui berbagai uji klinis untuk digunakan manusia. (Baca: Kepemimpinan KAMI Sudah Final, Struktur Anggota Segera Diumumkan)

Sebelumnya racun lebah madu juga terbukti mampu melawan melanoma. Sejauh ini ada ribuan penelitian ramuan kimia untuk melawan sel kanker. Namun hanya sedikit yang dapat diproduksi massal dan aman digunakan manusia. Kanker payudara ini merupakan penyakit yang banyak menyerang wanita.

“Kami melakukan penelitian terhadap racun yang diekstrak dari 300 lebah madu,” ujar Harry Perkins dari Institute of Medical Research. (Baca juga: Pesawat Su-57 Rusia Akan Dapatkan 'Jubah Ajabib')

Pemimpin penelitian Ciara Duffy mengatakan racun lebah madu sangat ampuh. Selain mampu membunuh sel kanker dalam hitungan jam, kerusakan terhadap sel lain juga minim. Melitin juga bekerja efektif menghambat pertumbuhan sel kanker triple-negative yang meliputi 10–15% dari total kanker payudara. Umumnya kanker triple-negative diobati melalui cara operasi, radioterapi, dan kemoterapi. Menurut Duffy, melitin secara alami dihasilkan lebah madu, tetapi dapat pula diproduksi secara sintetis.

Ilmuwan Australia, Profesor Peter Klinken, memuji kerja keras tim pimpinan Duffy dan menilai penelitian ini merupakan sebuah capaian yang membanggakan. “Penelitian ini menunjukkan bagaimana melitin dapat mengganggu replika sel kanker dan bagaimana alam dapat digunakan untuk mengobati penyakit manusia,” sebutnya. (Lihat videonya: Lonjakan Pasien Corona di RSUP Persahabatan Jakarta Timur)

Klinken juga berharap penelitian ini dapat dilanjutkan hingga dapat digunakan sebagai obat untuk melawan kanker. Associate Profesor Alex Swarbrick dari Garvan Institute of Medical Research menilai saat ini masih terlalu dini untuk berseremoni. Sebab perjalanan penelitian tim Duffy masih sangat panjang. (Muh Shamil)
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1611 seconds (0.1#10.140)