Industri K-pop Tetap Bersinar saat Pandemi

Senin, 14 September 2020 - 06:45 WIB
loading...
A A A
“Meskipun orang tidak di sana, itu seperti dia di depan mata kita, dan kita seperti benar-benar bertemu dengan orang tersebut,” kata Jeo Jin-soo, kepala 5GX Service Business Group di SK Telecom.

Festival musik KCON yang diciptakan sejak 2012 untuk mempromosikan K-pop di kalangan penggemar di AS, tahun ini seyogianya akan dilaksanakan di New York pada Juni lalu. Tapi karena pandemi, konser itu batal. Namun, konser itu berganti secara virtual dengan nama KCON:TACT, yang digelar selama tujuh hari secara daring dengan menghadirkan 33 artis K-pop. Acara itu mampu menarik lebih dari empat juta penonton. (Baca juga: PSBB Jilid II ala Anies Kantongi Dukungan Kadin)

CJ ENM, perusahaan hiburan di belakang KCON, juga akan mengadakan konser virtual lainnya tahun ini dan digelar selama 10 hari pada Oktober mendatang. “Ini menjadi tahun yang berat untuk industri hiburan langsung, khususnya K-pop karena K-pop membutuhkan interaksi dan komunikasi antara fans dan para artisnya,” kata John Han, manajer bisnis festival global CJ ENM. Namun, pandemi justru menjadi kesempatan dengan ide baru dan kreatif untuk menghubungkan para fans dan para artisnya melalui dunia virtual.

Korsel, seperti kebanyakan pemerintahan lain, mencari cara untuk menghidupkan kembali ekonomi yang dilanda krisis akibat pandemi. Untuk mempromosikan Hallyu, Kementerian Keuangan Korsel menyiapkan USD585 juta pada anggaran tahun depan. Anggaran itu naik 43% dibandingkan alokasi 2020. Mengantisipasi aturan jaga jarak tetap berlaku hingga tahun depan, anggaran Hallyu juga menyiapkan band K-pop untuk tetap menggelar konser daring. (Lihat videonya: Peran Ki Gede Sala dalam Sejarah Berdirinya Kota Solo)

Bukan hanya industri K-pop, K-drama juga mengalami perkembangan pesat. Ketika banyak orang di rumah, drama Korea semakin banyak diminati orang terutama di Asia. Survei di Indonesia pada Maret lalu, 73% orang menonton drama Korea setelah pandemi. Layanan streaming di India juga mengalami peningkatan tajam.

“Sebelum pandemi, drama Korea awalnya ditayangkan di Korsel terlebih dahulu. Jika dramanya baik maka itu akan diekspor,” kata Kim Hun-sik, kritikus budaya populer. “Saat ini banyak drama Korea yang ditampilkan di platform daring,” tuturnya. (Andika H Mustaqim)
(ysw)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0865 seconds (0.1#10.140)