Durasi Berjemur Tergantung Warna Kulit, Berapa Lama untuk Anda?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Untuk kulit putih, misalnya, Prof. Budi menyarankan cukup berjemur selama 5 menit. Sedangkan kulit kuning langsat dianjurkan berjemur sekitar 10 menit, kulit sawo matang antara 15-20 menit, kulit cokelat selama 30 menit, dan kulit hitam berjemur 30 menit sampai 1 jam.
"Waktu tersebut cukup untuk tubuh menerima sinar ultraviolet (UV) B. Ada dua jenis sinar ultraviolet yang dibawa matahari, yakni UVA dan UVB. Yang dibutuhkan tubuh untuk bisa diubah menjadi vitamin D adalah UVB," kata Prof. Budi.
Sementara itu, waktu terbaik untuk mendapatkan paparan sinar UVB adalah antara pukul 09.30 hingga 14.30 WIB. Karena itu, agar memperoleh manfaatnya, Prof. Budi menekankan masyarakat untuk tidak berjemur lebih dari waktu yang dianjurkan.
"Yang efektif jam 9-10 pagi atau 2-3 sore," ujarnya.
Berjemur di bawah sinar matahari dipercaya dapat meningkatkan daya tahan tubuh untuk membantu melawan virus yang ada di dalam tubuh, termasuk virus corona baru penyebab COVID-19. Vitamin D yang berasal dari sinar UV bakal mengaktifkan sel-sel kekebalan tubuh dan bekerja melawan virus di dalam tubuh.
Bagi orang yang sehat, berjemur di bawah sinar matahari dapat menjadi salah satu cara pencegahan penularan COVID-19. Berbeda dengan mereka yang sehat, pasien yang positif terinfeksi COVID-19 boleh mengonsumsi vitamin D dalam bentuk suplemen untuk membantu mempercepat penyembuhan. Namun, manfaat sinar matahari bisa bertahan lebih lama dibandingkan suplemen.
"Dengan adanya vitamin D, fungsi sel imun meningkat sehingga virus akan ditangkap dan dimatikan. Selama bisa dengan sinar matahari, lebih bagus sinar matahari karena gratis. Tidak usah bayar, asal sesuai kebutuhan," tandas Prof. Budi.
"Waktu tersebut cukup untuk tubuh menerima sinar ultraviolet (UV) B. Ada dua jenis sinar ultraviolet yang dibawa matahari, yakni UVA dan UVB. Yang dibutuhkan tubuh untuk bisa diubah menjadi vitamin D adalah UVB," kata Prof. Budi.
Sementara itu, waktu terbaik untuk mendapatkan paparan sinar UVB adalah antara pukul 09.30 hingga 14.30 WIB. Karena itu, agar memperoleh manfaatnya, Prof. Budi menekankan masyarakat untuk tidak berjemur lebih dari waktu yang dianjurkan.
"Yang efektif jam 9-10 pagi atau 2-3 sore," ujarnya.
Berjemur di bawah sinar matahari dipercaya dapat meningkatkan daya tahan tubuh untuk membantu melawan virus yang ada di dalam tubuh, termasuk virus corona baru penyebab COVID-19. Vitamin D yang berasal dari sinar UV bakal mengaktifkan sel-sel kekebalan tubuh dan bekerja melawan virus di dalam tubuh.
Bagi orang yang sehat, berjemur di bawah sinar matahari dapat menjadi salah satu cara pencegahan penularan COVID-19. Berbeda dengan mereka yang sehat, pasien yang positif terinfeksi COVID-19 boleh mengonsumsi vitamin D dalam bentuk suplemen untuk membantu mempercepat penyembuhan. Namun, manfaat sinar matahari bisa bertahan lebih lama dibandingkan suplemen.
"Dengan adanya vitamin D, fungsi sel imun meningkat sehingga virus akan ditangkap dan dimatikan. Selama bisa dengan sinar matahari, lebih bagus sinar matahari karena gratis. Tidak usah bayar, asal sesuai kebutuhan," tandas Prof. Budi.
(tsa)