Usai Menangi Indonesian Idol, Lyodra Kembali ke Medan Selesaikan Tugas-Tugas Sekolah
A
A
A
JAKARTA - Finalis asal Medan, Lyodra Margaretha Ginting resmi menyandang status sebagai idola baru Indonesia. Keberhasilan itu diraihnya setelah mengungguli Tiara Anugrah dalam perolehan voting masyarakat di babak Result & Reunion Indonesian Idol Season X yang berlangsung di Studio RCTI+, Jakarta, Senin (2/3) malam.
Dengan usia yang masih 16 tahun, Lyodra pun menorehkan sejarah sebagai juara termuda selama satu dekade penyelenggaraan Indonesian Idol. Hal itu membuktikan bahwa usia bukanlah penghalang bagi seseorang untuk mewujudkan mimpinya menjadi penyanyi. Menariknya, pesaing Lyodra di babak puncak, Tiara, juga tercatat masih belia, 18 tahun. Grand final Indonesian Idol X pun menjadi panggung besar buat dua gadis muda.
Kemenangan Lyodra sendiri sebenarnya tidak terlalu mengejutkan, dan sesuai dengan prediksi banyak kalangan, termasuk para juri. Pasalnya, sebagai finalis, gadis kelahiran Medan, 21 Juni 2003 ini memiliki teknik menyanyi yang mumpuni dan setiap lagu mampu selalu dibawakannya dengan apik. Dari 17 episode live show Indonesian Idol X, Lyodra tercatat mampu mendulang 18 kali standing ovation, dan meraih lebih dari 352.000 follower di sosial media, dan video perform di YouTube selalu trending.
Seusai dinobatkan sebagai juara Indonesian Idol X, Lyodra merasa bangga dan terharu dengan bermacam pengalaman dan pelajaran berharga yang diterimanya selama mengikuti ajang ini. Dia juga berterima kasih kepada keluarga dan semua pihak yang selalu mendukungnya selama ini, baik yang hadir secara langsung atau memberikan vote-nya, terutama untuk Gubernur dan masyarakat Sumatera Utara.
"Terima kasih banyak buat semua yang dukung selama ini. Tentu ini bukan perjalanan singkat dan mudah. Senang rasanya, bersyukur, terima kasih sama juri dari awal hingga akhir apalagi Bunda Maia (Estianty) selalu ingatkan teknik dan hal lain yang jadi prinsip untuk menjadi seorang penyanyi," ucap Lyodra ketika ditemui seusai ditahbiskan sebagai juara Indonesian Idol X, Selasa (3/3) dini hari WIB.
"Saat itu, aku diingatkan, karena Bunda Maia pernah bilang, Lyodra belum punya rasa ketika bawakan lagu, hanya andalkan teknik, atau hal apa yang harus dikurangi atau tambahkan. Itu semua masukan juri yang hebat untuk aku bisa sampai di sini jadi juara," sambung siswi kelas 2 SMA Santo Thomas 2 Medan ini.
Kemenangan di Indonesian Idol X ini pun melanjutkan kesukesan Lyodra saat menjuarai Sanremo Festival di Italia. Meski kedua ajang ini berbeda dari sisi penyelenggaraan, namun begitu berharga buat perjalanan karier Lyodra.
"Beda banget, waktu di Italia itu, datang persiapan 3 mingu, tapi di sana ketemu orang hebat. Dan di Idol sendiri merupakan salah satu minpi aku yang ditunggu sejak kecil, karena bangga ketika saat itu melihat kontestan dipanggil-panggil namanya dan tahu-tahu sudah menang. Dan buat aku, sama-sama sebuah kebanggaan bisa menang di Sanremo dan menang Indonesian Idol lebih bangga lagi, tapi keduanya punya kisah luar biasa satu sama lain," tutur Lyodra.
Ke depan, Lyodra akan lebih fokus ke karier musik tanpa meninggalkan pendidikan yang sekarang dijalaninya. "Aku akan kembali ke Medan dulu selesaikan tugas-tugas yang sudah ditinggalkan selama ini, baru kembali lagi dan bagusnya pas kelas 3 di Jakarta. Aku fokus karier promo single, enggak berhenti bernyanyi meski tak meninggalkan pendidikan," kata dia.
Dengan usia yang masih 16 tahun, Lyodra pun menorehkan sejarah sebagai juara termuda selama satu dekade penyelenggaraan Indonesian Idol. Hal itu membuktikan bahwa usia bukanlah penghalang bagi seseorang untuk mewujudkan mimpinya menjadi penyanyi. Menariknya, pesaing Lyodra di babak puncak, Tiara, juga tercatat masih belia, 18 tahun. Grand final Indonesian Idol X pun menjadi panggung besar buat dua gadis muda.
Kemenangan Lyodra sendiri sebenarnya tidak terlalu mengejutkan, dan sesuai dengan prediksi banyak kalangan, termasuk para juri. Pasalnya, sebagai finalis, gadis kelahiran Medan, 21 Juni 2003 ini memiliki teknik menyanyi yang mumpuni dan setiap lagu mampu selalu dibawakannya dengan apik. Dari 17 episode live show Indonesian Idol X, Lyodra tercatat mampu mendulang 18 kali standing ovation, dan meraih lebih dari 352.000 follower di sosial media, dan video perform di YouTube selalu trending.
Seusai dinobatkan sebagai juara Indonesian Idol X, Lyodra merasa bangga dan terharu dengan bermacam pengalaman dan pelajaran berharga yang diterimanya selama mengikuti ajang ini. Dia juga berterima kasih kepada keluarga dan semua pihak yang selalu mendukungnya selama ini, baik yang hadir secara langsung atau memberikan vote-nya, terutama untuk Gubernur dan masyarakat Sumatera Utara.
"Terima kasih banyak buat semua yang dukung selama ini. Tentu ini bukan perjalanan singkat dan mudah. Senang rasanya, bersyukur, terima kasih sama juri dari awal hingga akhir apalagi Bunda Maia (Estianty) selalu ingatkan teknik dan hal lain yang jadi prinsip untuk menjadi seorang penyanyi," ucap Lyodra ketika ditemui seusai ditahbiskan sebagai juara Indonesian Idol X, Selasa (3/3) dini hari WIB.
"Saat itu, aku diingatkan, karena Bunda Maia pernah bilang, Lyodra belum punya rasa ketika bawakan lagu, hanya andalkan teknik, atau hal apa yang harus dikurangi atau tambahkan. Itu semua masukan juri yang hebat untuk aku bisa sampai di sini jadi juara," sambung siswi kelas 2 SMA Santo Thomas 2 Medan ini.
Kemenangan di Indonesian Idol X ini pun melanjutkan kesukesan Lyodra saat menjuarai Sanremo Festival di Italia. Meski kedua ajang ini berbeda dari sisi penyelenggaraan, namun begitu berharga buat perjalanan karier Lyodra.
"Beda banget, waktu di Italia itu, datang persiapan 3 mingu, tapi di sana ketemu orang hebat. Dan di Idol sendiri merupakan salah satu minpi aku yang ditunggu sejak kecil, karena bangga ketika saat itu melihat kontestan dipanggil-panggil namanya dan tahu-tahu sudah menang. Dan buat aku, sama-sama sebuah kebanggaan bisa menang di Sanremo dan menang Indonesian Idol lebih bangga lagi, tapi keduanya punya kisah luar biasa satu sama lain," tutur Lyodra.
Ke depan, Lyodra akan lebih fokus ke karier musik tanpa meninggalkan pendidikan yang sekarang dijalaninya. "Aku akan kembali ke Medan dulu selesaikan tugas-tugas yang sudah ditinggalkan selama ini, baru kembali lagi dan bagusnya pas kelas 3 di Jakarta. Aku fokus karier promo single, enggak berhenti bernyanyi meski tak meninggalkan pendidikan," kata dia.
(nug)