Luna Maya Bingung Ifan Seventeen Jadi Dirut PFN: Ada yang Lebih Kompeten
loading...

Luna Maya mengungkapkan kebingungannya terkait penunjukan Ifan Seventeen sebagai Dirut PT Produksi Film Negara (PFN). Ia merasa keputusan ini mengejutkan. Foto/Instagram Luna Maya
A
A
A
JAKARTA - Luna Maya mengungkapkan kebingungannya terkait penunjukan Ifan Seventeen sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Produksi Film Negara (PFN). Sebagai seseorang yang telah lama berkecimpung di industri hiburan, ia merasa keputusan ini mengejutkan.
Terutama karena PFN merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perfilman. Sehingga, Luna Maya menilai membutuhkan kepemimpinan dari individu yang memiliki pemahaman mendalam tentang industri tersebut.
"Kaget dan bingung iya. Karena pasti dari industri perfilman, kami berharap yang bisa mewakili orang-orang yang mengerti banget industrinya," kata Luna di kawasan Senayan, Jakarta pada Minggu, 16 Maret 2025.
Luna kemudian membandingkan penunjukan Ifan menjadi Dirut PFN dengan industri musik. Di mana jika seorang pemimpin yang tidak berasal dari bidang tersebut ditunjuk, maka ada kekhawatiran akan adanya kesenjangan pemahaman yang dapat berimbas pada efektivitas kepemimpinan.
![Luna Maya Bingung Ifan Seventeen Jadi Dirut PFN: Ada yang Lebih Kompeten]()
Foto/Instagram Luna Maya
"Sama kayak misalkan yang megang industri musik tiba-tiba bukan dari industinya. Takutnya ada yang miss nih. Aku aja kalau disuruh megang kayak disuruh bikin musik, harus kemana, aku nggak tahu," jelasnya.
Di sisi lain, ia juga menyoroti bahwa PFN merupakan perusahaan film negara yang selama ini kurang aktif dalam produksi film. Oleh karena itu, menurutnya, penunjukan sosok pemimpin seharusnya melibatkan orang-orang yang telah berpengalaman di industri ini agar dapat membawa perubahan yang lebih efektif.
Bintang film Gundik itu mengusulkan bahwa pelibatan orang-orang dari dalam industri film dalam proses seleksi bisa menjadi langkah yang lebih baik.
"Kalau aku liatnya lebih kayak ini kan perusahaan film negara yang lama udah tidak ada filmnya, mungkin kalau menurut aku, bisa aja salah aku juga. Bisa aja akan lebih sempurna penunjukannya kalau kami yang di industri ini dilibatkan, yang mencoba untuk dikasih amanah itu," ujarnya.
Namun, artis 41 tahun ini juga menegaskan bahwa dirinya tidak bermaksud mengecilkan profesi Ifan atau orang-orang dari latar belakang yang berbeda. Ia tetap berpendapat bahwa siapa pun yang ditunjuk sebagai pemimpin harus diberikan kesempatan untuk membuktikan kemampuan mereka.
"Tapi kita nggak boleh mengecilkan profesi lain, atau Ifan Seventeen. Pada akhirnya kita harus memberikan dia kesempatan. Kalau memang dia passion di pekerjaannya, dan dia sangat bersemangat berkontribusi atau memberikan perbaikan," ucapnya.
"Juga memberikan konten dan film yang baik ke depannya untuk negara, yang bisa membuat perusahaan film negara ini menguntungkan, ekosistemnya semakin besar, dan bisa memberikan sesuatu yang segar, ya nggak apa-apa," tambahnya.
Selain itu, Luna menyatakan bahwa selama Ifan memiliki semangat, dedikasi, dan visi yang kuat untuk membawa perbaikan serta memberikan kontribusi positif bagi industri film negara, maka tidak ada salahnya memberikan kesempatan tersebut.
"Aku sih sangat memberikan dia kesempatan. Malah siapapun bisa ditunjuk, kalau sanggup ya monggo. Sebenarnya bukan karena dia musisi, jadi itu kayak, 'ha?'. Tapi kan kalo di film-film pengennya mungkin ada yang lebih kompeten, mengerti memproduksi film itu ribetnya seperti apa," ujarnya.
Meskipun demikian, pacar Maxime Bouttier ini tetap berpendapat bahwa ada individu yang mungkin lebih kompeten dalam bidang ini, terutama mereka yang telah memiliki pengalaman dalam produksi film. Namun, ia tidak menutup kemungkinan bahwa Ifan bisa saja membuktikan kemampuannya dan memberikan dampak positif bagi PFN.
Ia menekankan bahwa yang terpenting adalah hasil dari kepemimpinan tersebut dan bagaimana keputusan yang diambil dapat membawa keuntungan serta perkembangan bagi ekosistem perfilman Indonesia.
"Mungkin aku rasa ada orang yang punya pengalaman di situ. Tapi aku juga sangat memberikan kebebasan, memberikan kesempatan kalau memang dia mampu, dan ternyata bagus, kita kayak seneng," tandasnya.
Terutama karena PFN merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perfilman. Sehingga, Luna Maya menilai membutuhkan kepemimpinan dari individu yang memiliki pemahaman mendalam tentang industri tersebut.
"Kaget dan bingung iya. Karena pasti dari industri perfilman, kami berharap yang bisa mewakili orang-orang yang mengerti banget industrinya," kata Luna di kawasan Senayan, Jakarta pada Minggu, 16 Maret 2025.
Luna kemudian membandingkan penunjukan Ifan menjadi Dirut PFN dengan industri musik. Di mana jika seorang pemimpin yang tidak berasal dari bidang tersebut ditunjuk, maka ada kekhawatiran akan adanya kesenjangan pemahaman yang dapat berimbas pada efektivitas kepemimpinan.

Foto/Instagram Luna Maya
"Sama kayak misalkan yang megang industri musik tiba-tiba bukan dari industinya. Takutnya ada yang miss nih. Aku aja kalau disuruh megang kayak disuruh bikin musik, harus kemana, aku nggak tahu," jelasnya.
Di sisi lain, ia juga menyoroti bahwa PFN merupakan perusahaan film negara yang selama ini kurang aktif dalam produksi film. Oleh karena itu, menurutnya, penunjukan sosok pemimpin seharusnya melibatkan orang-orang yang telah berpengalaman di industri ini agar dapat membawa perubahan yang lebih efektif.
Bintang film Gundik itu mengusulkan bahwa pelibatan orang-orang dari dalam industri film dalam proses seleksi bisa menjadi langkah yang lebih baik.
"Kalau aku liatnya lebih kayak ini kan perusahaan film negara yang lama udah tidak ada filmnya, mungkin kalau menurut aku, bisa aja salah aku juga. Bisa aja akan lebih sempurna penunjukannya kalau kami yang di industri ini dilibatkan, yang mencoba untuk dikasih amanah itu," ujarnya.
Namun, artis 41 tahun ini juga menegaskan bahwa dirinya tidak bermaksud mengecilkan profesi Ifan atau orang-orang dari latar belakang yang berbeda. Ia tetap berpendapat bahwa siapa pun yang ditunjuk sebagai pemimpin harus diberikan kesempatan untuk membuktikan kemampuan mereka.
"Tapi kita nggak boleh mengecilkan profesi lain, atau Ifan Seventeen. Pada akhirnya kita harus memberikan dia kesempatan. Kalau memang dia passion di pekerjaannya, dan dia sangat bersemangat berkontribusi atau memberikan perbaikan," ucapnya.
"Juga memberikan konten dan film yang baik ke depannya untuk negara, yang bisa membuat perusahaan film negara ini menguntungkan, ekosistemnya semakin besar, dan bisa memberikan sesuatu yang segar, ya nggak apa-apa," tambahnya.
Selain itu, Luna menyatakan bahwa selama Ifan memiliki semangat, dedikasi, dan visi yang kuat untuk membawa perbaikan serta memberikan kontribusi positif bagi industri film negara, maka tidak ada salahnya memberikan kesempatan tersebut.
"Aku sih sangat memberikan dia kesempatan. Malah siapapun bisa ditunjuk, kalau sanggup ya monggo. Sebenarnya bukan karena dia musisi, jadi itu kayak, 'ha?'. Tapi kan kalo di film-film pengennya mungkin ada yang lebih kompeten, mengerti memproduksi film itu ribetnya seperti apa," ujarnya.
Meskipun demikian, pacar Maxime Bouttier ini tetap berpendapat bahwa ada individu yang mungkin lebih kompeten dalam bidang ini, terutama mereka yang telah memiliki pengalaman dalam produksi film. Namun, ia tidak menutup kemungkinan bahwa Ifan bisa saja membuktikan kemampuannya dan memberikan dampak positif bagi PFN.
Ia menekankan bahwa yang terpenting adalah hasil dari kepemimpinan tersebut dan bagaimana keputusan yang diambil dapat membawa keuntungan serta perkembangan bagi ekosistem perfilman Indonesia.
"Mungkin aku rasa ada orang yang punya pengalaman di situ. Tapi aku juga sangat memberikan kebebasan, memberikan kesempatan kalau memang dia mampu, dan ternyata bagus, kita kayak seneng," tandasnya.
(dra)
Lihat Juga :