4 Langkah Efektif Mengelola Emosi Selama Puasa Ramadhan

Senin, 04 Mei 2020 - 15:03 WIB
loading...
4 Langkah Efektif Mengelola...
Selama menjalankan puasa Ramadhan, umat muslim tidak hanya dianjurkan menahan lapar dan haus, juga menahan emosi. Mampu mengendalikan emosi, bisa membuat hidup berubah. Foto/Istimewa.
A A A
JAKARTA - Selama menjalankan puasa Ramadhan, umat muslim tidak hanya dianjurkan menahan lapar dan haus, juga menahan emosi sehingga mendapatkan manfaat dari puasa yang dijalani. Adapun emosi negative, seperti amarah atau kecemburuan, cenderung bisa menyebabkan seseorang lepas kendali.

Seiring waktu, emosi semacam ini dapat tumbuh seperti rumput liar, perlahan-lahan mengkondisikan pikiran untuk berfungsi pada perasaan yang merusak dan mendominasi kehidupan sehari-hari. Jika, membiarkan emosi tertentu ada dalam diri begitu lama, hal ini menyebabkan emosi sering muncul.

Sementara, mampu mengendalikan emosi, bisa membuat hidup berubah. Anda tidak hanya akan merasa jauh lebih berdaya dan terkendali dalam hidup, juga akan lebih bahagia dan lebih sehat karena tidak akan terlalu sering stres atau terbebani.

Lantas bagaimana cara mengendalikan emosi saat menjalankan puasa Ramadhan? Berikut ulasannya seperti dilansir Lifehack.

1. Kesadaran
Mulailah memantau emosi Anda dan memberikan nama. Terkadang seseorang merasa sulit untuk mengidentifikasi apa yang mereka rasakan. Namun, memberikan nama membantu memperoleh kejelasan sehingga Anda bisa menyadari saat sedang merasakan emosi.

2. Temukan alasan
Setelah mengidentifikasi perasaan, cari tahu apa yang menyebabkan emosi tersebut muncul. Tentu saja, mungkin ada sejuta alasan, dan untuk mengetahuinya Anda harus bertanya pada diri sendiri, seperti halnya seorang teman, “Apa yang salah? Apa yang menyebabkan saya merasa seperti ini?,” Pikiran Anda akan mencari jawaban dari pertanyaan tersebut.

Seiring waktu, cara berpikir tentang situasi yang menyebabkan merasakan apa yang Anda lakukan. Alasan besar lainnya mengapa merasakan emosi negatif adalah karena nilai-nilai tidak hadir pada saat itu atau dihormati.

3. Mencari solusi
Pikiran Anda mengarah langsung ke perasaan. Jadi, jika Anda merasa buruk, kemungkinan besar Anda memiliki pikiran negatif yang membuat Anda merasa seperti itu. Jika mulai memikirkan cara-cara lain yang memungkinkan untuk melihat situasi, Anda akan segera merasa lebih baik. Terkadang, hanya dengan memahami mengapa Anda merasakan hal tertentu pada waktu tertentu, emosi akan mulai berkurang karena pemahaman selalu mengarah pada ketenangan.

4. Pilih bagaimana Anda ingin bereaksi
Ini bagian tersulit. Cara bereaksi dan mengelola emosi adalah sebuah kebiasaan. Belajar mendengarkan emosi Anda, mengidentifikasi, memahami dan kemudian memilihnya, bukanlah sesuatu yang Anda putuskan untuk berlatih dua kali seminggu saat makan siang. Dengan upaya dan disiplin yang terus menerus, Anda dapat mulai membangun keterampilan penting ini.
(tdy)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1009 seconds (0.1#10.140)