Penjelasan Ending Captain America: Brave New World, Red Hulk Kalah?
loading...

Captain America: Brave New World telah tayang di bioskop di Indonesia sejak 12 Februari 2025. Film ini menjadi debut Anthony Mackie memerankan Captain America. Foto/People
A
A
A
JAKARTA - Captain America: Brave New World telah tayang di bioskop di Indonesia sejak 12 Februari 2025. Film ini menjadi debut Anthony Mackie yang memerankan Captain America setelah perjalanannya di serial The Falcon and the Winter Soldier (2021).
Di mana karakter Sam Wilson menghadapi dilema besar, menerima atau menolak warisan yang ditinggalkan Steve Rogers (Chris Evans) usai peristiwa Avengers: Endgame. Dalam film ini, Wilson tidak sendiri. Ia didampingi oleh Falcon versi barunya, Joaquin Torres (Danny Ramirez), serta sahabatnya yang juga mantan narapidana, Isaiah Bradley (Carl Lumbly).
Usai misi sukses di Meksiko, Wilson diundang ke Gedung Putih untuk berdamai dengan Presiden Amerika Serikat baru, Thaddeus Ross (Harrison Ford, menggantikan mendiang William Hurt). Ross yang dulunya menekan para Avengers, kini memiliki agenda tersendiri yang membuat Wilson harus berpikir dua kali.
Namun, situasi berubah drastis ketika musuh berbahaya, Samuel Sterns (Tim Blake Nelson), kembali dengan rencana jahat. Sterns tidak hanya ingin balas dendam terhadap Ross, tetapi juga berambisi menciptakan kekacauan yang lebih besar, dan Wilson tampaknya tidak bisa mencegahnya dengan mudah.
Dilansir dari People, Senin (17/2/2025), sepanjang film, Sterns diam-diam memanipulasi Ross, menyuntikkan radiasi gamma yang mengubahnya menjadi monster mirip Hulk. Saat Ross akhirnya bertransformasi menjadi Red Hulk, Wilson sadar bahwa ia harus bertindak cepat demi menyelamatkan bangsa dari kehancuran.
Pertempuran klimaks terjadi di tengah kota, di mana Wilson berusaha menahan amukan Red Hulk. Dengan salah satu sayapnya yang rusak, ia memilih pendekatan khas Captain America, bukan dengan kekerasan, melainkan dengan membangkitkan sisi manusiawi Ross.
Dalam momen penuh emosi, Wilson mengingatkan Ross tentang satu-satunya alasan ia masih ingin berjuang yaitu putrinya, Betty Ross (Liv Tyler). Upaya itu berhasil. Ross kembali ke wujud manusianya dan akhirnya dijebloskan ke penjara super The Raft, fasilitas yang dulu ia gunakan untuk menahan para Avengers dalam Captain America: Civil War.
Di akhir film, Wilson mengunjungi Ross di The Raft, mengonfirmasi bahwa persetujuan internasional tentang adamantium, logam langka yang menjadi rebutan beberapa negara besar, akhirnya tercapai. Selain itu, Bradley akhirnya mendapatkan kebebasannya, memenuhi janji yang Wilson buat sejak awal.
Di mana karakter Sam Wilson menghadapi dilema besar, menerima atau menolak warisan yang ditinggalkan Steve Rogers (Chris Evans) usai peristiwa Avengers: Endgame. Dalam film ini, Wilson tidak sendiri. Ia didampingi oleh Falcon versi barunya, Joaquin Torres (Danny Ramirez), serta sahabatnya yang juga mantan narapidana, Isaiah Bradley (Carl Lumbly).
Usai misi sukses di Meksiko, Wilson diundang ke Gedung Putih untuk berdamai dengan Presiden Amerika Serikat baru, Thaddeus Ross (Harrison Ford, menggantikan mendiang William Hurt). Ross yang dulunya menekan para Avengers, kini memiliki agenda tersendiri yang membuat Wilson harus berpikir dua kali.
Namun, situasi berubah drastis ketika musuh berbahaya, Samuel Sterns (Tim Blake Nelson), kembali dengan rencana jahat. Sterns tidak hanya ingin balas dendam terhadap Ross, tetapi juga berambisi menciptakan kekacauan yang lebih besar, dan Wilson tampaknya tidak bisa mencegahnya dengan mudah.
Penjelasan Ending Captain America: Brave New World
Dilansir dari People, Senin (17/2/2025), sepanjang film, Sterns diam-diam memanipulasi Ross, menyuntikkan radiasi gamma yang mengubahnya menjadi monster mirip Hulk. Saat Ross akhirnya bertransformasi menjadi Red Hulk, Wilson sadar bahwa ia harus bertindak cepat demi menyelamatkan bangsa dari kehancuran.
Pertempuran klimaks terjadi di tengah kota, di mana Wilson berusaha menahan amukan Red Hulk. Dengan salah satu sayapnya yang rusak, ia memilih pendekatan khas Captain America, bukan dengan kekerasan, melainkan dengan membangkitkan sisi manusiawi Ross.
Dalam momen penuh emosi, Wilson mengingatkan Ross tentang satu-satunya alasan ia masih ingin berjuang yaitu putrinya, Betty Ross (Liv Tyler). Upaya itu berhasil. Ross kembali ke wujud manusianya dan akhirnya dijebloskan ke penjara super The Raft, fasilitas yang dulu ia gunakan untuk menahan para Avengers dalam Captain America: Civil War.
Di akhir film, Wilson mengunjungi Ross di The Raft, mengonfirmasi bahwa persetujuan internasional tentang adamantium, logam langka yang menjadi rebutan beberapa negara besar, akhirnya tercapai. Selain itu, Bradley akhirnya mendapatkan kebebasannya, memenuhi janji yang Wilson buat sejak awal.
Lihat Juga :