; ?>/images/googleplay.png){kind=small}
KLHK Kembali Gelar Festival Iklim di Tahun Ini
loading...
Beberapa kegiatan dalam festival ini antara lain berupa rangkaian webinar mengenai isu terkini dan pameran virtual bertema perubahan iklim. / Foto: ist
A
A
A
JAKARTA - Semakin parahnya kerusakan lingkungan hidup yang ditandai dengan makin panasnya cuaca bumi mendorong Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) kembali menggelar Festival Iklim 2020.
(Baca juga: Merasa Salah Gunakan Lagu Berisi Hadis Islam di Peragaan Pakaian Dalam, Rihanna Minta Maaf )
Acara yang juga sebagai peringatan 5 tahun berdirinya Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim sebagai bagian dari KLHK ini memiliki tujuan khusus. " Festival ini kita maksudkan untuk mendiseminasi, menginformasikan tentang berbagai kebijakan strategis pengendalian perubahan iklim di Indonesia beserta dengan capaiannya," kata Wakil Menteri LHK, Alue Dohong dalam konferensi pers virtual, Rabu (7/10).
Alue mengutarakan acara tersebut juga untuk menandai implementasi komitmen dari Perjanjian Paris yang telah diratifikasi Indonesia lewat Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pengesahan Paris Agreement to the United Nations Framework Convention on Climate Change.
Menurut Alue, Ditjen PPI peran penting dalam mencapai komitmen Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia untuk menurunkan emisi gas rumah kaca, yakni 29 persen dengan usaha sendiri dan 41 persen dengan bantuan internasional.
Lebih lanjut, Aule mengutarakan bahwa tahun ini adalah tahun dimulainya pelaksanaan komitmen NCD. "Oleh karena itu Ditjen PPI berperan penting untuk menggalang partisipasi, kontribusi seluruh pemangku kepentingan, tidak hanya aktor negara, seperti kementerian dan lembaga, tapi juga masyarakat, akademisi dan media massa. Jadi semua kita mendorong agar target yang sudah kita sepakati di dalam NDC bisa kita capai secara maksimal," paparnya.
(Baca juga: Berpikir Positif Enyahkan Covid-19 )
Sementara itu, Festival Iklim tahun 2020 mengambil tema Penguatan Aksi Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim di Masa Pemulihan Pandemi Covid-19. Dilaksanakan 7-27 Oktober 2020, beberapa kegiatan dalam festival ini antara lain berupa rangkaian webinar mengenai isu terkini dan pameran virtual bertema perubahan iklim yang berguna bagi masyarakat untuk semakin ikut dalam menjaga dan merawat bumi ini.
(Baca juga: Merasa Salah Gunakan Lagu Berisi Hadis Islam di Peragaan Pakaian Dalam, Rihanna Minta Maaf )
Acara yang juga sebagai peringatan 5 tahun berdirinya Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim sebagai bagian dari KLHK ini memiliki tujuan khusus. " Festival ini kita maksudkan untuk mendiseminasi, menginformasikan tentang berbagai kebijakan strategis pengendalian perubahan iklim di Indonesia beserta dengan capaiannya," kata Wakil Menteri LHK, Alue Dohong dalam konferensi pers virtual, Rabu (7/10).
Alue mengutarakan acara tersebut juga untuk menandai implementasi komitmen dari Perjanjian Paris yang telah diratifikasi Indonesia lewat Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pengesahan Paris Agreement to the United Nations Framework Convention on Climate Change.
Menurut Alue, Ditjen PPI peran penting dalam mencapai komitmen Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia untuk menurunkan emisi gas rumah kaca, yakni 29 persen dengan usaha sendiri dan 41 persen dengan bantuan internasional.
Lebih lanjut, Aule mengutarakan bahwa tahun ini adalah tahun dimulainya pelaksanaan komitmen NCD. "Oleh karena itu Ditjen PPI berperan penting untuk menggalang partisipasi, kontribusi seluruh pemangku kepentingan, tidak hanya aktor negara, seperti kementerian dan lembaga, tapi juga masyarakat, akademisi dan media massa. Jadi semua kita mendorong agar target yang sudah kita sepakati di dalam NDC bisa kita capai secara maksimal," paparnya.
(Baca juga: Berpikir Positif Enyahkan Covid-19 )
Sementara itu, Festival Iklim tahun 2020 mengambil tema Penguatan Aksi Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim di Masa Pemulihan Pandemi Covid-19. Dilaksanakan 7-27 Oktober 2020, beberapa kegiatan dalam festival ini antara lain berupa rangkaian webinar mengenai isu terkini dan pameran virtual bertema perubahan iklim yang berguna bagi masyarakat untuk semakin ikut dalam menjaga dan merawat bumi ini.
(nug)
Explore More